Apa itu Dry Needling?

Dry needling adalah teknik terapi yang melibatkan penusukan jarum steril yang tipis ke dalam titik-titik trigger point (titik pemicu) pada otot. Titik trigger point adalah area otot yang tegang dan nyeri.

Terapi ini kerap kali digunakan untuk menangani berbagai kondisi nyeri otot, nyeri sendi, dan gangguan muskuloskeletal lainnya.

Walaupun dry needling dan akupunktur menggunakan alat yang sama, yaitu jarum tipis, kedua teknik ini memiliki perbedaan.

Akupuntur berasal dari pengobatan tradisional Tiongkok yang sudah ada ribuan tahun. Akupuntur didasarkan pada konsep aliran energi vital (Qi) dalam tubuh melalui meridian. Penusukan jarum pada titik-titik akupunktur tertentu diyakini dapat menyeimbangkan aliran Qi dan memulihkan kesehatan.

Sedangkan dry needling adalah metode yang lebih modern yang berasal dari pengobatan Barat.Terapi ini menargetkan otot yang tegang dan titik pemicu nyeri.

Kondisi yang Bisa Diobati dengan Dry Needling

Dry needling telah terbukti efektif dalam mengobati berbagai kondisi nyeri otot dan sendi, termasuk:

• Nyeri leher
• Nyeri bahu
• Nyeri pinggang
• Nyeri lutut termasuk nyeri lutut akibat osteoarthritis atau cedera ligamen
• Sakit kepala tegang
• Tendinitis, peradangan yang terjadi pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dan tulang
• Cedera olahraga
• Nyeri sendi temporomandibular (TMJ) yang terkait dengan sendi rahang
  
  

Manfaat Dry Needling

Dry needling memiliki sejumlah manfaat, terutama bagi pasien yang mengalami nyeri kronis dan gangguan otot atau sendi.

Berikut beberapa manfaat dry needling:

• Mengurangi nyeri ototi seperti cedera olahraga, sindrom nyeri myofascial, dan fibromyalgia
• Dengan merangsang aliran darah dan mengurangi ketegangan otot
• Mempercepat proses penyembuhan jaringan lunak yang rusak, seperti cedera pada ligamen, tendon, atau otot
• Dry needling membantu memulihkan fungsi otot dengan cara mengurangi spasme (kram otot)
• Mengatasi kekakuan otot
  
  

Prosedur Dry Needling

Saat melakukan dry needling, pasien akan melakukan serangkaian proses berikut:

1. Dokter spesialis saraf akan memeriksa kondisi pasien, menilai area tubuh yang mengalami nyeri atau ketegangan otot, dan menentukan titik pemicu yang perlu diobati
2. Area tubuh yang akan ditusuk jarum dibersihkan untuk mencegah infeksi
3. Dokter akan memasukkan jarum secara hati-hati ke dalam kulit dan otot, langsung pada titik pemicu
4. Setelah jarum dimasukkan, dokter akan memutar atau menggerakkan jarum untuk merangsang pelepasan ketegangan otot. Anda mungkin merasakan kedutan atau rasa tidak nyaman singkat yang menandakan otot merespons dengan baik terhadap jarum
5. Setelah itu, jarum dibiarkan di tempat trigger points selama beberapa menit dan jarum akan diambil kembali
6. Setelah dry needling selesai, pasien biasanya disarankan untuk melakukan peregangan, menjaga hidrasi, dan menghindari aktivitas berat selama 24-48 jam setelah perawatan
   
   

Biaya Dry Needling

Klinik Spesialis Saraf Neuro Care by Klinik Pintar menghadirkan layanan dry needling yang dilakukan langsung oleh dokter spesialis saraf berpengalaman.

Anda bisa mendapatkan layanan dry needling dengan harga terbaik mulai dari Rp590.000

Dokter Neuro Care Wijaya by Klinik Pintar yang Berpengalaman dalam Terapi Dry Needling

1. dr. Zicky Yombana, Sp.N
2. dr. Andrie Gunawan, Sp.N, F-NR
3. dr. Sa'diah, Sp. N
4. dr. Abdul Wahid Indrajaya, Sp.N
5. dr. R. Amanda Nabilah, Sp.N
6. dr. Putri Widya, Sp. N
7. dr. Nadia Devianca, Sp. N
8. dr. Fitri Abdat, Sp. N
9. dr. David, Sp. N
10. dr. Lisa Maulina, Sp. N
11. dr. Laresi Indah Sonata, Sp. N
12. dr. Bambang Siswanto, Sp. N
13. dr. Reza Aditya Arpandy, Sp. N
14. dr. Tannov Romalo Siregar, Sp. N
15. dr. Lamia Aisha, Sp. N
16. dr. Dhara Ayu Lestari, Sp.N
17. dr. Rineke Twistixa Arandita, Sp.N
18. dr. Syairah Banu, Sp. N
19. dr. Ferdi, Sp. N.
20. dr. Fadila Asmaniar, Sp.N
21. dr. Huseikha Velayazulfahd, Sp.N
22. dr. Lenny Naulita, Sp.N
23. dr. Septiana Andri Wardana, Sp.N
    
    

Dokter Neuro Care Bintaro by Klinik Pintar yang Berpengalaman dalam Terapi Dry Needling

1. dr. Dea Martasukma Gita Apsari, Sp.N
2. dr. Anastasia Melissa Ayu Larasati Witjaksono, Sp.N
3. dr. Fyrnaz Kautharifa, Sp.N
4. dr. Huseikha Velayazulfahd, Sp.N
5. dr. Pradita Sari, Sp. N
6. dr. Natashia Suryawijaya, Sp.N