Skip to main

Waspada Virus Marburg, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Salah satu virus yang berbahaya dan kini sedang dipantau penyebarannya oleh WHO adalah virus Marburg. WHO menerima laporan 8 kasus penyakit Marburg di Tanzania yang menyebabkan kematian pada 5 pasien.

Hal ini membuat seluruh negara waspada termasuk Indonesia walaupun masih belum ditemukan di tanah air. Meskipun begitu menurut WHO, bahaya virus Marburg mampu menyebabkan kematian hingga 88%. Lalu seperti apa virus Marburg ini dan gejalanya? Cek selengkapnya dalam ulasan di bawah ini!

Sejarah Virus Marburg

Sebenarnya virus ini terbilang langka dan dikenal sebagai Marburg Virus Disease (MVD).

Virus ini bukanlah hal yang baru karena pertama kali ditemukan di Marburg yakni salah satu kota di Jerman pada 1967.

Kala itu virus menyerang dokter hewan sekaligus teknisi laboratorium yang sedang mempersiapkan sel dari kera hijau Afrika atau Cercopithecus Aethiops.

Tujuan biakan sel ini sebagai media dalam produksi vaksin polio manusia yang kala itu menyebar di berbagai negara.

Thumbnail 2 - Penyebab Virus Marburg.jpg

Kera hijau sendiri berasal dari hutan yang ada di Uganda, Afrika. Ketika primata ini tiba di Jerman, beberapa kera menunjukan gejala sakit seperti demam berdarah hingga mati.

Selang beberapa hari saja ada 25 orang yang bekerja di laboratorium mengalami gejala yang sama seperti kera hijau.

Lalu pada laboratorium yang ada di Belgrade, Yugoslavia dilaporkan ada 6 orang peneliti mengalami gejala serupa. Ada sekitar 31 orang yakni di Jerman dan Yugoslavia dilaporkan mengalami demam Marburg hingga akhirnya meninggal dunia.

Rupanya peneliti menemukan virus ini tersebar dari seekor kelelawar buah yakni Rousettus Aegyptiacus dan penyebaran virus bisa terjadi antar manusia. Virus merupakan famili dari Filovirus yang sekaligus penyebab Ebola.

Sejak 1967 telah ada 593 kasus yang dilaporkan dan 481 kasus diantaranya berdampak kematian. Ada tiga negara yang memiliki kasus virus Marburg tertinggi pada 1967 antara lain Jerman (29 kasus), Republic Democratic Congo (154 kasus) dan Angola (376 kasus).

Ketika diteliti lewat mikroskop elektron virus ini memiliki bentuk seperti benang pendek yang kadang melengkung di salah satu ujungnya dengan bentuk angka 6 atau 9.

Penyebab Virus Marburg

Kasus terbaru dari virus ini menurut Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI terjadi di Guinea Ekuatorial dan Tanzania. Tanzania mengkonfirmasi 8 kasus dengan 5 kematian pada 21 Maret 2023 lalu.

Sementara di Guinea Ekuatorial terjadi pada Februari 2023 dengan satu kasus konfirmasi, 4 kasus probable, 6 kasus suspek dan 11 kematian.

Seperti dijelaskan sebelumnya penyebab virus Marburg adalah penemuan wabah pertama kali pada spesies kera hijau yang diimpor dari Uganda.

Penyebarannya melalui cairan tubuh yang kena kontak dengan manusia seperti sperma, air susu ibu, bekas muntahan, keringat, urine hingga air liur. Proses penyebarannya melalui kulit yang terbuka seperti selaput lendir tak terlindungi pada mata, mulut hingga hidung.

Bahayanya lagi virus ini bahkan bisa tertular melalui pakaian, tempat tidur, jarum suntik, alat medis hingga alat lainnya yang terkontaminasi darah ataupun cairan tubuh pasien yang mengidap virus Marburg.

Adapun faktor terinfeksi virus terjadi bila kontak dengan kelompok orang sebagai berikut:

  • Seseorang yang merawat pasien MVD
  • Adanya riwayat perjalanan ke kawasan endemik
  • Pekerja tambang yang melakukan aktivitas di gua yang dihuni oleh kelelawar buah
  • Kontak langsung dengan kelelawar buah Afrika maupun primata yang ternyata mengidap virus ini
  • Dokter hewan maupun pekerja laboratorium yang mengadakan penelitian terhadap primata

Gejala Virus Marburg

Thumbnail 3 - Gejala Virus Marburg.jpg

Gejala virus Marburg tidak langsung nampak melainkan butuh 5-10 hari memunculkan gejalanya. Pada gejala awal pasien akan mengalami sakit kepala, menggigil, nyeri otot, tidak enak badan hingga demam tinggi.

Pada hari ketiga pasien MVD akan merasakan gejala kram, mual, muntah, nyeri perut hingga diare encer sampai satu minggu.

Adapun gejala virus Marburg lainnya adalah ruam, bercak pada kulit seperti campak di area punggung, perut hingga dada. Saat kondisi pasien semakin parah maka akan muncul tanda di bawah ini!

  • Syok dan mudah marah
  • Feses hingga muntah disertai darah
  • Pendarahan yang terjadi di gusi, vagina, hidung
  • Gagal fungsi hati
  • Kulit menguning dan mata berwarna putih
  • Penurunan berat badan secara signifikan
  • Radang pankreas dan testis
  • Kebingungan parah

Bahaya Virus Marburg

Pada kasus tertentu bahaya virus Marburg tidak bisa dicegah yakni pada hari ke 8 dan ke 9 pasien bisa mengalami pendarahan dan syok. Kebanyakan pasien yang terinfeksi virus ini beresiko menghadapi kematian.

Untuk diagnosis virus Marburg biasa menggunakan RT PCR atau ELISA. Dalam pengobatannya, pasien mendapatkan cairan dan elektrolit, oksigen dan menjaga tekanan darah stabil.

Apabila terjadi pembekuan darah digunakan obat yang mendukung mengganti darah yang hilang.

Baca Juga:

Sumber:

CDC. Marburg (Marburg Virus Disease). 31 Maret 2023

Kemkes. Apa itu Penyakit Virus Marburg? - Infeksi Emerging

Jadwalkan Vaksinasi di Klinik