Skip to main

7 Penyakit yang Rentan Menyerang Bayi di Indonesia

Imunitas bayi belum bisa semaksimal orang dewasa sehingga rentan terkena penyakit. Penyakit pada bayi usia 0-6 bulan tak jarang disebabkan oleh virus, alergi dan lainnya. Faktor kebersihan juga tak luput menjadi penyebab timbulnya penyakit bayi. Ciri ciri bayi sakit bisa terlihat jelas dari suhu, kulit maupun anak sering rewel. Yuk ketahui lebih dalam penyakit apa saja yang sering menyerang bayi seperti berikut:

Influenza

Tidak hanya orang dewasa yang rentan terkena influenza atau pilek. Penyebabnya dikarenakan selaput hidung atau saluran pernapasan memproduksi lendir. Ini membuat bayi akan kesulitan bernapas, batuk bahkan tidurnya terganggu. Bayi akan mengalami bersin dan mengalami nafsu makan menurun.

Pemicunya adalah infeksi virus yang menular lewat udara saat bersin atau batuk. Penularan juga melalui tangan atau benda yang disentuh penderita influenza. Gejalanya bisa muncul satu sampai tiga hari setelah terinfeksi. Penyakit bayi ini bisa membuat buah hati menggigil, demam bahkan nyeri otot.

Penanggulangannya bisa dengan minum obat antivirus influenza sesuai resep dokter. Bayi dengan usia 6 bulan hingga di bawah 5 tahun bisa mendapatkan vaksin influenza untuk mengurangi resiko tertular.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Pernapasan dari Polusi Udara

Demam

Balita sering sekali mengalami demam dan terbilang wajar. Tidak perlu terlalu panik dan mengatasinya bisa dengan memberi kompres hangat, beristirahat dan memenuhi asupan cairan tubuhnya lewat ASI. Penyakit pada bayi usia 0-6 bulan biasanya dialami ketika usai mendapatkan imunisasi.

Walaupun terbilang biasa dialami bayi namun jika disertai gejala lainnya perlu segera konsultasi dengan dokter. Misalnya saja jika bayi mulai kejang, muntah hingga kesulitan bernapas.

Diare

Masalah kesehatan lainnya yang mungkin dialami bayi adalah diare. Gangguan pencernaan ini terjadi akibat infeksi virus, alergi makanan hingga keracunan makanan yang telah terkontaminasi kuman.

Ciri ciri bayi sakit diare bisa diidentifikasi dari tekstur tinja yang cair, berbau menyengat hingga berwarna lebih gelap dari biasanya. Diare ini akan membuat bayi mengalami dehidrasi.

Gejala dehidrasi pada bayi yang mengalami diare umumnya lemas, buang air kecil sedikit, ubun-ubun cekung, elastisitas kulit menurun bahkan mata cekung. Pemicu diare sendiri dikarenakan bakteri, virus, alergi hingga konsumsi obat-obatan tertentu.

Selain diare, masalah pencernaan lainnya adalah bayi sulit buang air besar. Bayi yang mengkonsumsi makanan padat akan membuat feses mengeras. Selain itu akan menyebabkan nyeri karena tinja keras dan trauma. Apabila bayi tidak BAB akan membuat tinja keras karena air diserap oleh dinding usus.

Penyakit Kuning

Selanjutnya ada jaundice atau penyakit kuning akibat dari kadar bilirubin pada tubuh. Bilirubin adalah pigmen berwarna kuning kecoklatan yang dihasilkan oleh tubuh ketika sel darah merah beregenerasi.

Organ hati memproses zat agar dibuat melewati usus namun karena hati pada bayi kurang sempurna sehingga bilirubin tidak dibuang dengan lancar.

Bilirubin yang menumpuk akan membuat kulit terlihat kuning. Penyakit bayi ini bisa muncul pada hari ketiga setelah bayi lahir. Warna kuning pada kulitnya akan hilang ketika mencapai hari kesepuluh. Bagi bayi prematur penyakit ini akan dialami lebih lama yakni dua minggu.

Ruam

Bayi yang menggunakan popok rentan terkena ruam khususnya di daerah bokong dan selangkangan.

Ruam ini bisa ditandai dengan kemerahan sekaligus sisik karena popok tidak segera diganti. Kulit bayi sangat sensitif bahkan bisa lecet hanya karena gesekan.

Ruam bisa muncul pula karena alergi disebabkan berbagai macam hal.

Mulai dari konsumsi makanan tertentu, alergi dingin, alergi obat hingga alergi susu. Gangguan kesehatan karena alergi bisa terlihat dari bayi mulai bersin, hidung tersumbat, gatal kemudian baru munculnya ruam.

RSV

RSV merupakan singkatan untuk Respiratory Syncytial Virus yakni virus yang mampu menyerang saluran pernapasan bayi di tahun pertama kelahirannya.

Penyakit pada bayi usia 0-6 bulan tidak boleh dianggap enteng karena lebih berisiko menjangkiti bayi prematur.

Gejalanya bisa berupa pilek, demam, batuk hingga sesak napas dan bisa berlangsung selama beberapa minggu.

Saat virus terinfeksi bagian saluran bronkus akan menimbulkan penyakit bronkitis sekaligus radang paru-paru.

Campak

Penyakit yang terakhir adalah campak yang disebabkan oleh virus dan berakibat fatal dan serius.

Beberapa kasus menyebabkan kematian dengan gejala antara lain sakit tenggorokan, pilek, demam, batuk kering, ruam di kulit, bintik putih kecil dengan warna kebiruan di bagian tengahnya yang berada di dalam mulut pada lapisan pipi.

Penanganan campak biasanya diberikan obat untuk meredakan demam. Dokter juga akan memberikan antibiotik agar tidak terkena infeksi bakteri seperti pneumonia, infeksi telinga dan lainnya.

Dengan mengetahui penyakit bayi diatas bisa memahami gejalanya dari awal. Selain itu Anda bisa memberikan penanganan yang tepat dan cepat sehingga bayi segera sembuh dari penyakitnya.

Baca Juga:

Sumber:

Mayoclinic. Measles.

Prenagen. Gejala dan Cara Mengatasi Penyakit Campak pada Bayi.

Kemkes. Tepat dan Tanggap Tangani Bayi Sakit. 27 Desember 2022

Jadwalkan Konsultasi di Klinik