Skip to main

Manfaat dan Jadwal Vaksin Tifoid

Dalam upaya memastikan perlindungan optimal dari berbagai penyakit menular, vaksin anak telah menjadi langkah yang tidak bisa diabaikan. Di tengah kekhawatiran akan penyebaran penyakit menular, vaksin IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) hadir sebagai solusi yang dapat diandalkan seperti halnya vaksin tifoid yang berfungsi untuk mencegah penyakit tifus.

Tifus adalah jenis penyakit infeksi bakteri yang dihasilkan oleh bakteri Salmonella enterica serovar Typhi. Bakteri ini memiliki potensi untuk bereproduksi dan menginfeksi aliran darah, menghasilkan kondisi yang dikenal sebagai demam tifoid.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai manfaat dan jadwal vaksin tersebut bagi kesehatan anak-anak, mari kita eksplorasi lebih lanjut dalam artikel ini. Dengan begitu, kita akan dapat menggali informasi yang lebih detail dan menyeluruh untuk menjaga kesehatan buah hati.

Siapa Saja yang Memerlukan Vaksin Tifoid?

Thumbnail 2 - Manfaat dan Jadwal Pemberian Vaksin Anak Tifoid.jpg

Gejala infeksinya meliputi kondisi demam yang berlangsung dalam 3 minggu, kelelahan, mual, sakit kepala, masalah pencernaan seperti diare atau konstipasi, batuk, dan penurunan nafsu makan.

Biasanya, bakteri ini menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja manusia atau urine yang membawa bakteri tifoid.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar vaksin ini diberikan kepada anak usia 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun hingga mencapai usia 18 tahun.

Selain anak-anak, vaksin tifoid juga diperuntukkan bagi kalangan dewasa yang berisiko terserang tifoid, seperti orang yang tinggal berdekatan dengan penderita tifoid, tenaga medis atau pekerja laboratorium yang sering terpapar bakteri typhi, dan pekerja di bidang kuliner seperti koki, pelayan restoran, hingga penjual jajanan keliling.

Manfaat Vaksin Tifoid

Dalam upaya untuk mengatasi dan mengurangi dampak penyakit tifoid, vaksin ini muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Berikut manfaat utama yang dapat diperoleh dari vaksinasi ini adalah:

1. Perlindungan Maksimal Terhadap Penyakit Tifus

Vaksin ini telah dirancang dengan cermat untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap infeksi bakteri Salmonella Typhi.

Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh anak-anak untuk mengenali dan melawan bakteri penyebab penyakit.

Respons imun yang dihasilkan membentuk lapisan pertahanan yang kuat, mencegah perkembangan penyakit dan mengurangi risiko gejala penyakit semakin parah.

2. Mengendalikan Penyebaran Penyakit

Anak-anak sering kali menjadi agen penularan penyakit menular karena interaksi sosial yang intens di lingkungan sekolah dan tempat bermain.

Dengan memvaksinasi anak-anak melawan tifoid, potensi penyebaran penyakit ke orang lain dapat dikurangi secara substansial.

Berikut upaya lainya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut:

  • Cuci Tangan dengan Benar: Pertama basahi tangan dengan air bersih, gunakan sabun, gosok seluruh permukaan tangan, termasuk sela-sela jari dan bawah kuku, selama setidaknya 20 detik, lalu bilas dengan air bersih, dan keringkan dengan handuk bersih atau tisu. Cuci tangan sebelum makan, setelah toilet, dan aktivitas berpotensi terpapar bakteri Salmonella typhi.
  • Pilih Makanan dan Minuman Aman: Hindari makanan atau minuman yang terkontaminasi seperti daging mentah yang tidak disimpan dengan benar, produk susu kadaluarsa, dan sayuran yang tidak dicuci bersih sebelum dikonsumsi. Juga, waspadai minuman terkontaminasi dari air tak terjamin kebersihannya atau wadah tidak steril.
  • Lingkungan Bersih: Pastikan kebersihan lingkungan dengan rajin membersihkan toilet dan dapur. Penggunaan pembersih domestik yang cocok seperti deterjen, cairan pembersih multifungsi, dan desinfektan dapat membuat proses pembersihan lebih efektif.
  • Hindari Pasien Terinfeksi: Jauhi kontak dengan individu yang menderita penyakit tifoid.
  • Pertimbangkan Vaksinasi: Vaksin tifoid bisa menjadi pilihan yang tepat setelah berkonsultasi dengan dokter sebelumnya.

3. Mencegah Komplikasi

Salah satu aspek yang paling meresahkan dari penyakit tifoid adalah potensinya untuk memicu komplikasi yang serius dan bahkan mengancam nyawa.

Oleh karena itu, vaksin ini berperan mencegah risiko komplikasi seperti peradangan usus, radang otak, dan kelainan organ lainnya. Dengan memberikan kekebalan awal terhadap bakteri tersebut.

Jadwal Pemberian Vaksin Tifoid

Terkait jadwal vaksinasi tifoid yang direkomendasikan oleh Asosiasi Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut adalah tahap-tahap penting yang perlu diperhatikan:

1. Dosis Pertama

Pada usia 2 tahun, anak-anak dianjurkan untuk menerima dosis pertama vaksin tifoid. Dosis pertama ini bertindak sebagai stimulus pertama yang memicu produksi antibodi dalam tubuh anak-anak sebagai respons terhadap bakteri Salmonella typhi penyebab tifoid.

2. Dosis Kedua

Dosis kedua vaksin tersebut direkomendasikan pada usia lima tahun dan diulang setiap tiga tahun.

Dosis kedua ini bertujuan untuk memperkuat memori imun anak terhadap bakteri penyebab tifoid sehingga bila terpapar di masa mendatang, tubuh dapat merespons dengan cepat dan efektif.

Vaksin tifoid adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak dan mencegah penyebaran penyakit.

Pedoman vaksin IDAI untuk vaksin anak merupakan langkah bijak dalam menjaga kesehatan si kecil. Dengan vaksinasi yang tepat kita bukan hanya melindungi kesehatan individu, tetapi juga berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan tangguh.

Baca Juga:

Referensi:

Asosiasi Dokter Anak Indonesia (IDAI). "Panduan Imunisasi."

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). "Typhoid Vaccines."

World Health Organization (WHO). (March 2018) "Typhoid vaccines”

National Health Service (NHS). "Typhoid vaccine overview."

Jadwalkan Vaksinasi di Klinik