Skip to main

Gejala dan Cara Menangani Asma pada Anak

Asma bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak bahkan balita. Penyakit asma merupakan gangguan saluran pernapasan tepatnya penyempitan saluran pernapasan di bagian bawah. Ketika penyakit ini kambuh, anak-anak akan kesulitan untuk bernapas dan saat bernapaspun mengeluarkan bunyi tertentu. Adapun penyebabnya serta pertolongan atau obat asma bisa Anda simak di bawah ini!

Penyebab Asma

Sebenarnya hingga kini penyebab asma baik bagi kalangan dewasa maupun anak-anak belum diketahui secara pasti. Walaupun begitu ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena asma yakni:

  • Seseorang memiliki risiko terkena asma bila anggota keluarganya memiliki riwayat penyakit yang sama atau alergi, eksim, hingga rhinitis.
  • Anak mengalami infeksi pada saluran pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia.
  • Cuaca ekstrem juga mampu menyebabkan asma seperti udara yang terlalu dingin.
  • Bawaan lahir atau faktor genetik seperti kelahiran prematur atau lahir dengan berat badan yang rendah.
  • Terkena paparan polusi udara seperti rentan terkena asap rokok. Orang tua yang merokok bisa meningkatkan resiko 4 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
  • Efek samping dari konsumsi obat tertentu misalnya anti nyeri NSAID.
  • Olahraga atau berkegiatan fisik berlebihan.
  • Anak mengalami kecemasan, stress, menangis berlebihan.
  • Pemicu alergen contohnya tungau, bulu hewan, debu dan serbuk sari.

Menurut WHO tercatat ada lebih dari 235 juta orang mengidap asma. Asma adalah salah satu gangguan pernapasan yang memiliki perbedaan konsistensi gejala antara anak dan orang dewasa. Gejala pada anak umumnya tidak teratur dan penyebab umum karena alergi.

Gejala Asma Pada Anak

Gejala Asma Pada Anak.jpg

Gejala asma pada orang dewasa lebih konsisten daripada anak. Meskipun begitu ada beberapa tanda yang terlihat pada buah hati saat teridentifikasi memiliki penyakit ini antara lain:

Sesak Nafas

Saluran pernapasan yang membengkak atau meradang akan membuat anak susah bernapas. Anak akan terlihat bernafas megap-megap disertai dengan dada naik turun namun tidak beraturan saat terkena serangan asma.

Gejala ini sering terjadi ketika anak melakukan aktivitas fisik berat seperti berlarian tanpa henti. Begitu pula ketika menghirup zat alergen maupun terkena asap rokok dan polusi udara.

Mengi

Ketika anak batuk disertai mengi, sepatutnya Anda harus waspada. Mengi adalah salah satu gejala asma yang paling khas karena mengeluarkan suara seperti siulan atau ngik-ngik saat menghembuskan napas.

Bunyi ini muncul disebabkan udara dipaksa keluar lewat saluran pernapasan yang tersumbat. Mengi juga tanda seseorang mengalami pneumonia maupun bronkitis.

Batuk

Batuk berkepanjangan bisa jadi pertanda anak terkena asma. Batuk yang dideritanya tidak selalu batuk kering malah bisa batuk berdahak. Kondisi ini muncul ketika anak tidur di malam hari, tertawa bahkan bermain.

Batuk sendiri adalah reaksi alami tubuh guna menyingkirkan zat asing pada tubuh. Selain itu pertanda pembengkakan maupun penyempitan saluran pernapasan sehingga perlu konsultasi dengan dokter.

Sesak di Dada

Keluhan sakit dada tidak selalu tanda penyakit jantung namun bisa karena gejala asma. Batuk dan mengi membuat dada tidak nyaman sehingga sakit saat bernapas dan terjadi sebelum atau selama serangan asma.

Bagi bagi gejalanya bisa terlihat dari lubang hidung yang kembang-kempis, kelelahan, sulit konsumsi ASI bahkan muka mulai membiru. Sebaiknya segera periksakan anak saat muncul tanda di atas.

Pada kondisi yang parah anak bisa mengalami napas cepat dan terengah-engah. Ia bisa mengalami gagap saat berbicara dan perut mengempis ke bawah tulang rusuk ketika bernapas. Parahnya lagi anak bisa pingsan saat kekurangan oksigen.

Pengobatan Asma Anak

Pengobatan Asma Anak.jpg

Kementerian Kesehatan RI sendiri memberikan petunjuk penggunaan obat asma. Pengobatan yang umum bagi penderita penyakit ini adalah inhalasi obat pelega/pereda yang maksimal digunakan dua kali. Penggunaan obat asma ini pada anak-anak bisa merujuk langkah di bawah ini!

  • Gunakan nebulizer atau metered dose inhaler dan spacer saat anak kesulitan bernapas
  • Pada bayi dan balita saat terjadi serangan gunakan sungkup dengan ukuran tepat untuk menutupi hidung dan mulut
  • Anak yang lebih besar dapat memakai mouthpiece
  • Konsumsi obat dalam bentuk tablet dan sirup jika direkomendasikan oleh dokter. Obat-obatan ini bisa berupa asma controller hingga asa reliever
  • Hindari faktor pencetus kambuhnya asma seperti polusi udara atau aktivitas fisik yang berat

Kunjungi dokter guna melakukan tes peak flow meter yakni pemeriksaan seberapa baik paru-paru buah hati bekerja. Anda bisa mengunjungi klinik Armedika yang berada di Komp. Ruko Gading Bukit Indah, Jl. Gading Kirana I No.10, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.

Selain membantu perawatan anak yang memiliki riwayat penyakit asma juga tersedia vaksinasi, telekonsultasi dokter spesialis anak hingga layanan umum lainnya. Semakin dini perawatan asma maka semakin kecil serangan asma terjadi kembali pada buah hati.

Sumber: Kemkes. Pertolongan Pertama Saat Serangan Asma pada Anak. 16 Januari 2019 WHO. Asthma Dr. Sem Samuel. Nutriclub. Mengatasi Asma Pada Balita.