Skip to main

Setelah Puasa Ramadan Tubuh Kok Malah Gendut?

Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan, kita bertemu kembali dengan Idulfitri, hari raya umat Islam yang menjadi momen menyambung silaturahim dengan kerabat hingga sahabat.

Tapi, apa jadinya kalau momen lebaran yang dihiasi dengan suka cita justru membuat seseorang tidak nyaman karena penambahan berat badan? Apalagi kalau sampai menerima pertanyaan, “Setelah puasa kok malah gendutan?”

Yuk, kita kulik penyebab penambahan berat badan paska puasa Ramadan!

Penyebab Kenaikan Berat Badan Paska Puasa

Apa sajakah penyebab kenaikan berat badan, meski sudah berpuasa penuh di bulan Ramadan?

  1. Makan Terlalu Banyak Saat Berbuka

    Makan terlalu banyak saat berbuka, sampai membuat perut begah dan tidak nyaman akan menyebabkan penambahan berat badan.

    Dalam sebuah penelitian dari Universitas King Abdul Aziz, menemukan fakta bahwa 59,5% dari 173 keluarga di Arab Saudi mengalami peningkatan berat badan paska menjalankan puasa Ramadan. Dari penelitian tersebut, terdapat beberapa penyebab umum kegemukan yang dirasakan para responden. Berikut persentase penyebab umumnya.

    Konsumsi makanan manis dan berlemak 40.5%
    Aktivitas tubuh kurang 31.2%
    Konsumsi makanan tambahan 14.5%
    Lainnya 13.8%

    Perlu diingat bahwa, berbuka puasa bukan berarti makan sebanyak mungkin, melainkan tetap membatasi kalori dan makan secukupnya, agar puasa juga berdampak baik pada kesehatan.

  2. Kurang Asupan Protein

    Makanan tinggi karbohidrat seperti pasta, pizza, roti, dan smoothie buah tidaklah cukup. Kurang asupan protein saat berpuasa dapat menyebabkan peningkatan berat badan, karena kurangnya protein akan membuat kamu merasa lapar, sehingga kamu akan cenderung makan lebih banyak. Maka, perhatikan asupan kalori, dan asupan seimbang selama berbuka.

  3. Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Manis

    Makan makanan manis dan karbohidrat olahan yang cenderung memiliki kalori tinggi tidak menyebabkan kegemukan. Tapi, makanan manis akan membuat kamu makan lebih banyak, dan dapat memengaruhi kadar insulin. Tingginya kadar insulin akan memblokir leptin (hormon yang memberi sinyal pada tubuh bahwa kamu kenyang). Jika otak tidak mendapatkan pesan bahwa kamu sudah kenyang, maka kamu akan terus makan.

  4. Kurang Berolahraga

    Puasa selama 30 hari tanpa berolahraga justru akan membuat penurunan kekuatan dan kebugaran tubuh. Bahkan, mereka yang rutin berolahraga tapi berhenti selama sebulan (di Bulan Ramadan), maka sama seperti kehilangan 4 bulan latihan, serta kemunduran dalam hal adaptasi kardiovaskular dan resistensi.

  5. Makan Lebih Banyak Setelah Olahraga

    Olahraga saat berpuasa memang dianjurkan, tapi, banyak orang yang justru makan dalam porsi lebih besar saat berbuka karena merasa lelah berolahraga. Ternyata hal ini akan menyebabkan penambahan berat badan. Alhasil, meskipun berpuasa dan berolahraga, tubuh malah tidak sehat, dan berat badan menjadi melar.

    Terus jaga pola makan dan gaya hidup sehat meski Ramadan telah usai. Tetap jaga kesehatan tubuh dan mental. Selamat hari raya Idulfitri 1442 H, jalani lebaran di rumah saja, lebih aman bersama keluarga.

Sumber:

  • NCBI. 2011. The puzzle of self-reported weight gain in a month of fasting (Ramadan) among a cohort of Saudi families in Jeddah, Western Saudi Arabia
  • MH Noorbhai H. Physical Activity During The Month of Ramadan Fasting. Sports Science Institute of South Africa, Faculty of Health Sciences, University of Cape Town. 2013.
  • Pop Sugar. 2021. Is Intermittent Fasting Making You Gain Weight? One of These 6 Reasons Could Be the Culprit