Skip to main

Kenali Penyebab dan Ciri-ciri Anak Autis Sejak Dini

Gangguan spektrum autisme merupakan suatu kondisi terkait perkembangan otak yang berdampak pada cara seseorang mempersepsikan dan bersosialisasi dengan orang lain sehingga menimbulkan permasalahan dalam interaksi sosial dan komunikasi.

Penyakit ini cenderung lebih banyak menyerang anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Lantas, seperti apa gejala autis dan apa saja faktor penyebabnya? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Konsultasikan Segera

Apa Itu Autisme?

Autism Spectrum Disorder atau yang dulu dikenal dengan sebutan autis adalah salah satu jenis gangguan perkembangan saraf. Autis adalah cacat perkembangan yang disebabkan karena adanya perbedaan pada otak.

Gangguan autis biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. Awalnya, beberapa anak tampak hidup normal di tahun pertama kehidupannya, kemudian mengalami periode regresi antara usia 18 dan 24 bulan ketika anak mengalami gejala autis dan hingga pada akhirnya gangguan autis yang mereka alami menyebabkan masalah saat mereka melakukan interaksi secara sosial.

Pasalnya, orang dengan ASD biasanya berperilaku, berinteraksi, dan belajar dengan cara yang berbeda dari orang lain. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam interaksi sosial dan dalam menafsirkan serta menggunakan komunikasi nonverbal dan verbal.

Gejala Autisme

body image - Faktor Penyebab Autisme.jpg

Ciri-ciri anak autis dapat dikenali sejak masa bayi, seperti berkurangnya kontak mata, tidak ada babbling (ocehan) di usia 12 bulan, dan bahkan belum bisa menunjuk di usia 12 bulan.

Anak-anak lain mungkin tumbuh dan berkembang secara normal pada beberapa bulan atau tahun pertama kehidupannya, namun kemudian tiba-tiba menjadi menarik diri atau agresif dan kehilangan keterampilan bahasa yang telah mereka peroleh. Tanda ini biasanya terlihat pada usia 2 tahun.

Karena gejala autisme pada setiap anak bisa berbeda-beda, tingkat keparahannya terkadang sulit ditentukan. Berikut ini beberapa ciri-ciri anak autis:

1. Pola Perilaku Berulang

Seorang anak atau orang dewasa dengan gangguan spektrum autisme mungkin memiliki pola perilaku, minat, atau aktivitas yang terbatas dan berulang, termasuk salah satu dari tanda-tanda berikut:

  • Tertarik yang berlebihan ketika melihat detail suatu objek, seperti roda mobil mainan yang berputar, namun tidak memahami keseluruhan tujuan atau fungsi objek tersebut
  • Melakukan gerakan berulang, seperti mengayun, memutar, atau mengepakkan tangan
  • Melakukan aktivitas yang dapat melukai diri sendiri, misalnya menggigit atau membenturkan kepala
  • Memiliki masalah koordinasi atau memiliki pola gerakan yang aneh, seperti berjalan dengan jari kaki, dan memiliki bahasa tubuh yang tampak aneh, kaku, atau berlebihan
  • Sangat sensitif terhadap cahaya, suara atau sentuhan, namun mungkin tidak peduli terhadap rasa sakit atau suhu
  • Mudah marah ketika ada perubahan kecil pada rutinitas kesehariannya
  • Memiliki rutinitas tertentu yang harus dilakukan
  • Suka mengatur benda atau mainan dengan cara dijejerkan dan akan marah ketika ada yang mengubahnya

Baca Juga:

2. Keterampilan Komunikasi dan Interaksi Sosial

Ciri-ciri anak autis biasanya memiliki keterbatasan keterampilan komunikasi dan interaksi sosial, yang di antaranya:

  • Memasuki usia 9 bulan, anak tidak merespon atau menanggapi saat ada yang memanggil namanya
  • Menghindari atau tidak suka menjaga kontak mata
  • Tidak menunjukkan ekspresi wajah apapun, baik itu senang, sedih, marah, dan terkejut meski di usia 9 bulan biasanya anak sudah bisa melakukan hal tersebut
  • Anak tidak menunjuk atau melihat apa yang seseorang tunjuk pada usia 18 bulan
  • Kesulitan memahami perasaan orang lain, bahkan tidak bisa menyampaikan perasaannya sendiri
  • Anak kesulitan bermain yang melibatkan “kepura-puraan”, seperti pura-pura makan, pura pura berbelanja, dan sebagainya
  • Menunjukkan sedikit minat untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman sebayanya

3. Karakteristik Lain

Beberapa orang dengan penyakit autis mungkin juga mengalami gejala autisme tambahan, antara lain:

  • Mengalami keterlambatan gerakan, bahasa, atau keterampilan kognitif
  • Mengalami gangguan kejang atau epilepsi
  • Menunjukkan tingkat kekhawatiran atau stres yang berlebihan
  • Reaksi emosional yang tidak terduga
  • Kurangnya rasa takut atau, sebaliknya, memiliki kecenderungan untuk takut berlebihan dibandingkan dengan teman sebayanya
  • Memiliki perilaku hiperaktif, lalai, atau impulsif
  • Memiliki pola tidur dan kebiasaan makan yang tidak biasa
  • Mengalami masalah pencernaan, seperti sembelit atau diare

Konsultasikan Segera

Faktor Penyebab Autisme

Autis adalah gangguan perkembangan neurologis kompleks yang memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku seseorang. Penyebab autis belum sepenuhnya diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diyakini berperan dalam perkembangan gangguan ini, seperti:

1. Faktor Genetik

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan autis. Jika ada riwayat keluarga dengan autisme, risiko terjadinya autis pada anggota keluarga lainnya dapat meningkat. Beberapa gen yang terlibat dalam perkembangan autisme telah diidentifikasi, tetapi belum ada satu gen tunggal yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab utama.

2. Faktor Lingkungan

Paparan lingkungan tertentu selama masa perkembangan prenatal atau awal anak-anak dapat memengaruhi risiko autis. Infeksi virus tertentu, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme. Meskipun demikian, hubungan ini masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

3. Kelainan Struktural Otak

Pemeriksaan otak pada individu dengan autisme sering menunjukkan adanya kelainan struktural atau perubahan dalam aktivitas otak. Hal ini mendukung teori bahwa perkembangan otak yang tidak normal dapat berkontribusi pada perkembangan autisme.

Itu dia faktor ciri-ciri anak autis beserta faktor penyebabnya. Apabila Anda melihat si kecil memiliki gejala autisme, penting untuk segera melakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter spesialis anak atau dokter spesialis saraf anak.

Untuk membantu memantau tumbuh kembang anak, Anda bisa melakukan konsultasi ke dokter spesialis anak di Klinik Armedika by Klinik Pintar. Klinik tumbuh kembang anak yang berlokasi di Kepala Gading, Jakarta Utara ini tidak hanya menghadirkan dokter spesialis anak yang kompeten, namun juga menghadirkan berbagai fasilitas yang dapat menunjang tumbuh kembang si kecil.

Sumber:

Healthline. Everything You Need to Know About Autism Spectrum Disorder (ASD). 1 November 2021.

Mayo Clinic. Autism spectrum disorder.

Cleveland Clinic. Autism Spectrum Disorder.

Amankan Jadwal Anda di Klinik