Demensia

Apa Itu Demensia?
Demensia adalah suatu kondisi yang memengaruhi fungsi kognitif seseorang, terutama kemampuan berpikir, mengingat, dan mengambil keputusan.
Kondisi ini bukanlah penyakit spesifik, melainkan istilah yang mencakup berbagai gangguan yang menyebabkan penurunan fungsi otak.
Demensia sering kali terjadi pada usia lanjut, meskipun tidak semua orang tua mengalaminya.
Penyakit Alzheimer merupakan bentuk paling umum dari demensia, tetapi ada beberapa jenis demensia lainnya yang juga bisa memengaruhi seseorang.
Gejala Demensia
Gejala demensia bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan jenisnya. Namun, berikut adalah beberapa gejala umum yang sering ditemui pada penderita demensia:
- Kehilangan memori – Sulit mengingat informasi atau peristiwa baru, sering kali mengulang pertanyaan yang sama, atau lupa dengan janji atau acara penting.
- Kesulitan berkomunikasi – Penderita demensia mungkin mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat saat berbicara atau berkomunikasi.
- Kebingungan – Sering merasa bingung tentang waktu, tempat, atau identitas orang lain, bahkan dalam lingkungan yang familiar.
- Perubahan suasana hati – Penderita dapat mengalami perubahan suasana hati yang drastis, seperti tiba-tiba marah, depresi, atau cemas tanpa alasan yang jelas.
- Gangguan dalam pengambilan keputusan – Sulit membuat keputusan atau merencanakan hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
- Kehilangan minat – Kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disukai dan isolasi sosial.
Jenis-jenis Demensia
Demensia terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, yang disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Berikut adalah beberapa jenis demensia yang paling umum:
- Penyakit Alzheimer – Ini adalah jenis demensia yang paling umum, menyumbang sekitar 60-80% dari semua kasus demensia. Penyakit ini ditandai dengan penumpukan plak amiloid di otak dan kerusakan sel-sel saraf, yang secara bertahap memperburuk kemampuan kognitif.
- Demensia Vaskular – Jenis ini disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah di otak, yang mengganggu aliran darah dan menyebabkan kematian sel otak. Ini sering kali terjadi setelah stroke atau serangkaian stroke kecil.
- Demensia Lewy Body – Disebabkan oleh penumpukan protein abnormal yang disebut Lewy bodies di otak. Gejala demensia Lewy body mencakup halusinasi visual, gangguan tidur, dan masalah dengan gerakan tubuh.
- Demensia Frontotemporal – Jenis ini memengaruhi bagian depan dan temporal otak, yang berperan dalam pengendalian perilaku dan bahasa. Penderita sering mengalami perubahan perilaku, kesulitan berbicara, dan kehilangan inhibisi sosial.
- Demensia Campuran – Kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki kombinasi dua atau lebih jenis demensia, misalnya Alzheimer dan demensia vaskular.
Penyebab Demensia
Penyebab utama demensia adalah kerusakan pada sel-sel otak yang mengganggu kemampuan sel untuk berkomunikasi satu sama lain. Berbagai jenis demensia memiliki penyebab yang berbeda. Beberapa faktor penyebab dan risiko demensia meliputi:
- Penuaan – Faktor risiko terbesar untuk demensia adalah usia lanjut, terutama setelah usia 65 tahun.
- Genetik – Beberapa bentuk demensia, seperti Alzheimer, memiliki komponen genetik yang dapat meningkatkan risiko, meskipun bukan faktor utama.
- Stroke atau penyakit jantung – Penyakit yang mempengaruhi pembuluh darah, seperti stroke atau tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan demensia vaskular.
- Cedera otak – Cedera kepala yang serius atau berulang dapat meningkatkan risiko terkena demensia di kemudian hari.
- Penyakit neurodegeneratif – Penyakit seperti Parkinson dan Huntington dapat menyebabkan degenerasi saraf yang akhirnya memicu demensia.
- Faktor gaya hidup – Faktor seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang buruk juga bisa berkontribusi pada risiko demensia.