Skip to main

Kenali Gejala Penyakit Campak pada Anak dan Cara Mengatasinya

Campak merupakan penyakit endemik yang menurut WHO kasus penyakit ini meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Bahkan pada 1 Januari dan 3 April 2023, diketahui terdapat 2.161 kasus suspek campak dengan total 848 terkonfirmasi laboratorium dan 1.313 kasus dicurigai yang telah dilaporkan di 18 dari 38 provinsi di Indonesia, terutama di provinsi Jawa Barat, Papua Tengah, dan Banten.

Beberapa orang mengira campak hanya berupa ruam kecil dan demam yang hilang dalam beberapa hari, padahal campak dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, terutama pada anak di bawah usia 5 tahun

Campak sangat menular dan bisa berakibat serius. Apabila tidak divaksinasi, anak bisa berisiko terkena campak. Lantas, bagaimana gejala campak dan cara mengatasinya? Yuk simak penjelasannya!

Gejala Campak

Tanda dan gejala campak baru muncul sekitar 10 hingga 14 hari setelah terpapar virus.

Anak yang terinfeksi virus dari famili Paramyxovirus awalnya akan mengalami demam, pilek, batuk terus-menerus, mata merah, bahkan terkadang mengalami mata sensitif terhadap cahaya terang.

Sebelum timbulnya ruam, bintik-bintik kecil berwarna merah cerah dengan bagian tengah berwarna putih atau putih kebiruan (bintik Koplik) mungkin muncul di dalam mulut.

Bagian tengah berwarna putih atau putih kebiruan ini mungkin menyerupai butiran pasir. Dari gejala ini, nantinya si kecil bisa mengalami sakit tenggorokan.

Setelah 3-5 hari timbulnya gejala tersebut, kemudian muncul lah gejala campak berupa ruam yang agak gatal.

Ruam dimulai pada wajah di depan dan di bawah telinga serta di samping leher dan tampak seperti area tidak beraturan, datar, merah dan menonjol.

Ruam menyebar dalam 1 hingga 2 hari ke ke seluruh tubuh, lengan, telapak tangan, tungkai, dan telapak kaki.

Pada puncak penyakitnya, anak merasa sangat sakit dan mengalami radang mata (konjungtivitis), ruamnya meluas, hingga suhu tubuh mengalami peningkatan hingga 40° Celcius atau lebih.

Dalam 3 sampai 5 hari, suhu tubuh turun, anak mulai merasa lebih baik, dan ruam yang tersisa dengan cepat memudar. Ruamnya berubah warna menjadi kecoklatan, lalu kulit akan mengelupas.

Penyebab Penyakit Campak

body image - Penyebab Penyakit Campak.jpg

Campak adalah penyakit yang sangat menular. Ketika penderita campak batuk, bersin, atau berbicara, cairan atau cipratan liur (droplet) akan menyembur ke udara, sehingga orang lain dapat menghirupnya. Droplet yang menular tersebut dapat bertahan di udara selama sekitar satu jam.

Droplet yang menular juga dapat mendarat di suatu permukaan, di mana mereka dapat hidup dan menyebar selama beberapa jam.

Selain itu, kamu juga bisa tertular virus campak dengan memasukkan jari ke dalam mulut atau hidung atau menggosok mata setelah menyentuh permukaan yang terinfeksi.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko seseorang mengalami penyakit campak, sepertI:

  • Jika kamu belum mendapatkan vaksin campak, kemungkinan besar kamu akan terkena penyakit campak
  • Jika kamu bepergian ke negara-negara di mana penyakit campak lebih umum terjadi, kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit campak
  • Apabila kamu tidak mendapatkan cukup vitamin A, kemungkinan besar kamu akan mengalami gejala dan komplikasi campak yang lebih parah
  • Berbagi minuman atau makanan dengan penderita campak
  • Campak pada anak dapat terjadi akibat terinfeksi oleh ibu pada saat ibu hamil, persalinan, atau saat menyusui

Obat Campak

Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan mendiagnosis campak dengan memeriksa kesehatanmu melalui tes laboratorium untuk menemukan virus dalam sampel. Sampel ini dapat berupa:

  • Pengambilan sampel darah
  • Sekresi dari hidung dan tenggorokan
  • Urin (kencing)

Setelah didiagnosis terinfeksi virus campak, biasanya dokter akan merekomendasikan obat campak seperti asetaminofen atau ibuprofen untuk meredakan nyeri dan demam, istirahat yang cukup, minum cukup cairan, berkumur dengan air garam, dan menghindari cahaya terlalu terang jika mata sakit.

Baca Juga:

Vaksin Campak

Meskipun angka kematian di berbagai negara di seluruh dunia telah menurun seiring dengan semakin banyaknya anak yang menerima vaksin campak, namun penyakit ini masih membunuh lebih dari 200.000 orang setiap tahunnya, dan sebagian besar kasus adalah campak pada anak.

Namun kamu tak perlu khawatir, karena penyakit campak dapat dicegah dengan vaksin MMR. Vaksin ini melindungi terhadap tiga penyakit campak, gondok, dan rubella

Adapun dosis pemberian vaksin anak untuk campak, yaitu vaksin pertama (MR) diberikan ketika anak berusia 9 bulan dengan dosis 0,5 ml yang disuntikkan di bawah kulit (subkutan/SC). Untuk vaksin anak booster-nya (MR/MMR) diberikan ketika anak berusia 18 bulan dan di rentang usia 5 – 7 tahun (MR/MMR).

Sedangkan vaksin campak dewasa yaitu pemberian dosis pertama (MMR) dengan takaran 0,5 ml disuntikkan melalui otot (intramuskular/IM) atau di bawah kulit (subkutan/SC). Untuk dosis keduanya diberikan 28 hari setelah dosis pertama.

Apabila kamu ingin mendapatkan vaksin campak, kamu bisa mengunjungi klinik terdekat. Sebagai klinik terbaik di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Klinik Armedika by Klinik Pintar menghadirkan layanan vaksinasi, baik itu vaksin anak maupun vaksin dewasa.

Yuk jangan tunda untuk lakukan vaksinasi demi mencegah berbagai penyakit!

Sumber:

MSD Manuals. Measles. Juni 2023.

Mayo Clinic. Measles.

Cleveland Clinic. Measles.

CDC. Vaccine for Measles.

WHO. Measles. 28 April 2023.

Jadwalkan Vaksinasi di Klinik