Skip to main

Kenali Ciri-ciri Anemia (Kurang Darah) dan Cara Mengatasinya

Kamu mungkin pernah mendengar istilah anemia, tapi tahukah kamu apa itu anemia? Dalam dunia medis, anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Padahal, oksigen memberi kekuatan pada sel memberi energi pada tubuh. Tanpa sel darah merah cukup, tubuh tidak bisa mendapatkan energi untuk berfungsi optimal. Selain itu, Kekurangan hemoglobin juga dapat menyebabkan gangguan dalam proses pengangkutan oksigen, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan berbagai gejala anemia.

Anemia sendiri terdiri dari beberapa jenis dan masing-masing anemia memiliki gejala dan penyebab yang berbeda-beda. Sebelum melakukan berbagai cara mengatasi anemia, yuk ketahui terlebih dahulu ciri-ciri anemia dan penyebabnya!

Konsultasikan Kesehatanmu Segera

Jenis dan Penyebab Anemia

Berdasarkan penyebabnya, jenis anemia terdiri dari:

1. Anemia Defisiensi Besi

Sesuai dengan namanyanya, anemia defisiensi besi adalah kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan zat besi untuk membentuk hemoglobin.Hemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Penyebab anemia defisiensi besi bisa karena diet yang rendah kandungan zat besi, gangguan penyerapan besi dalam tubuh, atau kehilangan darah yang berlebihan, misalnya melalui menstruasi atau akibat pendarahan,

2. Anemia Pernisiosa

Anemia pernisiosa adalah kondisi di mana tubuh kekurangan kadar vitamin B12 sehingga menghambat pembentukan sel darah merah. Karena tubuh tidak memproduksi vitamin B12, vitamin ini harus diperoleh dari makanan atau suplemen.

Meskipun anemia defisiensi vitamin dapat disebabkan oleh pola makan, namun anemia pernisiosa juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu yang membatasi penyerapan vitamin, penyakit autoimun tertentu, kondisi genetik dan kebiasaan gaya hidup, serta faktor risiko lainnya.

3. Anemia Hemotolik

Anemia hemolitik adalah jenis anemia langka yang terjadi ketika sel darah merah rusak lebih cepat daripada yang dihasilkan tubuh dalam proses yang disebut hemolisis. Penyebab anemia ini bisa akibat dari masalah genetik, infeksi, penyakit autoimin atau paparan zat tertentu yang merusak sel darah merah.

4. Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah kondisi medis yang ditandai dengan sumsum tulang yang mengalami kerusakan atau kegagalan sehingga tidak mampu memproduksi jumlah sel darah yang cukup.

Kondisi ini bisa bersifat akut atau kronis, dan dapat disebabkan oleh penyakit riwayat keluarga, penyakit autoimun, radiasi, efek kemoterapi, infeksi, efek obat-obatan tertentu (beberapa jenis antibiotik, imunosupresan, dan beberapa obat antiinflamasi nonsteroid), dan akibat kanker yang telah menyebar ke tulang.

Baca Juga:

5. Anemia Sel Sabit

Sel darah merah biasanya berbentuk bulat dan fleksibel sehingga mudah bergerak melalui pembuluh darah. Pada anemia sel sabit, beberapa sel darah merah berbentuk seperti sabit atau bulan sabit.

Sel sabit ini juga menjadi kaku dan lengket, sehingga dapat memperlambat atau menghambat aliran darah hingga menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan risiko infeksi maupun kerusakan.

Penyebab anemia sel sabit bisa karena mutasi genetik yang mengubah struktur hemoglobin. Pada seseorang dengan anemia sel sabit, hemoglobin normal (HbA) digantikan oleh hemoglobin S (HbS) akibat perubahan genetik pada rantai beta hemoglobin.

Ketika sel darah merah membawa oksigen, hemoglobin S dapat membentuk agregat dan menyebabkan sel darah merah berubah bentuk menjadi seperti sabit. Sel darah merah yang berbentuk tidak normal ini dapat menyumbat pembuluh darah, menghambat aliran darah, dan menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Konsultasikan Kesehatanmu Segera

Faktor Risiko Penyakit Anemia

Di samping penyebab dasarnya, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang rentan mengalami penyakit anemia, di antara:

  • Riwayat keluarga dengan jenis anemia bawaan, seperti anemia hemolitik, juga mungkin memiliki peningkatan risiko terkena anemia
  • Kondisi kesehatan kronis, seperti penyakit ginjal kronis, peradangan akibat infeksi, kanker, atau penyakit autoimun dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit sel darah merah, sehingga berpotensi menyebabkan anemia
  • Anemia juga dapat terjadi karena penggunaan obat-obatan tertentu atau perawatan farmakologis, seperti kemoterapi
  • Mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan yang dapat menyebabkan masalah pencernaan
  • Mengikuti diet ketat juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit anemia karena kamu berpotensi kekurangan nutrisi
  • Risiko seseorang terkena anemia meningkat seiring bertambahnya usia

Ciri-ciri Anemia

Pada dasarnya, ciri-ciri anemia bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebab dan seberapa parah anemia tersebut. Anemia bisa sangat ringan sehingga tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Namun gejala biasanya muncul dan memburuk seiring semakin parahnya anemia.

Berikut ciri-ciri umum anemia yang bisa kamu kenali:

  • Sesak napas
  • Kulit pucat atau kekuningan
  • Detak jantung tidak teratur
  • Pusing atau sakit kepala ringan
  • Tangan dan kaki dingin
  • Sakit kepala
  • Nyeri, termasuk di tulang, dada, perut, dan persendian
  • Masalah pertumbuhan, pada anak-anak dan remaja
  • Sesak napas
  • Kelelahan atau kelemahan

Jika anemia bertambah parah, gejalanya meliputi:

  • Kelelahan ekstrim
  • Kuku rapuh
  • Sariawan di mulut
  • Hilangnya minat seksual
  • Bagi wanita, peningkatan perdarahan menstruasi
  • Lidah yang meradang atau sakit
  • Sesak napas meski sedang istirahat
  • Pusing saat berdiri
  • Keinginan untuk makan yang bukan makanan seperti es
  • Warna biru pada bagian putih mata
Konsultasikan Kesehatanmu Segera

Cara Mengatasi Anemia

Cara Mengatasi Anemia.jpg

Tentunya, cara mengatasi anemia yang tepat yaitu dengan melihat penyebabnya. Berikut ini cara mengatasi anemia berdasarkan penyebabnya:

  • Jika anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan adalah cara mengatasi anemia yang tepat
  • Jika anemia disebabkan oleh defisiensi vitamin B12, kamu perlu mengonsumsi suplemen atau makanan yang tinggi vitamin B12, seperti telur, susu, tuna, salmon, daging sapi, kepiting, dan kerang.
  • Cara mengatasi anemia aplastik dapat mencakup transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Transplantasi sumsum tulang mungkin diperlukan jika sumsum tulang tidak dapat menghasilkan sel darah yang sehat
  • Apabila kamu mengalami anemia hemolatik, kamu bisa menghentikan pemakaian obat-obatan yang mungkin menjadi penyebabnya dan mengobati infeksi
  • Untuk mengatasi anemia sel sabit, kamu bisa gunakan terapi oksigen, obat pereda nyeri, transfusi darah, konsumsi suplemen asam folat, dan hidrasi dengan cairan yang diberikan melalui pembuluh darah untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Selain itu, obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea, Siklos) juga dapat digunakan untuk mengobati anemia sel sabit

Itu dia ciri-ciri anemia yang bisa kamu kenali sejak dini. Apabila kamu mengalami gejala seperti yang telah disebutkan, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter agar dapat mengetahui penyebab pasti dan cara mengatasi anemia yang tepat.

Sumber:

Mayo Clinic. Anemia.

Everyday Health. What Is Anemia? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. 9 Maret 2023.

Cleveland Clinic. Anemia.

WebMD. Anemia. 4 Agustus 2023.

Forbes Health. What Is Anemia? Symptoms, Causes And Treatment. 18 September 2023.

Amankan Jadwal Anda di Klinik