Skip to main

Fakta Seputar Masuk Angin dari Sisi Medis

Bagi masyarakat Indonesia, masuk angin bukan lah istilah yang asing didengar. Ya, banyak orang yang menggambarkan masuk angin sebagai kondisi tidak enak badan, demam, pegal-pegal, dan perut kembung.

Meskipun istilah ini umum di masyarakat Indonesia, namun dalam dunia medis sendiri, tidak ada istilah yang namanya masuk angin. Lantas, apa penyebab seseorang mengalami gejala tersebut sehingga dianggap sebagai masuk angin?

Konsultasikan Segera

Ciri-ciri Masuk Angin

Meski tidak ada dalam istilah medis, kebanyakan orang mengartikan masuk angin sebagai perut yang kembung. Melansir dari Chemis 4u, masuk angin dapat menyebabkan berbagai gejala yang berbeda dan dapat disalahartikan sebagai masalah pencernaan lainnya, namun ciri-ciri masuk angin yang paling umum meliputi:

  • Perut kembung
  • Bersendawa dan kerap mengeluarkan gas (kentut)
  • Kram perut
  • Mual
  • Lemas
  • Demam

Masuk angin terkadang terasa parah dan menimbulkan kekhawatiran serius. Gas di perut atau usus besar bagian kiri dapat menyebabkan nyeri dada, sehingga banyak orang yang menyalahartikan sebagai serangan jantung .

Penyebab Masuk Angin

Penyebab munculnya gejala masuk angin dapat berbeda-beda karena ada berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan keluhan masuk angin. Penjelasan yang lebih mendekati untuk kondisi masuk angin mungkin melibatkan sekelompok gejala mirip flu dan keluhan tersebut umumnya muncul karena penurunan daya tahan tubuh. Sehingga kondisi ini membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi baik oleh virus maupun bakteri.

Meski begitu, ada beberapa penyakit yang seringkali disalahartikan sebagai masuk angin. Keluhan masuk angin bisa saja merupakan tanda dari beberapa penyakit berikut ini:

1. Sembelit

Sembelit terjadi ketika proses pencernaan makanan melambat, menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan secara menyeluruh, termasuk sistem kekebalan tubuh.

Seringkali, sembelit dapat menyebabkan penumpukan gas di saluran pencernaan, menciptakan tekanan tambahan dan menyebabkan perasaan kembung. Ketidakseimbangan bakteri dalam usus juga dapat memainkan peran penting. Ketika bakteri baik yang membantu dalam pencernaan terganggu, bakteri jahat bisa mengambil alih dan menghasilkan lebih banyak gas.

Untuk mencegah sembelit, penting untuk mempertahankan pola makan seimbang, tinggi serat, dan cukup minum air. Aktivitas fisik teratur juga dapat membantu meningkatkan pergerakan usus.

2. Penyakit Celiac

Penyakit celiac adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri saat kamu mengonsumsi gluten. Adapun kandungan gluten ini umumnya ditemukan dalam makanan seperti gandum, kue, sereal sarapan, dan sebagian besar jenis roti.

Mengonsumsi makanan yang mengandung gluten dapat memicu berbagai gejala seperti diare, sakit perut, dan kembung, dan sembelit.

Tak hanya itu, penyakit celiac juga dapat menimbulkan gejala yang lebih umum seperti kelelahan (fatigue) akibat tidak mendapatkan cukup nutrisi dari makanan (malnutrisi).

Baca Juga:

3. Pertumbuhan Bakteri yang Berlebih pada Usus Kecil (SIBO)

Usus kita terdiri dari triliunan bakteri. Mayoritas bakteri ini hidup di usus besar kita, tetapi terkadang beberapa bakteri yang seharusnya hidup di usus besar berakhir di usus kecil. Hal ini dikenal sebagai pertumbuhan bakteri usus kecil yang berlebihan atau SIBO. Pertumbuhan berlebih ini dapat mengganggu pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi.

Gejala SIBO mungkin tampak seperti ciri-ciri “masuk angin” yang mana gejalanya berupa perut kembung, sakit atau rasa tidak nyaman di perut, diare, kelelahan, kerap kentut, bersendawa, dan lemas.

Namun pada kasus SIBO, terkadang ada yang mengalami masalah penyakit ini hingga terjadi penurunan berat badan dan kekurangan nutrisi, terutama zat besi dan vitamin A, B12, D, E, dan K. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani.

Konsultasikan Segera

Cara Mengatasi Masuk Angin

body image Cara Mengatasi Masuk Angin.jpg

Pada dasarnya, tidak ada obat masuk angin yang dapat dikonsumsi apabila seseorang mengalami ‘masuk angin’. Sebab, secara medis pun tidak ada istilah masuk angin. Namun, apabila kamu merasa “masuk angin”, kamu bisa mengonsumsi obat sesuai dengan gejala yang kamu alami, misalnya saja, penurun demam, anti-mual, anti-nyeri untuk sakit kepala, dan lain-lain.

Selain itu, jika kamu sedang mengalami penurunan imunitas tubuh, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Istirahat yang cukup
  • Tetap makan meskipun nafsu makan berkurang. Pilih makanan bergizi dan sehat
  • Konsumsi makanan berkuah dan hangat, seperti sup, terutama jika mengalami batuk. Ini membantu melunakkan dahak dan memfasilitasi pengeluarannya. Uap juga dapat membantu mengatasi hidung tersumbat
  • Minumlah banyak cairan agar tubuh tetap terhidrasi, namun hindari kafein dan alkohol
  • Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen, terutama yang mengandung vitamin C, untuk mendukung sistem kekebalan tubuh melawan penyakit

Jika gejala yang kamu alami tak kunjung membaik, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Dengan begitu, kamu akan mengetahui penyebab dari keluhan yang kamu alami sehingga kamu bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

Sumber Referensi:

IBD Relief. Trapped wind and how to relieve it.

Patient. Trapped Wind, Gas and Bloating. 24 Mei 2023.

Chemist 4u. Trapped Wind - Symptoms, Causes & Treatment. 14 Maret 2023.

Amankan Jadwal Anda di Klinik