Skip to main

Mengenal Fase Phallic pada Anak

Pernahkah Anda melihat si kecil jadi suka memainkan alat kelaminnya? Jika iya, Anda tak perlu khawatir berlebih, sebab hal tersebut menandakan si kecil sedang memasuki fase phallic. Ya, fase phallic adalah salah satu fase tumbuh kembang anak.

Perlu orang tua ketahui bahwa perkembangan anak tak hanya sebatas perkembangan fisik dan psikologis saja. Menurut psikoanalis terkenal Sigmund Freud, setiap orang juga akan melewati beberapa fase psikoseksual dalam hidupnya, di mana fase ini dimulai sejak bayi.

Sigmund Freud mengemukakan bahwa perkembangan kepribadian pada masa kanak-kanak berlangsung dalam lima fase psikoseksual, yaitu fase oral, anal, phallic, laten, dan genital. Nah, salah satu fase yang sering membuat orang tua khawatir adalah fase phallic. Apa sih fase phallic itu? Yuk simak penjelasan lengkapnya!

Tahapan Perkembangan Psikoseksual Anak

Sebelum membahas lebih jauh seputar fase phallic, penting bagi orang tua mengetahui perkembangan psikoseksual anak yang terdiri dari:

1. Fase Oral

Fase oral umumnya terjadi pada bayi baru lahir hingga usianya mencapai satu tahun. Selama fase oral, mulut adalah sumber utama kesenangan anak. Di mana selain makan dan menyusu, anak akan terus memainkan mulutnya dengan jari atau bahkan memasukkan segala jenis benda ke dalam mulutnya.

2. Fase Anal

Fase anal terjadi saat anak berusia satu hingga tiga tahun. Pada fase ini, Freud percaya bahwa fokus utama kesenangan anak adalah pada daerah anus, di mana anak sudah tahu dan dan mengerti kapan Ia akan buang air besar.

Menurut Freud, keberhasilan pada tahap ini bergantung pada cara orang tua melakukan pendekatan toilet training, yang artinya anak harus belajar mengendalikan kebutuhan tubuhnya dan di mana ia bisa buang air besar.

Baca Juga:

3. Fase Phallic

Thumbnail-2Thumbnail-2--- (1).png

Di antara kelima fase psikoseksual, orang tua cenderung khawatir saat anak memasuki fase phallic. Pasalnya, pada fase phallic, orang tua kerap melihat si kecil memainkan alat kelaminnya.

Perlu orang tua ketahui, fase phallic adalah masa di mana anak mulai merasakan sensasi seksual di kelaminnya untuk pertama kalinya.

Tak hanya itu, pada fase phallic, anak semakin sadar akan tubuhnya, menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap alat kelaminnya sendiri dan lawan jenisnya.Ia pun sudah memahami perbedaan antara laki-laki dan perempuan.Tahap phallic, yang berlangsung pada usia tiga hingga enam tahun,

4. Fase Laten

Fase laten terjadi pada usia 7 sampai 10 tahun, di mana pada fase ini, energi seksual anak disalurkan melalui hubungan sosial dengan lingkungannya seperti teman sebaya dan keluarga, serta anak mulai melakukan hobinya. Tahap ini penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi serta kepercayaan diri.

5. Fase Genital

Fase genital dimulai pada anak berusia 12 tahun. Pada fase ini, anak sudah mengalami pubertas dan menyebabkan libidonya kembali aktif. Selama tahap akhir perkembangan psikoseksual, anak mulai meningkatkan ketertarikan seksual yang kuat terhadap lawan jenis.

Cara Menghadapi Anak yang Sedang Berada dalam Fase Phallic

Orang tua mana yang tak bingung ketika si kecil mulai memegang dan mengamati alat kelaminnya. Meski begitu, phallic bukan lah sesuatu yang dianggap aktivitas seksual pada anak usia tiga hingga enam tahun. Asalkan, mereka tak melakukan hal tersebut secara berlebihan.

Lantas, bagaimana cara menghadapi anak yang sedang berada dalam fase phallic? Berikut beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk menghadapi anak yang sedang dalam fase phallic:

1. Berikan Anak Pemahaman

Dibanding langsung memarahinya, orang tua bisa memberikan pemahaman kepada si kecil bahwa alat kelamin adalah organ sensitif yang tak boleh disentuh sembarang orang.

Selain itu, pastikan bahwa Anda juga memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan organ vitalnya.

2. Alihkan Perhatiannya

Cara selanjutnya yang bisa Anda lakukan yaitu dengan mengalihkan perhatian si kecil agar tidak terus menerus memegang atau memainkan alat kelaminnya.

Anda bisa mengalihkan perhatian si kecil dengan mengajaknya bermain, memasak bersama, mewarnai, atau melakukan aktivitas lainnya yang bisa membuat si kecil senang.

Sebagai orang tua mungkin Anda khawatir dan bingung ketika melihat si kecil kerap memegang dan memainkan alat kelaminnya. Namun perlu diketahui bahwa membentak atau memarahi anak bukan lah solusi agar anak tak melakukan hal itu lagi.

Seperti penjelasan di atas, perilaku tersebut adalah hal yang normal dan wajar, asalkan tidak berlebihan. Jadi, Anda tak perlu khawatir lagi ketika anak memasuki fase phallic.

Sebab, fase phallic adalah hal yang normal di mana anak melakukan hal tersebut karena rasa ingin tahu dan kecenderungan anak untuk mengeksplorasi tubuhnya sendiri.

Terlebih, fase phallic umumnya hanya terjadi pada anak usia 3 sampai 6 tahun, yang berarti perilaku tersebut juga tidak didasarkan pada hasrat seksual, di mana pada usia tersebut, hasrat seksual anak sudah pasti belum terbentuk.

Apabila Anda khawatir akan kesehatan dan pertumbuhan si kecil, Anda bisa melakukan konsultasi rutin ke klinik tumbuh kembang bersama dokter spesialis anak. Dengan melakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak, Anda akan mengetahui lebih jelas tahap tumbuh kembang anak sesuai usianya.

Sumber:

Simply Psychology. Freud’s Psychosexual Theory And 5 Stages Of Human Development. 25 Juli 2023.

Verywell Mind. Freud's Stages of Human Development

The 5 Psychosexual Stages of Development by Age. 13 Maret 2023.

Study. What is the Phallic Stage of Development?. 30 Desember 2021

Amankan Jadwal Anda di Klinik