Skip to main

Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat

Mencari dokter anak yang tepat untuk si kecil memang bukan perkara mudah. Dokter anak memiliki kompetensi dan ilmu medis lebih dalam untuk diagnosis dan menangani berbagai penyakit dan masalah kesehatan bayi serta anak-anak.

Anak dengan usia 0-5 tahun rentan mengalami gangguan kesehatan belum lagi kewajiban imunisasi. Intensitas mengunjungi dokter spesialis anak (DSA) akan lebih tinggi sehingga penting memilih dokter anak yang cocok untuk memenuhi layanan kesehatan keluarga Sahabat Pintar.

Pentingnya Konsultasi Dengan Dokter Anak

Pentingnya Konsultasi Dengan Dokter Anak.jpg

Konsultasi dokter anak dilakukan untuk berbagai kebutuhan si kecil seperti mendeteksi penyakit untuk pencegahan. Selain itu dokter spesialis anak menangani pengobatan cacat bawaan, layanan penyalahgunaan zat berbahaya, layanan ginekologi khusus hingga terapi psikiatrik dan perilaku.

Dalam setiap pertemuan dokter akan memberikan informasi menyangkut anak seperti nutrisi, perkembangan fisik, tidur dan pencegahan penyakit maupun tindakan medis untuk penyembuhan terhadap penyakit tertentu.

Saat anak mengalami demam, gangguan pernapasan, kejang, gangguan sistem pencernaan atau lainnya, Ayah dan Bunda disarankan untuk membawa si kecil ke dokter anak. Informasi yang didapatkan dari dokter akan lebih kredibel dan valid dari pada sumber informasi di internet.

Tidak semua informasi kesehatan yang ada di internet valid dan baik. Apalagi jika mencari tahu dari website yang kurang kredibel. Kualitas, akurasi dan reliabilitas informasi yang Sahabat Pintar dapat akan berbeda-beda sehingga kurang objektif.

Tak jarang menimbulkan salah diagnosis yang memperparah penyakit pada anak karena kurang tepatnya penggunaan obat dan penanganan penyakit tersebut.

Cara Memilih Dokter Anak

Tips Memilih Dokter Anak yang Tepat.jpg

Untuk memilih dokter anak yang tepat ada beberapa kiat yang bisa Sahabat Pintar terapkan. Adapun tipsnya bisa disimak pada poin-poin berikut ini.

1. Minta Referensi Terbaik

Cara pertama memilih dokter spesialis adalah meminta referensi dari orang terdekat. Minta rekomendasi dari teman atau keluarga saat mengobrol bersama. Sahabat Pintar bisa membuat kriteria berdasarkan rekomendasi dari mereka. Lakukan riset kecil untuk mendapatkan informasi terperinci setiap dokter yang direkomendasikan. Pertimbangkan dokter potensial yang memenuhi kebutuhan Sahabat Pintar dan buat temu janji konsultasi.

2. Pastikan Izin Internis

Pertimbangkan pula Surat Tanda Registrasi (STR) saat memilih DSA. Surat ini menunjukan dokter spesialis anak telah memiliki keterampilan, pengalaman dan pelatihan yang diberikan untuk perawatan kesehatan penyakit dalam.

Dokter tersebut juga sudah memiliki pengakuan dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI). Pastikan apakah dokter tersebut memiliki riwayat klaim malpraktik atau tindakan disipliner.

Pengalaman dokter juga menjadi tolak ukur dalam memilih DSA. Dalam bidang kesehatan banyak hal bisa berubah sehingga menuntut dokter untuk mengikuti perkembangan dunia kesehatan serta mutakhir dalam perawatan anak.

3. Riwayat Kesehatan Anak

Kondisi kesehatan anak menjadi pertimbangan dalam memilih dokter spesialis anak yang tepat. Anak dengan kondisi khusus seperti riwayat penyakit jantung, autoimun, gangguan hormon, ginjal dan saraf memerlukan penanganan khusus dari dokter anak dengan pengalaman dan kompetensi lebih dalam untuk menghadapi penyakit tersebut.

Pilih dokter sesuai latar belakang subspesialis yang Sahabat Pintar butuhkan. Dokter anak memiliki subspesialis seperti kardiologi, nefrologi, onkologi, neurologi, dan bahkan psikologi.

Misalnya anak dengan penyakit jantung akan ditangani oleh dokter anak spesialis kardiologi. Sementara anak dengan gangguan hormon akan mendapatkan perawatan oleh dokter spesialis endokrinologi.

4. Utamakan Kenyamanan

Meskipun sudah mendapatkan rekomendasi dari teman atau keluarga, belum tentu dokter tersebut cocok dengan Sahabat Pintar atau si kecil, ya. Perhatikan komunikasi yang terjalin antara dokter yang Sahabat Pintar pilih.

Ketika Sahabat Pintar berkonsultasi cobalah untuk memperhatikan bagaimana dokter tersebut memberikan penjelasan. Apakah mudah dipahami atau tidak serta telah menjawab pertanyaan yang Sahabat Pintar ajukan atau belum. Dokter juga harus bisa menenangkan anak dan memeriksa dengan sabar serta teliti.

5. Lokasi Praktik

Tips selanjutnya adalah mempertimbangkan lokasi praktek dokter. Tempat praktik yang jauh akan memakan waktu perjalanan lebih lama. Selain itu perhatikan pula kebersihan dan keamanan klinik sehingga lebih aman dan tenang saat melakukan kunjungan serta menjalani rawat inap.

6. Biaya dan Fasilitas Tempat Praktis

Biaya tak jarang menjadi faktor penentu dalam memilih dokter anak. Sahabat Pintar bisa menanyakan biaya untuk setiap pertemuan, apakah biaya tersebut ditanggung asuransi dan jadwal pertemuan bulanan. Sebab beberapa dokter biasanya juga memiliki sesi di fasilitas kesehatan lainnya.

Cek apakah fasilitas pemeriksaan dan pengobatan cukup lengkap dan sesuai dengan kebutuhan. Kenyamanan ruang tunggu juga penting karena ikut membuat anak merasa aman dan nyaman saat menunggu sesi pertemuan.

Sahabat Pintar bisa datang ke Klinik Armedika yang memberikan layanan konsultasi online/offline dan didukung oleh tenaga kesehatan profesional. Klinik ini memiliki dokter spesialis anak, psikolog anak, dokter THT dan terapis tersertifikasi.

Fasilitas klinik lengkap mulai dari laboratorium, pemeriksaan radiologi serta menyediakan layanan vaksinasi untuk anak dan dewasa.

Baca Juga:

Amankan Jadwal Anda di Klinik