Skip to main

Ini Bedanya Kondisi Pradiabetes dan Diabetes

Ketika kadar gula darah (glukosa) melampaui ambang batas normal, kondisi ini selalu dikaitkan dengan penyakit diabetes.

Kendati demikian, perlu diketahui bahwa gula darah tinggi tak selalu menandakan Anda pasti mengidap kondisi yang juga disebut dengan penyakit gula. Sebelum didiagnosis mengidap diabetes, seseorang akan mengalami kondisi pradiabetes terlebih dahulu.

Perbedaan dari kedua kondisi ini terletak pada tingginya kadar gula dalam darah. Ketahui lebih lanjut tentang perbedaan diabetes dan pradiabetes dengan menyimak ulasan ini.

Apa itu Pradiabetes?

Pada kondisi prediabetes, terjadi lonjakan kadar gula darah yang berada di atas batas normal.

Normalnya, kadar gula darah puasa (GDP) seseorang kurang dari 100 mg/dl. Pada orang dengan pradiabetes, kadar gula darah puasa naik dan bisa mencapai 100–125 mg/dl.

Pradiabetes merupakan tanda seseorang berisiko mengidap penyakit gula, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.

Kondisi ini umumnya tidak menimbulkan gejala yang khas. Akan tetapi, prediabetes dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Kulit di ketiak, punggung, atau sisi leher menggelap (acanthosis nigricans).
  • Pertumbuhan kulit kecil.
  • Gangguan penglihatan menyebabkan retinopati terkait diabetes.

Banyak orang tidak menyadari bahwa tubuhnya mengidap prediabetes karena gejala yang muncul tidak signifikan, bahkan sering diabaikan.

Apabila ditangani dengan tepat dengan mengubah gaya hidup lebih sehat dan berkonsultasi ke dokter, kondisi ini dapat dicegah sebelum berkembang menjadi penyakit diabetes.

Dilansir dari Cleveland Clinic, bila diabaikan, prediabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam kurang dari 10 tahun.

Pada beberapa kasus pradiabetes, seseorang mungkin perlu mengonsumsi obat untuk membantu menjaga kadar glukosa darah tetap di angka normal.

Apa itu Diabetes?

Diabetes tipe 2 atau diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak mampu menghasilkan atau atau menggunakan insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi membawa gula darah ke sel-sel dalam tubuh untuk dijadikan energi.

Diabetes ditandai ketika gula darah puasa berada di atas 126 mg/dl. Ketika mengidap penyakit ini, glukosa akan tetap di dalam dan tidak bisa masuk ke dalam sel-sel untuk menjadi energi.

Hal ini disebabkan karena kurangnya hormon insulin untuk membantu proses tersebut. Oleh karena itu, kadar glukosa dalam darah menjadi lebih tinggi.

Orang dengan diabetes memerlukan obat atau suntik insulin guna mengatur menjaga kadar glukosa tetap normal.

Cegah Diabetes Sekarang Juga

Apabila didiagnosis mengalami prediabetes, sebaiknya jangan panik terlebih dahulu. Seperti yang disinggung di atas, kondisi ini masih bisa dicegah sebelum berkembang menjadi diabetes.

Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah diabetes? Selain berkonsultasi dengan dokter, melakukan pola hidup sehat adalah cara mencegah diabetes yang dapat Anda lakukan.

Pola hidup sehat juga dapat mencegah kadar gula semakin tinggi. Ini beberapa gaya hidup yang dapat diterapkan:

  • Menurunkan berat badan.
  • Olahraga dengan intensitas sedang sekitar 30 menit dan sebanyak 5 kali dalam seminggu.
  • Mengonsumsi makanan berserat dan berprotein.
  • Mengurangi asupan berlemak, mengandung gula, dan makanan siap saji.
  • Penyakit diabetes merupakan kondisi tidak bisa diobati, tetapi gejalanya bisa dikelola dengan melakukan gaya hidup sehat dan minum obat.

Tidak hanya itu, bila didiagnosis mengidap diabetes, seseorang wajib memantau kadar gula darah setiap hari.

Penyakit diabetes yang tidak terkendali kerap menimbulkan gejala, seperti perubahan suasana hati (mood), mulut terasa kering, kesemuan, dan gatal-gatal.

Penyakit ini juga memicu gejala hipoglikemia reaktif dan munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan bagian tubuh lain.

Baca Juga:

Sumber:

  • Cleveland Clinic. 2022. Prediabetes
  • Only my Health. 2022. What Is The Difference Between Prediabetes And Diabetes? Expert Explains

Cari Tahu Risiko Pradiabetes