Skip to main

Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung, maka tercetuslah. Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 29 September.

Selain menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan jantung dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kardiovaskular kita. Pada kesempatan ini, penting untuk menyoroti kelainan jantung bawaan yang seringkali terabaikan.

Kelainan jantung bawaan adalah kondisi medis yang terjadi sejak lahir, di mana struktur atau fungsi jantung tidak dapat bekerja dengan normal. Oleh karena itu, Hari Jantung Sedunia adalah kesempatan untuk mengedukasi betapa pentingnya pemeriksaan dini pada bayi dan anak-anak untuk mendeteksi kelainan jantung bawaan.

Konsultasikan Segera

Apa Itu Penyakit Jantung Bawaan?

Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan atau masalah pada struktur jantung yang sudah ada sejak lahir, seperti:

  • Adanya sebuah lubang di dinding jantung
  • Masalah pada pembuluh darah (terlalu banyak atau terlalu sedikit, darah mengalir terlalu lambat, ke tempat yang salah, atau ke arah yang salah)
  • Masalah dengan katup jantung

Kelainan jantung bisa saja terdeteksi sejak dini (sebelum bayi lahir atau sesaat setelahnya). Namun terkadang, kelainan jantung pada bayi tidak dapat terdiagnosis sampai masa kanak-kanak, remaja, atau dewasa.

Gejala Kelainan Jantung pada Bayi

Gejala penyakit jantung bawaan bisa berbeda-beda pada tiap orang, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang dapat muncul termasuk:

  • Sianosis yang ditandai dengan kulit atau bibir berwarna biru atau keunguan yang terjadi karena kurangnya oksigen dalam darah
  • Gejala kelainan jantung pada bayi dan anak-anak umumnya berupa kesulitan bernapas, terutama selama aktivitas fisik
  • Beberapa anak dengan penyakit jantung bawaan dapat mengalami pertumbuhan terhambat atau kesulitan mendapatkan berat badan seperti teman sebayanya
  • Anak-anak dengan penyakit jantung bawaan cenderung cepat lelah dan mengalami kelemahan, terutama selama bermain atau beraktivitas
  • Denyut nadi lemah atau detak jantung berdebar kencang
  • Mengalami pembengkakan jaringan atau organ tubuh (edema)

Penyebab Kelainan Jantung

Thumbnail 2 - Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan.jpg

Sampai saat ini para ahli masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari kelainan jantung. Namun penyakit ini kerap dikaitkan dengan:

1. Genetika

Penyakit jantung bawaan seringkali memiliki komponen genetik yang kuat. Faktor-faktor genetik dapat berperan dalam meningkatkan risiko bayi lahir dengan kelainan jantung. Beberapa aspek genetik yang terkait dengan penyakit jantung bawaan, yaitu riwayat keluarga dan mutasi gen tertentu dapat menyebabkan kelainan jantung pada bayi.

2. Faktor Penyakit Tertentu

Menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 selama kehamilan juga dapat mempengaruhi perkembangan jantung bayi. Namun, diabetes gestasional umumnya tidak meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan.

3. Efek Samping Obat-obatan Tertentu

Mengonsumsi obat-obatan tertentu saat hamil dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan dan cacat lahir lainnya. Obat-obatan yang terkait dengan kelainan jantung termasuk lithium untuk gangguan bipolar dan isotretinoin (Claravis, Myorisan, dan lainnya) yang digunakan untuk mengobati jerawat.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk bertanya mengenai keamanan obat dan selalu memberitahu tentang obat apa saja yang dikonsumsi.

4. Faktor Gaya Hidup yang Buruk

Minum minuman beralkohol dan merokok saat hamil juga dapat meningkatkan risiko kelainan jantung bawaan pada bayi. Jadi, selama hamil pastikan Anda menjauhi kebiasaan buruk. Sebab, selain dapat menimbulkan masalah kesehatan pada diri sendiri, kebiasaan ini juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan janin.

Baca Juga:

Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Jantung Bawaan

Banyak penyakit jantung bawaan yang terdeteksi selama kehamilan yaitu pada saat pemeriksaan USG rutin. Namun, tak sedikit juga kasus kelainan jantung pada bayi yang didiganosis setelah lahir.

Diagnosis penyakit jantung bawaan biasanya dimulai segera setelah bayi lahir. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mendengarkan suara jantung bayi menggunakan stetoskop. Tanda-tanda awal seperti sianosis (kulit berwarna biru) atau detak jantung yang tidak normal dapat menjadi petunjuk awal.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, termasuk:

  • Pemeriksaan fisik
  • Rontgen dada
  • Elektrokardiogram
  • Ekokardiogram
  • Kateterisasi jantung
  • MRI

Konsultasikan Segera

Penanganan penyakit jantung bawaan bertujuan untuk memperbaiki kelainan pada organ jantung atau mengatasi komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut. Pendekatan yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahannya.

Pada beberapa kasus kelainan atau cacat jantung yang bersifat ringan, seringkali tidak diperlukan tindakan pengobatan yang khusus. Namun, penting bagi pasien untuk menjalani pemeriksaan rutin oleh dokter guna memantau perkembangan kondisinya.

Adapun perawatan dan pengobatan yang dapat dilakukan untuk kasus kelainan jantung pada bayi maupun orang dewasa memiliki tingkat keparahan sedang hingga berat, pengobatannya meliputi:

1. Penggunaan Obat-obatan

Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan tertentu untuk memperlancar fungsi jantung atau meningkatkan efisiensi kerjanya. Obat-obatan tersebut meliputi ACE inhibitor, penghambat beta, diuretik, indomethacin, dan prostaglandin.

Adapun beberapa jenis penyakit jantung bawaan yang dapat diobati dengan menggunakan obat-obatan meliputi patent ductus arteriosus, transposisi arteri besar, dan truncus arteriosus.

2. Pemasangan Alat Pacu Jantung dan ICD

Dalam beberapa kasus, dokter dapat merekomendasikan pemasangan alat pacu jantung atau ICD (implantable cardioverter-defibrillator) untuk membantu mengatur detak jantung. Tindakan ini dapat mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat kelainan jantung bawaan.

3. Kateterisasi Jantung

Kateterisasi jantung adalah prosedur yang digunakan untuk memperbaiki kelainan jantung tanpa melakukan operasi besar. Selama prosedur ini, kateter (selang tipis dan lentur) dimasukkan melalui pembuluh darah di tungkai pasien menuju jantung, dengan bantuan pemindaian gambar seperti foto Rontgen dan CT scan.

Setelah kateter berada di tempat yang tepat, alat kecil digunakan untuk mengatasi kelainan atau cacat jantung. Kateterisasi jantung dapat melibatkan angioplasti dan perbaikan katup jantung (valvuloplasti).

Penyakit jantung bawaan seperti stenosis katup aorta, defek septum, dan transposisi arteri besar dapat diobati dengan metode kateterisasi jantung.

4. Operasi Jantung

Operasi jantung dapat menjadi pilihan ketika tindakan kateterisasi jantung tidak efektif dalam mengatasi penyakit jantung bawaan. Tujuan operasi ini adalah untuk memperbaiki lubang di jantung, memperbaiki atau mengganti katup jantung, atau melebarkan pembuluh darah.

5. Transplantasi Jantung

Transplantasi jantung menjadi opsi terakhir jika penyakit jantung tidak dapat diatasi dengan obat-obatan atau prosedur lain. Ini melibatkan penggantian jantung yang tidak berfungsi optimal dengan jantung sehat dari seorang donor.

Setelah menjalani pengobatan untuk penyakit jantung bawaan, penting bagi Anda untuk tetap membawa si kecil menjalani pemeriksaan rutin ke dokter. Hal ini diperlukan karena penyakit ini dapat berpotensi kambuh di masa mendatang. Selain itu, fungsi jantung juga dapat menurun seiring pertambahan usia.

Selain itu, untuk mengetahui tumbuh kembangnya berjalan optimal, Anda dapat melakukan konsultasi rutin ke klinik tumbuh kembang terdekat. Bagi Anda yang berdomisili di Jakarta Utara dan sekitarnya, Anda bisa membawa kecil ke Klinik Armedika. Pasalnya, Klinik Armedika merupakan salah satu klinik tumbuh kembang yang terkenal memiliki dokter spesialis anak yang kompeten.

Sumber:

Cleveland Clinic. Congenital Heart Disease.

Children's Hospital of Philadelphia. Congenital Heart Disease (CHD) in Children.

Mayo Clinic. Congenital heart defects in children.

Amankan Jadwal Anda di Klinik