Skip to main

Manfaat, Tujuan, dan Prosedur Terapi Wicara untuk Anak

Gangguan bicara dan bahasa merupakan salah satu kesulitan perkembangan yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak. Padahal dalam proses tumbuh kembang anak, pengembangan kemampuan berbicara merupakan hal yang sangat penting.

Meski begitu, para orang tua tak perlu khawatir karena kini sudah ada berbagai prosedur terapi wicara yang dapat mendukung kemampuan bicara dan bahasa anak. Lantas, bagaimana prosedur terapi wicara dan apa saja manfaatnya?

Apa Itu Terapi Wicara?

Terapi wicara adalah pendekatan terapeutik yang dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan dalam berbicara, terutama pada anak-anak. Terapi wicara bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan kemampuan ekspresi bahasa pada anak-anak. Selain fokus pada bahasa lisan, terapi ini juga melibatkan pelatihan dalam bahasa nonverbal.

Terapi wicara memiliki dua aspek utama yang ditekankan guna mencapai hasil yang optimal. Pertama, terapi ini berfokus pada optimalisasi koordinasi mulut agar dapat menghasilkan suara yang membentuk kata-kata.

Pelatihan dalam hal ini memiliki peran penting karena bertujuan untuk memungkinkan pasien mengeluarkan kalimat yang lancar dan artikulasi yang jelas. Aspek kedua adalah pengembangan pemahaman berbahasa dan usaha dalam mengekspresikan bahasa.

Manfaat dan Kondisi yang Dapat Diatasi dengan Terapi Wicara

Terapi wicara dapat bermanfaat bagi siapa saja yang mengalami gangguan komunikasi. Dokter mungkin akan menyarankan terapi wicara jika mengalami kondisi berikut:

1. Afasia

Afasia adalah gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kerusakan pada area otak yang mengendalikan bahasa. Penderita afasia mungkin mengalami kesulitan membaca, menulis, berbicara, dan memahami bahasa. Terapi wicara membantu penderita afasia memulihkan kemampuan berkomunikasi mereka dengan melibatkan latihan berbicara, memahami bahasa, dan memperluas kosa kata mereka.

2. Apraksia

Apraksia adalah gangguan motorik yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengoordinasikan gerakan bicara. Pada dasarnya, penderita apraksia tahu apa yang ingin mereka katakan, tetapi kesulitan membentuk kata-kata. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, menelan, dan keterampilan motorik lainnya.

Terapi wicara dapat membantu penderita apraksia meningkatkan kontrol motoriknya dan mengembangkan kembali kemampuan berbicaranya.

Baca Juga:

3. Gangguan Artikulasi

Gangguan artikulasi adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam mengucapkan suara dan suku kata dengan benar. Terapi wicara dapat membantu pasien yang mengalami masalah ini dengan melatih gerakan-gerakan mulut dan lidah yang dibutuhkan untuk pengucapan yang jelas.

4. Gangguan Komunikasi Kognitif

Gangguan komunikasi kognitif dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti penyakit Alzheimer, cedera otak traumatis, atau gangguan kognitif lainnya. Terapi wicara dapat membantu pasien dengan gangguan komunikasi kognitif untuk mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif dan meningkatkan pemahaman mereka.

5. Disartria

Penderita disartria biasanya mengalami kemampuan bicara yang lambat atau tidak jelas. Hal ini terjadi ketika otot-otot yang mengontrol ucapan menjadi lemah. Penyebab umumnya termasuk stroke, multiple sclerosis (MS), amyotrophic lateral sclerosis (ALS) atau gangguan sistem saraf lainnya.

Terapi wicara dapat membantu pasien dengan disartria meningkatkan kejelasan dan kefasihan bicara mereka.

6. Gangguan Ekspresif

Orang dengan gangguan ekspresif umumnya mengalami kesulitan mengeluarkan kata-kata atau menyampaikan pikirannya. Terapi wicara membantu mereka mengembangkan kemampuan berbicara dan mengekspresikan pemikiran maupun perasaannya.

7. Gangguan Kefasihan

Gangguan kefasihan dapat membuat seseorang mengalami kesulitan dalam berbicara lancar dan mengalami gangguan kecepatan saat berbicara, salah satunya yaitu gagap. Terapi wicara dapat membantu mengatasi hambatan ini dengan melibatkan latihan kefasihan, pernapasan yang tepat, dan teknik-relaksasi yang relevan.

8. Gangguan Reseptif

Orang dengan gangguan reseptif mengalami kesulitan memahami atau memproses apa yang dikatakan orang lain. Hal ini terjadi karena penderitanya hanya memiliki kosakata yang terbatas hingga kesulitan mengikuti arahan.

Terapi wicara membantu seseorang yang mengalami masalah ini untuk mengembangkan keterampilan pemahaman mereka, termasuk memahami instruksi, pertanyaan, atau komunikasi dari orang lain.

9. Gangguan Resonansi

Gangguan resonansi adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi rongga mulut atau hidung. Langit-langit mulut sumbing, pembengkakan amandel, dan kondisi lain yang memengaruhi struktur mulut dan hidung dapat menyebabkan gangguan resonansi.

Terapi wicara dapat membantu anak mengontrol resonansi suara mereka dan memastikan bahwa mereka dapat berbicara dengan lebih jelas.

Kapan Anak Harus Melakukan Terapi Wicara?

body image - Kapan Anak Harus Melakukan Terapi Wicara_.jpg

Membawa anak untuk terapi wicara merupakan keputusan yang penting bagi orang tua yang memiliki anak dengan masalah perkembangan bicara. Tapi, kapan sebaiknya Anda harus membawa anak untuk melakukan terapi wicara?

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa setiap anak berkembang dengan cara yang berbeda. Namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk bahwa terapi wicara mungkin diperlukan. Salah satu tanda utama adalah ketika anak mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, baik dalam hal pengucapan kata-kata atau pemahaman bahasa.

Jika anak Anda menghindari percakapan, tidak dapat menyusun kalimat yang jelas, atau kesulitan mengikuti instruksi sederhana, ini bisa menjadi indikasi bahwa terapi wicara diperlukan.

Selain itu, jika anak Anda mengalami keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan bicara yang seharusnya sesuai dengan usianya, ini juga menjadi alasan untuk mempertimbangkan terapi wicara.

Anak biasanya akan mulai berbicara setidaknya 20 kata atau lebih di usianya yang menginjak 12 sampai 18 bulan. Jika anak Anda belum memulai percakapan sampai usia 2 tahun atau lebih, Anda perlu mencari klinik terapi terlambat bicara untuk mengatasi masalah ini.

Apabila si kecil mengalami masalah pada tumbuh kembangnya, Anda bisa segera melakukan konsultasi ke klinik tumbuh kembang terdekat. Begitu pun apabila si kecil mengalami masalah pada perkembangan komunikasi dan bahasanya, sebaiknya jangan tunda untuk melakukan terapi terlambat bicara.

Ingin memberikan si kecil perawatan berupa terapi wicara untuk mendukung tumbuh kembangnya? Klinik Armedika Kelapa Gading by Klinik Pintar menghadirkan layanan terapi wicara.

Dengan fokus pada perkembangan bahasa dan komunikasi anak-anak, tim terapis wicara yang berpengalaman di Klinik Armedika berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik bagi buah hati Anda.

Layanan terapi wicara anak di Klinik Armedika by Klinik Pintar didesain secara khusus untuk mendukung anak-anak yang mengalami kesulitan dalam berbicara, memahami bahasa, atau memiliki masalah komunikasi lainnya. Terapis kami menggunakan pendekatan yang ramah anak dan bermain sambil belajar untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan mendukung.

Sumber:

Cleveland Clinic. Speech Therapy.

Jogo Clinic. An Overview of Speech Therapy.

Kids Health. Speech Language Therapy.

Amankan Jadwal Anda di Klinik