Skip to main

7 Manfaat Donor Darah Rutin untuk Kesehatan

Tahukah kamu kalau Hari Palang Merah Indonesia diperingati pada 17 September setiap tahunnya. Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan.

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan dalam rangka memperingati Hari Palang Merah Indonesia, salah satunya dengan melakukan donor darah.

Donor darah dilakukan tidak hanya semata karena Indonesia membutuhkan pasokan darah yang tercukupi, namun donor darah ternyata juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Apa saja manfaat donor darah untuk kesehatan? Yuk simak selengkapnya!

Konsultasikan Segera

Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan

Mendonorkan darah mungkin tampak menakutkan, namun ini adalah proses mudah yang dapat membantu menyelamatkan nyawa seseorang. satu donasi dapat menyelamatkan tiga nyawa, dan seseorang di Amerika membutuhkan darah setiap dua detik.

Ternyata Mendonorkan darah secara rutin memiliki banyak manfaat kesehatan, tidak hanya bagi penerimanya, tapi juga bagi pendonornya.

1. Menjaga Kesehatan Jantung

Fakta mengejutkan yang tak banyak orang tahu dari manfaat donor darah yaitu dapat menjaga kesehatan jantung. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Epidemiology, mendonorkan darah setidaknya setahun sekali dapat mengurangi risiko serangan jantung hingga 88 persen.

Dilansir dari Rassmusen, dr. David Dragoo, pakar kesehatan di Money Crashers menjelaskan bahwa tingginya kadar zat besi dalam darah dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung. Menghabiskan simpanan zat besi ekstra dengan mendonorkan darah akan memberi lebih banyak ruang bagi pembuluh darah untuk berfungsi optimal.

Baca Juga:

2. Mengurangi Risiko Terkena Kanker

Salah satu manfaat donor darah rutin adalah kemampuannya untuk mengurangi risiko terkena kanker. Ketika kamu mendonorkan darah secara teratur, tubuh akan terus menggantikan darah yang hilang dengan darah baru. Proses ini tentunya akan membantu menghilangkan zat berbahaya dalam darah, termasuk zat besi berlebihan yang dapat menjadi katalisator dalam perkembangan beberapa jenis kanker.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of National Cancer Institute, yang mana penelitian ini berfokus pada pasien yang terkena penyakit arteri perifer (PAD) atau masalah peredaran darah. Pada penelitian tersebut ditemukan, pasien PAD yang rutin mendonorkan darahnya memiliki risiko lebih rendah terkena kanker dibandingkan mereka yang tidak.

3. Dapat Mendeteksi Penyakit

Donor darah juga dapat berfungsi sebagai alat deteksi penyakit. Pasalnya, sebelum kamu mendapat persetujuan untuk melakukan donor darah, kamu akan menjalani serangkaian tes kesehatan untuk memastikan bahwa darah kamu benar-benar aman untuk transfusi.

Selama tes ini, kamu akan mendapat pemeriksaan berupa denyut nadi, tekanan darah, suhu tubuh, hemoglobin, dan banyak lagi. Dari serangkaian tes ini lah yang nantinya dapat membantu kamu mengidentifikasi penyakit yang kamu alami namun tidak kamu sadari. Dengan mendeteksi penyakit lebih awal, kamu dapat segera mencari perawatan yang diperlukan.

4. Dapat Meningkatkan Produksi Sel Darah

Bagi kamu yang masih takut melakukan donor darah karena khawatir kadar darah dalam tubuh berkurang, kini kamu tak perlu khawatir. Pasalnya, donor darah tidak akan mengurangi kadar darah yang kamu punya. Justru, manfaat donor darah salah satunya dapat meningkatkan produksi sel darah merah.

Setelah melakukan donor darah, sel darah memang akan berkurang. Namun, karena adanya rangsangan, sumsum tulang akan memproduksi lebih banyak sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Dengan begitu, melakukan donor darah secara teratur dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah yang diperlukan untuk menjaga kesehatanmu secara keseluruhan.

Selain itu, meningkatnya produksi sel darah juga dapat membantu tubuh Anda dalam memerangi berbagai penyakit dan infeksi.

5. Mengurangi Kadar Zat Besi pada Penderita Hemochromatosis

Hemochromatosis adalah penyakit genetik yang menyebabkan penumpukan berlebihan zat besi dalam tubuh. Kelebihan zat besi ini dapat merusak berbagai organ dalam tubuh, termasuk hati, pankreas, dan jantung. Salah satu pengobatan yang efektif untuk hemochromatosis adalah dengan mengeluarkan zat besi berlebihan melalui donor darah.

Penderita hemochromatosis seringkali perlu mendonorkan darah secara teratur untuk menjaga kadar zat besi dalam batas yang aman. D Dengan kata lain, bagi penderita hemokromatosis, mendonor darah dapat menjadi pilihan pengobatan sekaligus cara membantu orang lain.

6. Menjaga Kesehatan Hati

Manfaat donor darah juga bisa kamu rasakan pada kesehatan hatimu. Hati adalah organ yang sangat penting dalam pemrosesan dan pengeluaran zat-zat berbahaya dari tubuh, termasuk zat besi berlebihan.

Dengan donor darah secara teratur, nantinya kamu akan membantu mengurangi beban kerja hati dalam mengatasi zat besi berlebihan sehingga akan membantu mencegah kerusakan hati yang disebabkan oleh penumpukan zat besi berlebihan.

7. Baik untuk Kesehatan Mental

Selain manfaat fisiknya, donor darah juga dapat memberikan manfaat signifikan untuk kesehatan mental. Pasalnya, melakukan donor darah sama halnya dengan melakukan tindakan sukarela. Tindakan ini nantinya dapat memberikan rasa kepuasan dan pencapaian yang kuat.

Kamu akan merasa bahwa kamu telah menyelamatkan nyawa orang lain, dengan begitu donor darah dapat meningkatkan perasaan kebahagiaan. Selain itu, donor darah juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional secara keseluruhan.

Konsultasikan Segera

Syarat Donor Darah

body image - Syarat Donor Darah.jpg

Dalam proses donor darah, biasanya jarum donor darah yang digunakan berukuran besar (berkisar 16 hingga 17 Gauss). Penggunaan jarum donor darah yang besar ini tujuannya karena pada proses donor darah, setidaknya 450 hingga 500 ml darah kamu akan diambil.

Proses pengeluaran darah ini tentu memerlukan waktu yang tidak sebentar jika prosedur dilakukan menggunakan ukuran jarum yang kecil. Tidak hanya itu, dalam proses pengambilan darah yang lama ini, juga rentan terjadi penggumpalan darah yang dapat menghambat proses donor darah.

Dengan penggunaan jarum donor darah berukuran besar, potensi pembekuan darah pun dapat diminimalisir.

Sebelum melakukan donor darah, ada beberapa syarat donor darah yang harus kamu penuhi, seperti:

  • Kondisi fisik harus dalam keadaan sehat, jasmani maupun rohani
  • Donor darah hanya dapat dilakukan mulai usia 17-60 tahun
  • Memiliki berat badan minimal 45 kilogram
  • Suhu tubuh 36,6-37,5 derajat Celcius
  • Tekanan darah harus berada di angka normal (Sistole 100 - 180 dan Diastole 70 - 100)
  • Kadar haemoglobin 12,5-17,0 gr/dL

Itulah beberapa syarat donor darah yang perlu kamu penuhi. Perlu diketahui, kamu bisa mendonorkan darah maksimal lima kali setahun, interval waktu sejak donor darah terakhir minimal 2 bulan.

Selain memenuhi syarat donor darah, pastikan kamu telah melakukan hal berikut sebelum melakukan pendonoran:

  • Pastikan kamu tidak begadang dan tidur nyenyak sebelum mendonor
  • Jangan lewatkan sarapan pagi atau makan siang sebelum mendonor
  • Banyak minum air putih, jus, ataupun susu sebelum mendonor.
  • Rileks saat mendonor

Setelah melakukan donor darah, pastikan konsumsi air putih yang banyak. Kamu bisa melanjutkan kegiatan setelah mendonor, asal hindari aktivitas fisik yang berat.

Sumber:

PMI. FAQ Donor Darah Sukarela.

STIKES Husada Borneo. Kriteria Jarum Suntik Donor Darah yang Benar.

Rasmussen University. 6 Surprising Health Benefits of Donating Blood. 2 Januari 2018.

Medical News Today. Advantages and disadvantages of donating blood. 24 Mei 2023.

WebMD. Donating Blood. 31 Agustus 2022.

Amankan Jadwal Anda di Klinik