Ada berbagai alasan pasien pindah rumah sakit, pindah klinik, atau ganti dokter. Terdapat alasan pribadi, seperti pindah lokasi rumah, kebijakan asuransi, atau kenyamanan ketika berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, penyebab pasien pindah klinik lainnya bisa didasari oleh pelayanan, manajemen atau fasilitas di klinik yang kurang memadai. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut alasan pasien pindah klinik.
1. Kerap Antre Lama
Alasan paling umum pasien pindah klinik adalah karena proses administrasi yang menghabiskan banyak waktu dan harus menunggu antre lama.
Proses registrasi atau pendaftaran umum, pendaftaran poli khusus, hingga pengambilan obat yang memakan waktu cukup lama dapat membuat pasien berpikir ulang untuk berobat ke tempat yang lebih pendek antreannya.
Pasalnya, pasien berobat ke klinik juga berharap agar cepat ditangani dan segera sembuh. Oleh karena itu, guna mencegah pasien menunggu terlalu lama, staf harus jelas dan konsisten membuat kebijakan praktik, mulai dari membuat janji temu dengan dokter hingga membayar tagihan.
2. Tenaga Medis Kurang Profesional
Alasan lain pasien pindah klinik dan ganti dokter karena penanganan yang diterimanya kurang profesional.
arena dokter maupun staf yang menangani kurang profesional. Hal ini dapat ditandai ketika dokter memiliki perilaku tidak sopan atau tidak memiliki simpati terhadap kondisi pasien.
Dilansir dari beberapa sumber, dokter yang kerap telat datang praktik dapat membuat pasien merasa kondisi kesehatannya tidak dianggap serius dan waktu mereka tidak dihargai dengan baik.
Selain itu, komunikasi yang kurang efektif saat pemeriksaan dapat menyebabkan pasien pindah klinik.
Tidak hanya itu, proses konsultasi yang terlalu cepat tanpa diskusi di antara pasien dan dokter juga dapat menyebabkan pasien enggan melanjutkan pengobatan di klinik.
3. Biaya Pengobatan Mahal
Umumnya pasien akan membandingkan perawatan dan biaya berobat dari satu klinik ke klinik lainnya.
Apabila biaya yang ditawarkan mahal dan bisa didapatkan di tempat lain dengan harga lebih murah, kemungkinan besar pasien dapat pindah klinik.
Klinik bisa menyesuaikan harga pengobatan dan kualitas perawatan yang akan diberikan kepada pasien. Tidak lupa, jelaskan kepada pasien keunggulan perawatan yang bisa didapat di klinik.
Jika memungkinkan, klinik bisa menyediakan program diskon bagi pasien untuk mendapatkan potongan biaya pengobatan yang harganya cukup mahal.
4. Sarana atau Fasilitas Kurang Memadai
Sarana atau fasilitas di klinik yang kurang memadai juga dapat menjadi alasan pasien pindah klinik atau rumah sakit.
Sebagai contoh, fasilitas ruang parkir yang terlalu sempit, jumlah bangku ruang tunggu yang sedikit, atau peralatan medis yang digunakan sudah tidak up to date dapat menjadi pertimbangan pasien pindah klinik.
Tidak lupa, kebersihan toilet, ruang praktik, dan ruang tunggu klinik dapat menjadi faktor pasien berpikir untuk mencari fasilitas kesehatan yang lebih bagus, terawat, dan memadai.
Perlu diperhatikan, sarana dan prasarana bersih serta memadai adalah salah satu citra klinik terhadap pasien.
5. Pengobatan dan Penanganan Jadul
Ilmu kesehatan terus berkembang dan menghasilkan berbagai pilihan perawatan dan pengobatan untuk pasien. Sebagian besar masyarakat juga sudah bisa mengakses informasi serta testimoni perawatan dan pengobatan penyakit baru.
Ketika dokter masih menerapkan perawatan yang sudah tidak efektif atau jadul, pasien dapat mempertimbangkan ulang untuk melanjutkan pengobatan di klinik.
Itu dia beberapa penyebab pasien pindah klinik, pindah rumah sakit, dan mengganti dokter yang menangani. Faktor-faktor di atas pada dasarnya dapat dicegah dengan manajemen klinik yang baik.
Menentukan standard operating procedure (SOP) terbaik dalam melakukan pelayanan kesehatan dapat meminimalkan pasien pindah klinik.
Baca Juga:
- 7 Ruangan yang Wajib Ada di Klinik
- 5 Hal Penting yang Membuat Pasien Nyaman di Klinik
- 5 Alasan Harus Menggunakan Aplikasi Klinik
Sumber:
- Oak Street Health. 2022. When to Switch Doctors: Signs, Tips on Switching, & More
- Medical Economics. 2022. How to keep your patients from switching physicians
