Skip to main

7 Dampak Polusi Udara untuk Kesehatan Tubuh

Tidak bisa dipungkiri bahwa belakangan ini polusi udara sudah mencapai pada titik yang cukup mengkhawatirkan. Untuk itu dalam melakukan kegiatan sehari-hari hendaknya membekali diri dengan masker yang memadai. Langkah preventif ini diperlukan karena polusi udara akan memberikan efek yang negatif bagi tubuh.

Penurunan Kinerja Sistem Kardiovaskular

Paparan terus-menerus terhadap polusi udara tidak hanya mempengaruhi sistem pernapasan tetapi juga sistem kardiovaskuler. Partikel yang terdapat di udara yang memiliki index Particulate Matter (PM) 2,5 akan mampu berdifusi dalam darah.

Akibatnya adalah terjadinya stres oksidasi dalam darah sehingga mengakibatkan inflamasi atau peradangan lokal. Peradangan lokal ini akan menyebabkan rusaknya bagian terluar dari pembuluh darah. Lapisan terluar pembuluh darah yang rusak dan tidak ditangani akan memicu terjadinya peningkatkan pembekuan darah dan irama jantung abnormal (Aritmia).

Inflamasi yang terjadi secara berkelanjutan dan terus-menerus akan memperbesar potensi terjadinya hipertensi. Seperti yang diketahui akibat dari hipertensi adalah meningkatkannya kemungkinan untuk terjadi stroke dan serangan jantung mendadak.

Infeksi Pernapasan

body image - 7 Dampak Polusi Udara untuk Kesehatan Tubuh.jpg

Udara yang terpapar polutan tinggi cenderung tidak sehat untuk dihirup oleh manusia. Akibat yang sering timbul adalah terjadinya penyakit infeksi pernapasan. Contohnya saja pada Agustus 2023 banyak sekali rumah sakit di Jakarta yang menerima pasien dengan keluhan yang berkaitan dengan saluran pernafasan.

Keluhan infeksi pernapasan tersebut mulai dari yang ringan seperti batuk dan pilek tidak sembuh-sembuh hingga infeksi berat seperti peradangan saluran pernapasan. Munculnya penyakit tersebut karena dalam udara yang berpolusi terkandung material yang berbahaya. Penyebab polusi udara sendiri rata-rata berasal dari pembakaran sampah, aktivitas industri, asap kendaraan hingga asap rokok.

Semakin lama seseorang terpapar polusi udara, tingkat terjadinya infeksi saluran pernapasan akan semakin meningkat. Jadi pastikan selalu memakai masker yang memadai bila dirasa udara di luar ruangan sedang tidak baik-baik saja.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Pernapasan dari Polusi Udara

Serangan Asma

Polusi udara selain meningkatkan kemungkinan untuk terjadi infeksi pernapasan, juga meningkatkan potensi kambuh yang lebih sering pada penderita asma. Asma sendiri merupakan suatu penyakit di mana penderitanya mengalami kesulitan untuk dapat bernapas dengan bebas.

Kesulitan ini dikarenakan pada saluran pernapasan terdapat cairan yang berlebihan. Akibatnya proses keluar masuk udara saat bernapas tidak lancar yang tentu saja mempengaruhi kuantitas oksigen yang bisa diserap tubuh. Mereka yang menderita asma umumnya memiliki gejala bersin dan batuk yang terus-menerus serta yang paling parah rasa sesak pada dada.

Apabila udara yang dihirup tidak bersih maka resiko asma kambuh akan menjadi lebih besar. Jadi penderita asma harus melengkapi diri dengan inhaler atau masker wajah untuk menghalau partikel dalam udara yang dihirup.

Kanker Paru-Paru

Resiko seseorang terkena kanker paru-paru dikarenakan polusi udara hanya sebesar 1 banding 10. Jumlah ini tergolong kecil bila dibandingkan dengan kanker paru-paru yang disebabkan asap rokok. Walaupun begitu hal ini tetap tidak boleh disepelekan sebab paparan polusi udara yang terus-menerus juga akan mengakibatkan penumpukan partikel dalam tubuh.

Partikel-partikel yang mengendap dan tidak bisa dikeluarkan akan memiliki kemungkinan untuk merusak DNA. Sel dengan DNA rusak tersebut akan berubah menjadi sel kanker bila dibiarkan saja.

Bila pengobatannya tidak terlambat maka dengan kemoterapi, obat dan operasi bisa diobati. Sayangnya bila mencapai stadium akhir paru-paru hanya bisa diselamatkan oleh transplantasi.

Penuaan Dini

Polusi udara umumnya lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pinggiran kota. Rata-rata dalam polusi udara tersebut mengandung nitrogen dioxide (NO2) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) yang merupakan zat berbahaya.

Nitrogen dioksida yang masuk ke dalam tubuh juga akan mengakibatkan inflamasi atau peradangan pada kulit. Peradangan yang terus menerus akibat masuknya nitrogen dioksida tersebut diketahui menyebabkan turunnya produksi kolagen tubuh. Kolagen sendiri merupakan zat protein yang membuat kulit terhidrasi dan menjadi lembab.

Kekurangan zat kolagen akan membuat kulit menjadi kering sehingga kulit akan lebih cepat membentuk garis-garis halus. Garis tersebut bila dibiarkan dan tidak ditangani akan menyebabkan kerutan muncul lebih cepat daripada semestinya.

Penurunan Kinerja Otak

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa partikel dari polusi udara tidak hanya berdifusi di dalam darah dan kulit tetapi juga termasuk ke dalam sel-sel di dalam otak. Mereka yang terpapar polusi udara sepanjang waktu memiliki potensi mengidap demensia dan alzheimer lebih tinggi. Para peneliti tersebut berpendapat bahwa kandungan nitrogen dioksidalah yang menjadi penyebab hal ini. Karbon dioksida dituduh sebagai agen penyebab peradangan pada sel-sel otak sehingga kinerjanya menjadi menurun.

Gangguan Kehamilan

Semua bayi dalam kandungan mendapat asupan nutrisi dan oksigen dari plasenta. Apabila ibu yang sedang mengandung menghirup udara yang berpolutan maka bayi juga dapat terancam mendapatkan efek sampingnya. Polutan udara 2,5 PM mampu berdifusi dalam darah, kulit, sel otak dan juga plasenta.

Akibat dari polusi udara pada bayi dalam kandungan cukup banyak. Contoh yang tercatat yaitu peningkatan kelahiran prematur, perkembangan janin yang terganggu (kemungkinan terlahir cacat /menderita asma dari lahir), serta bayi lahir dengan berat badan yang rendah.

Untuk itu dalam usaha mengurangi dampak polusi udara semua orang diharapkan ikut berkontribusi menanganinya. Jauhkan mereka yang beresiko tinggi seperti anak-anak, orang dengan penyakit bawaan, orang tua, dan wanita hamil dari kondisi udara yang berpolutan. Jika tidak bisa setidaknya memakai masker untuk pencegahan dan konsumsi makanan tinggi nutrisi untuk membantu penyembuhan.

Sumber:

Cancer research UK. How can air pollution cause cancer?

European Environment Agency. Ηow air pollution affects our health. 25 May 2023

WHO. Health consequences of air pollution on populations. 15 November 2019

United States Environment Protection Agency. Particle Pollution and Respiratory Effects.

PubMed Central. Effects of air pollution on human health and practical measures for prevention in Iran. 1 September 2016

Pusat Jantung Nasional. Polusi Udara dan Penyakit Kardiovaskular: Musuh yang Tidak kelihatan. 06 Juni 2021

Clarity.io. Air quality, cognition, and mental health: How air pollution impacts the brain. 9 November 2022

PubMed Central. Effects of Pollution on Pregnancy and Infants. 18 Januari 2023

Medical News Today. Can air pollution affect pregnancy outcomes?. 30 Oktober 2020