Skip to main

Risiko Kerja Sistem Shift Bagi Kesuburan Wanita

Wanita yang bekerja shift, terutama shift malam, harus memerhatikan kesehatannya. Pasalnya, kerja shift berkaitan erat dengan kacaunya ritme sirkadian tubuh yang bisa berdampak pada kesuburan.

Simak bahaya kerja shift malam bagi kesehatan reproduksi wanita dengan membaca ulasan berikut ini.

Kerja Shift Malam dan Pengaruhnya Terhadap Kesuburan Wanita

Penelitian dari Harvard University menemukan bahwa kerja dengan sistem shift dapat memengaruhi kualitas sel telur wanita. Sel telur dengan kualitas kurang baik berisiko menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.

Studi tersebut mengamati 500 wanita yang menjalani perawatan kesuburan di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, antara tahun 2004 dan 2015.

Peneliti menggunakan metode biomarker guna mengukur kemampuan wanita untuk bisa hamil secara alami.

Kemudian, peneliti mengamati hubungan antara biomarker, beban fisik saat bekerja, serta jadwal kerja wanita yang didapat lewat mengisi kuesioner.

Studi menemukan wanita yang bekerja shift memiliki jumlah sel telur lebih sedikit. Tak itu, jumlah sel telur yang matang juga ditemukan lebih sedikit pada wanita yang bekerja shift.

Hal ini berlaku ketika dibandingkan dengan wanita yang beban fisik saat bekerja tidak berat dan waktu kerja tanpa shift.

Peneliti menduga menurunnya kualitas sel telur berhubungan dengan gangguan ritme sirkadian. Ritme sirkadian adalah jam biologis tubuh yang menentukan jam tidur, suhu badan, hormon, dan fungsi tubuh lainnya.

Salah satu hal yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian adalah jam tidur. Ketika siang hari, jam biologis tubuh akan mengasosiasikannya sebagai waktu beraktivitas. Saat malam, jam biologis akan mengatur tubuh dalam keadaan mengantuk agar cepat tertidur.

Saat kerja dengan sistem shift, jam biologis tubuh akan berubah berantakan. Dari yang seharusnya malam adalah waktu untuk tidur, saat kerja shift malam wanita harus dalam keadaan terjaga.

Hal ini secara tidak langsung memengaruhi hormon yang mengatur sistem reproduksi dan kualitas sel telur wanita.

Kualitas sel telur yang buruk berisiko membuat wanita sulit untuk mewujudkan kehamilan atau pembuahan secara alami.

Bahaya Kerja Shift Lainnya Bagi Kesehatan Reproduksi

Studi yang dilakukan oleh University of Southampton di Inggris juga pernah menganalisis kesehatan 119.345 wanita yang bekerja shift sore dan malam.

Peneliti menemukan, wanita yang bekerja shift memiliki tingkat gangguan menstruasi 33 persen lebih tinggi daripada yang bekerja dengan jam reguler.

Wanita dengan jam kerja shift juga mengalami peningkatkan subfertilitas sebesar 80 persen. Subfertilitas adalah kondisi kesulitan untuk hamil meski tidak menggunakan kontrasepsi atau melakukan hubungan seksual teratur.

Dianjurkan untuk Periksa Kesehatan ke Dokter

Sahabat Pintar wanita yang sering bekerja lembur atau memiliki pola tidur kurang baik, dianjurkan memeriksakan diri ke dokter.

Terlebih jika mengalami gejala, seperti kegemukan, nyeri haid hebat, haid tidak teratur, dan hormon tidak seimbang. Sahabat Pintar wanita dianjurkan memeriksakan diri ke dokter.

Sahabat Pintar dapat melakukan konsultasi melalui layanan Telekonsultasi dengan Dokter Spesialis dari Klinik Pintar.

Sahabat dapat melakukan dokter spesialis dari PT Bundamedik yang siap membantu telekonsultasi kesehatan lewat video call, yakni:

  • Internist (Dokter Spesialis Penyakit Dalam)
  • Obgyn (Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan)
  • Pediatrician (Dokter Spesialis Anak)

Dokter dapat memeriksa kondisi kesehatan dan kesuburan secara keseluruhan. Setelah mendapatkan diagnosis kesehatan, Sahabat Pintar dapat dianjurkan mengikuti perawatan dan pengobatan dari dokter untuk mengatasi ketidaksuburan akibat sistem kerja shift.

Sumber:

  • Harvard Education. 2022. Women’s fertility may decrease with physically demanding or shift work.
  • American Association for the Advancement of Science. 2022. Women working shifts are at greater risk of miscarriage, menstrual disruption and subfertility.