Skip to main

Jangan Salah! Ketahui Perbedaan Campak dan Alergi

Masih banyak parents yang belum paham apa saja perbedaan campak dan alergi.

Beberapa gejala yang mirip antara campak dan alergi pun seringkali dianggap sebagai penyakit yang sama. Padahal, kedua penyakit ini merupakan kondisi yang berbeda sehingga penanganan baik campak maupun alergi pun berbeda.

Agar tak lagi keliru, parents perlu mengetahui perbedaan campak dan alergi agar nantinya jika si kecil mengalaminya, parents bisa melakukan perawatan yang tepat.

Perbedaan Gejala Campak dan Alergi

Yuk, moms, simak apa saja perbedaan campak dan alergi berikut ini.

1. Gejala Campak

Salah satu perbedaan campak dan alergi dapat moms lihat dari gejalanya. Berikut gejala campak yang umumnya terjadi setelah 7-14 hari terinfeksi virus:

  • Demam tinggi
  • Batuk
  • Pilek
  • Mata merah dan berair

Setelah gejala campak di atas muncul, penderita campak mungkin juga akan mengalami ruam khas campak beberapa hari kemudian.

Biasanya, ruam yang muncul dimulai dengan bintik merah datar pada bagian wajah dan menyebar ke bawah hingga ke leher, badan, lengan, serta kaki.

Ruam campak juga dapat menyebar dari bagian kepala ke seluruh tubuh. Bahkan, demam yang dialami penderita campak akan melonjak semakin tinggi.

2. Gejala Alergi

Sementara pada alergi, gejalanya bisa muncul dengan cepat. Mulai dari hitungan menit hingga jam setelah anak terpapar pemicu alergi.

Berikut ini beberapa gejala alergi yang patut parents waspadai pada anak-anak:

  • Ruam
  • Gatal
  • Kemerahan
  • Pembengkakan
  • Kram perut, muntah, atau diare
  • Demam
  • Batuk berulang
  • Mata merah, gatal dan berair

Selain itu, ada juga gejala alergi parah atau yang disebut sebagai anafilaksis, berupa:

  • Ruam kulit disertai gatal-gatal
  • Pembengkakan pada mulut, tenggorokan, dan lidah yang membuat sulit bernapas atau menelan
  • Sesak napas, kesulitan bernapas, mengi
  • Sakit perut, kembung, muntah, atau diare
  • Pusing dan pingsan

Penyebab Campak

Perbedaan campak dan alergi selanjutnya yakni dari penyebabnya. Umumnya, penyebab campak adalah infeksi virus dari famili Paramyxovirus.

Penyakit ini sangatlah menular. Jadi, ketika penderita campak batuk, bersin, atau berbicara, droplet yang menular akan menyembur ke udara, sehingga orang lain dapat menghirupnya dan menderita penyakit serupa.

Droplet yang menularkan virus campak juga dapat mendarat di suatu permukaan, di mana virus tersebut dapat hidup dan menyebar selama beberapa jam.

Setelah menyentuh permukaan yang terinfeksi virus campak, orang lain pun bisa tertular penyakit ini.

Penyebab Alergi

Sedangkan alergi disebabkan oleh reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya.

Ketika terpapar alergen, tubuh akan melepaskan bahan kimia, seperti histamin, sitokin, dan leukotrien, yang menyebabkan gejala alergi.

Allergen atau penyebab alergi yang dimaksud pun dapat beragam. Mulai dari debu, serbuk sari, bulu hewan, makanan, atau obat-obatan tertentu.

Cara Mengobati Campak

Usai mengetahui gejala campak dan penyebabnya, bagaimanakah cara mengobati penyakit ini?

Sebenarnya, virus campak tidak dapat diobati secara spesifik. Infeksi virus campak pun akan pulih dengan sendirinya, tetapi memakan waktu yang cukup lama sekitar 10-14 hari.

Meski begitu, parents harus tetap melakukan perawatan yang tepat selama si kecil menderita campak. Berikut beberapa pengobatan yang dapat diterapkan agar gejala campak mereda:

  • Mengonsumsi asetaminofen atau NSAID untuk meredakan nyeri atau demam
  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak cairan agar tubuh tetap terhidrasi
  • Hindari untuk menggaruk ruam
  • Gunakan humidifier untuk melembapkan udara sehingga batuk dan sakit tenggorokan mereda
  • Berikan makanan kaya nutrisi yang mudah dicerna

Namun pada kasus campak yang parah, anak-anak mungkin perlu menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Jangan disepelekan ya, moms, karena campak pada anak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti diare dan muntah, infeksi telinga, pneumonia, hingga radang otak (ensefalitis).

Baca Juga:

Cara Mengobati Alergi

Nah, pada anak yang menderita alergi, pengobatan yang bisa dilakukan oleh parents yakni menghindari penyebab atau alergen sebisa mungkin.

Jadi, ketika anak menunjukkan beberapa gejala alergi, segera cari tahu penyebabnya dan hindari untuk kontak langsung dengan alergen tersebut.

Menghindari alergen merupakan cara terbaik untuk mengendalikan sekaligus mencegah alergi. Selain itu, mengonsumsi obat antialergi bisa jadi cara yang tepat untuk mengatasinya. Misalnya dengan minum obat antihistamin, dekongestan, atau kortikosteroid.

Anak yang alergi juga dapat menjalani imunoterapi, yakni terapi pengobatan yang dilakukan dengan cara memberikan suntikan alergen dalam dosis kecil secara bertahap. Dengan begitu, penderita akan menjadi lebih toleran terhadap alergen.

Pastikan untuk memberikan perawatan yang tepat pada anak alergi, ya. Jangan sampai alergi yang dialami si kecil menyebabkan reaksi alergi yang parah (anafilaksis) atau menimbulkan penyakit lain seperti asma, rhinitis alergi, sinusitis, dan eksim.

Pencegahan Campak dengan Vaksin

Parents yang ingin mencegah si kecil dari penyakit campak, pastikan si kecil melakukan vaksinasi MMR (Mumps, Measles, Rubella).

Vaksin MMR merupakan vaksin kombinasi yang dapat melindungi anak terhadap campak, gondongan, dan campak Jerman.

Vaksin anak ini terbukti aman dan tingkat efektivitasnya mencapai 97%, lho. Jadi, pastikan si kecil mendapatkan vaksin MMR agar terhindar dari campak, ya.

Vaksin MMR ini dapat diberikan sejak bayi berusia 9 bulan, kemudian dilanjutkan dosis booster saat anak berusia 18 bulan, dan ketika anak menginjak usia sekolah dasar (6-7 tahun).

Kini, parents bisa mendapatkan vaksin MMR untuk anak di beragam fasilitas kesehatan terdekat. Salah satunya Klinik Armedika Kelapa Gading by Klinik Pintar.

Tak hanya bagi orang dewasa, Klinik di Jakarta Utara ini juga menghadirkan layanan tumbuh kembang anak yang lengkap. Bahkan, menyediakan layanan vaksin anak dan dewasa sebagai tindakan preventif dalam menjaga kesehatan keluarga.

Dengan tenaga medis profesional dan fasilitas modern yang lengkap, parents pun bisa mendapatkan layanan kesehatan yang nyaman.

Sumber:

CDC. Measles (Rubeola).

Mayo Clinic. Measles.

Cleveland Clinic. Measles.

WebMD. Allergies: Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment.

Jadwalkan Vaksinasi di Klinik