Skip to main

Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda

Penyakit jantung telah lama menjadi perhatian utama dalam dunia medis, terutama pada kelompok usia lanjut. Namun, yang perlu diakui bahwa serangan jantung, sebagai gejala penyakit jantung yang serius juga memiliki kemungkinan mempengaruhi individu pada usia muda dengan potensi yang sama.

Serangan jantung dikenal sebagai infark miokard atau serangan koroner adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke otot jantung terganggu sehingga mengakibatkan kerusakan pada jaringan otot jantung.

Berikut beberapa kondisi yang dapat memicu serangan jantung pada usia muda yang perlu Anda ketahui!

1. Faktor Genetik

Studi ilmiah menunjukkan bahwa faktor genetik berperan dalam meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Variasi dalam gen-gen tertentu dapat mempengaruhi struktur dan fungsi pembuluh darah, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan dan penumpukan plak.

Genetika juga dapat mempengaruhi metabolisme lipid yang mengacu pada proses dalam tubuh yang melibatkan pengolahan, penguraian, dan penggunaan lemak dan kolesterol. Jika gen ini bermasalah, lemak bisa menumpuk di pembuluh darah membuatnya terhalang dan mengurangi aliran darah.

Konsultasikan Segera

2. Penyakit Jantung Bawaan

Thumbnail 2 - Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda.jpg

Penyakit jantung bawaan adalah kelainan struktural pada jantung yang hadir sejak lahir. Misalnya, kelainan katup jantung atau lubang pada dinding jantung dapat menyebabkan aliran darah yang tidak normal atau stres yang berlebihan pada jantung. Kondisi ini seiring berjalannya waktu dapat memicu peradangan dan akhirnya mengakibatkan gangguan pada jantung.

Baca Juga:

3. Merokok

Rokok mengandung zat-zat kimia berbahaya yang dapat merusak lapisan pembuluh darah yang berdampak peradangan, dan memicu pembentukan plak aterosklerosis yang menghalangi aliran darah. Nikotin dalam rokok juga meningkatkan detak jantung dan beban kerja jantung. Selain itu, asap rokok beresiko merusak sel-sel pembuluh darah, mempercepat proses aterosklerosis.

4. Pola Makan Tidak Sehat

Makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol tinggi mengakibatkan penumpukan plak didalam arteri serta mengurangi aliran darah yang sehat. Diet yang kaya lemak dan makanan olahan juga dapat memicu peradangan sistemik yang merusak dinding pembuluh darah.

Ketidakseimbangan gizi, seperti konsumsi gula berlebihan dan rendahnya serat dalam makanan rentan menaikan berat badan. Pola makan yang sehat, kaya serat, rendah lemak jenuh dan trans, serta kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan berlemak sebenarnya ampuh membantu melindungi jantung.

5. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik dapat mengakibatkan peningkatan berat badan dan penurunan kondisi fisik. Melalui olahraga, Anda dapat menjaga kesehatan jantung dengan meningkatkan sirkulasi darah, meredakan peradangan, serta mempertahankan berat badan ideal. Disarankan untuk melibatkan diri dalam aktivitas fisik seperti jogging, yoga, bersepeda, berenang, dan bermain tenis dengan minimal durasi 20 menit setiap harinya.

Baca Juga: 5 Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Setiap Hari

6. Diabetes

Diabetes tipe 1 atau tipe 2 dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada usia muda. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat merusak pembuluh darah dan sistem saraf yang berkontribusi pada perkembangan penyakit kardiovaskular. Pengelolaan gula darah yang buruk mampu memperburuk kondisi ini dengan peradangan dan kerusakan lebih lanjut pada dinding arteri.

7. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi beresiko merusak lapisan dalam pembuluh darah, memperburuk aterosklerosis. Dampak kedepannya, plak dapat pecah dan menyebabkan sumbatan tiba-tiba pada pembuluh darah, mengganggu pasokan darah ke jantung dan memicu serangan jantung.

Konsultasikan Segera

8. Stres

Stres kronis dan kurangnya pengelolaan emosi juga dapat berkontribusi pada penyakit jantung pada usia muda. Stres merangsang pelepasan hormon seperti kortisol yang meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah.

Saat menghadapi stres, banyak orang umumnya mengabaikan kesehatan tubuh seperti kurang tidur, mengurangi aktivitas fisik, dan mengonsumsi makanan yang kurang sehat. Teknik relaksasi, meditasi, olahraga, dan dukungan sosial dapat membantu mengatasi stres serta mencegah dampak merugikan pada kesehatan jantung.

9. Penggunaan Narkoba

Penggunaan obat terlarang, terutama yang merangsang sistem saraf, seperti kokain atau amfetamin dapat berkontribusi pada serangan jantung bahkan saat masih muda. Narkoba dapat memicu ketidaknormalan irama jantung (aritmia) dan menyebabkan vasospasme, yaitu penyempitan mendadak pembuluh darah.

Dalam upaya mencegah penyakit ini, mengenali faktor resiko seperti merokok, dan pola makan tidak seimbang sangatlah penting. Perubahan gaya hidup seperti menghindari kebiasaan merokok dan mengadopsi pola makan sehat dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung pada usia muda.

Gejala penyakit jantung juga perlu diperhatikan seperti nyeri dada, sesak napas, dan keluhan pada bagian atas tubuh tidak boleh diabaikan. Pencegahan dan perawatan penyakit jantung memerlukan upaya bersama antara individu, keluarga, dan tenaga medis.

Dengan mengenali gejala dan mengadopsi gaya hidup sehat, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik dan bebas dari ancaman serangan jantung, terutama saat masih muda.

Sumber Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Heart Disease Risk Factors.

Mayo Clinic. Heart Attack

Amankan Jadwal Anda di Klinik