Skip to main

Lontong VS Nasi VS Ketupat, Lebih Sehat Mana?

Meskipun lontong, nasi, dan ketupat terbuat dari bahan utama yang sama, tapi kandungan kalorinya ternyata tidak sama, lho. Ketika lebaran tiba, kita dimanjakan dengan berbagai menu lebaran istimewa seperti ketupat, opor ayam, dan cemilan berupa kue kering.

Sajian seperti ini memang tidak bisa ditemukan setiap hari hanya saat merayakan Idul Fitri saja mudah menemukannya.

Walaupun begitu Anda tetap harus menahan diri dalam mengkonsumsi hidangan tersebut. Termasuk saat menikmati ketupat atau lontong yang biasa digunakan sebagai ganti nasi putih hangat saat lebaran tiba. Yuk simak dulu perbedaan kandungan gizi dan kalori dari bahan makanan utama ini sebagai berikut:

Perbedaan Lontong VS Nasi VS Ketupat

Perbedaan lontong, nasi atau ketupat bisa jelas terlihat dari teksturnya. Untuk nasi berupa butiran beras yang telah matang dan empuk. Sementara lontong dan ketupat memiliki tekstur lebih padat dari nasi.

Dalam pengolahannya juga berbeda karena ketupat biasanya akan dibungkus memakai wadah daun yang terbuat dari janur. Beras akan dimasukan ke dalam wadah janur tersebut lalu dikukus hingga matang.

Dalam pengisian beras ke wadah janur tidak terisi sepenuhnya agar terdapat ruang untuk beras mengembang.

Lontong juga dibungkus namun memakai daun pisang. Biasanya hanya ada setengah atau sepertiga beras dalam gulungan daun pisang.

Tujuannya agar kandungan air dalam lontong menjadi cukup banyak. Berbeda dengan nasi yang diolah tanpa harus dibungkus daun atau janur namun memakai air.

Untuk merebus beras menjadi nasi, sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama. Hanya saja bila menjadikannya lontong atau ketupat akan membutuhkan waktu 2-4 jam. Durasi ini lebih lama daripada saat mengolah beras menjadi nasi.

Kandungan Gizi Lontong VS Nasi VS Ketupat

Kandungan Gizi Lontong VS Nasi VS Ketupat.jpg

Dengan cara mengolah yang berbeda membuat kandungan gizi dalam menu lebaran ini juga tidak sama. Adapun kandungan gizi dari ketika makanan tersebut bisa Anda simak sebagai berikut:

Nasi

Nasi putih dengan berat berkisar 100 gram memiliki kandungan kalori sebanyak 180 kkal. Selain itu kandungan gizi di dalamnya yakni protein sekitar 3 gram, karbohidrat 39.8 gram serta lemak sebanyak 0.3 gram.

Lontong

Untuk lontong sendiri dengan berat sekitar 100 gram terhitung memiliki kalori sebanyak 144 kkal saja. Kandungan senyawa lainnya antara lain protein 2.76 gram, karbohidrat 31.7 gram dan lemak 0.23 gram.

Ketupat

Dalam ketupat dengan berat 100 gram memiliki jumlah kalori sebanyak 119 kkal. Untuk kandungan proteinnya mencapai 1.4 gram, karbohidrat 27 gram serta lemak mencapai 0.07 gram.

Kenapa Kalori Nasi Lebih Tinggi?

Dari penjelasan di atas diketahui ternyata kadar kalori dalam nasi jauh lebih tinggi daripada lontong maupun ketupat.

Lantas apa yang membuat nasi memiliki kadar kalori lebih tinggi daripada lainnya walaupun memiliki berat yang sama serta sama-sama terbuat dari beras?

Ternyata penyebab perbedaan kadar kalori ini adalah kadar air dalam masing-masing olahan.

Ketupat dan lontong saat dibuat menggunakan lebih banyak air agar mampu menciptakan tekstur yang lebih lembut. Sementara nasi yang tidak terbungkus menggunakan air lebih sedikit. Adanya kadar air lebih tinggi juga ikut meminimalisir jumlah beras di dalamnya.

Baca Juga:

Mana yang Lebih Sehat, Lontong VS Nasi VS Ketupat?

Bila dibandingkan dari jumlah kalorinya maka ketupat memiliki kalori lebih kecil.

Olahan dengan kalori lebih rendah memang baik bagi tubuh. Meskipun begitu belum tentu lebih sehat sebab harus dicek pula hidangan pendampingnya.

Menu lebaran umumnya memiliki lemak yang tinggi. Misalnya menu opor dengan isian berupa ayam sebanyak 200 gram dan 200 ml santan mengandung kolesterol hingga 132 mg dan lemak 9 gram.

Sementara rendang yang dibuat dari 500 gram daging sapi dan 600 ml santan kental ternyata memiliki kolesterol 315 mg dan lemak 54.7 gram.

Adapun menu lainnya seperti sambal goreng hati ayam dengan 750 gram hati, 500 gram udang kupas dan 750 ml santan tercatat memiliki kolesterol hingga 4.801.6 mg dan lemak 151.3 gram.

Kolesterol dan asupan lemak tinggi perlu diwaspadai karena memicu gangguan kesehatan lainnya. Kontrol nafsu makan dalam mengonsumsi menu tersebut.

Lontong dan ketupat yang memiliki kadar kolesterol rendah baik pula untuk diet namun konsumsinya juga perlu dibatasi.

Jangan sampai Anda mengalami surplus kalori. Konsumsi kalori tetap dibutuhkan untuk sumber energi. Lakukan aktivitas lainnya agar membakar asupan kalori yang berlebihan.

Misalnya untuk mengurangi asupan kalori sekitar 500 kkal per hari atau 3500 kkal per minggu maka kadar lemak bisa berkurang sebanyak 0.45 kg.

Ketika tubuh mengalami defisit kalori maka lemak akan dibakar sebagai pengganti sumber energi. Jadi, Anda harus tetap jaga pola makan selama lebaran meskipun diketahui lontong dan ketupat memiliki kadar kolesterol rendah.

Segera konsultasikan ke Klinik Jaringan by Klinik Pintar terdekat apabila Anda memiliki gangguan kesehatan.

Konsultasikan Gangguan Kesehatan di Klinik