Skip to main
Konsultasikan di Klinik Spesialis Saraf Neuro Care Wijaya by Klinik Pintar

2. Cervicogenic Headache

Sumber rasa sakit dari kondisi ini berasal dari bagian leher. Cervicogenic Headache merupakan kondisi yang cukup serius karena pertanda penyakit seperti tumor, infeksi, patah tulang sampai Rheumatoid Arthritis.

Rasa sakitnya semakin parah ketika penderita berbaring seperti kepala seolah-olah ditimpa beban berat. Cervicogenic Headache dianggap kondisi serius sehingga perlu konsultasi dokter.

3. Low-pressure Headache

Low-pressure Headache juga dikenal sebagai tekanan intrakranial yakni sakit kepala tekanan rendah karena adanya kebocoran cairan tulang belakang pada bantalan leher atau punggung.

Kebocoran ini mengakibatkan kurangnya cairan di sekitar otak.

Rasa sakit kepala terjadi di bagian belakang kepala dan leher serta semakin parah ketika penderitanya duduk atau berdiri. Meskipun demikian rasa sakitnya akan berkurang saat penderita berbaring.

4. Arthritis Headache

Sakit kepala bagian belakang bisa disebabkan Arthritis Headache. Kondisi ini timbul karena peradangan atau bengkak di area leher sampai belakang kepala.

dr. Ferdi, Sp.N Neuro Care Wijaya

5. Postur Tubuh Salah

Kebiasaan memiliki postur yang buruk ketika berkegiatan akan menyebabkan otot menjadi tegang.

Misalnya saat duduk atau berdiri terbiasa untuk membungkuk dalam waktu lama. Rasa sakitnya tak jarang disertai dengan denyutan pada bagian belakang kepala.

6. Tension Headache

Penyebab sakit kepala ini adalah kelelahan, kurang tidur, tidak makan dengan baik serta kurangnya konsumsi air putih.

Tension Headache paling umum terjadi pada orang dewasa dengan durasi bisa beberapa menit sampai harian tergantung tingkat keparahannya.

7. Konsumsi Obat Berlebihan

Penggunaan obat berlebihan sering yang mengakibatkan sakit kepala disebut dengan Medication Overuse Headaches (MOH).

Konsumsi obat harus sesuai takaran yang dianjurkan dan mengikuti resep dokter agar lebih aman.

Konsultasikan di Klinik Spesialis Saraf Neuro Care Wijaya by Klinik Pintar

8. Postur Tubuh Salah

Penyebab lain dari sakit kepala bagian belakang adalah aktivitas fisik secara berlebihan.

Rutin melakukan olahraga memang bagus untuk menjaga kebugaran tubuh, namun jika dilakukan berlebihan bisa menimbulkan sakit kepala.

Misalnya Sahabat Pintar terlalu banyak berlari hingga merasakan sakit kepala di bagian belakang. Exercise-induced Headache sering timbul setelah penderitanya melakukan olahraga.

9. Migraine Basilar

Penyebab sakit kepala bagian belakang ini ditandai dengan mual, pusing, pandangan kabur, telinga berdengung hingga gangguan bicara dan mendengar. Migrain Basilar mirip dengan gejala stroke dan harus ditangani dokter saraf agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Gejala Sakit Kepala Bagian Belakang

Selain rasa nyeri di bagian belakang kepala, penderitanya juga mengalami beberapa gejala lainnya di antaranya adalah:

Penanganan Sakit Kepala Bagian Belakang

Untuk meringankan gejalanya, Sahabat Pintar bisa memijat kepala secara lembut sehingga otot lebih rileks. Tekanan lembut di kepala mampu memperlancar sirkulasi darah. Istirahat yang cukup juga mampu meredakan sakit kepala dan coba untuk menghindari pemicu stres.

Apabila sakit kepala bagian belakang terus terjadi secara intens segeralah konsultasi dokter. Klinik Neuro Care By Klinik Pintar menyediakan konsultasi dan telekonsultasi dengan dokter spesialis saraf.

Dengan konsultasi dokter, Sahabat Pintar akan mendapatkan diagnosis jelas dan tepat untuk penanganan yang benar.

Konsultasikan di Klinik Spesialis Saraf Neuro Care Wijaya by Klinik Pintar

Baca Juga:

Sumber:

`; const stickyShortcut = document.getElementById("sticky-shortcut"); if(bookingButton){ stickyShortcut.style.bottom = "80px"; } else{ stickyShortcut.style.bottom = "20px"; } function generateUniqueNumber() { var timestamp = new Date().getTime(); var random = Math.floor(Math.random() * 10000); var uniqueNumber = timestamp.toString() + random.toString(); return parseInt(uniqueNumber); } const parser = new DOMParser(); const htmlDocument = parser.parseFromString(blogArticle, 'text/html'); const headers = htmlDocument.querySelectorAll('h2, h3'); let headerTexts = Array.from(headers).map(header => header.textContent); headerTexts = headerTexts.filter((v) => !v.includes("Baca Juga:")); const regex = /^\d+\.$/; let htmlStr = ""; headerTexts.map((v) => { const uNumber = generateUniqueNumber(); if(blogArticle.includes(`

${v}

`)){ htmlStr += `${v}`; blogArticle = blogArticle.replace(`

${v}

`, `

${v}

`) } else{ htmlStr += ` ${v} `; blogArticle = blogArticle.replace(`

${v}

`, `

${v}

`) } }) const menuBlogDesktop = document.getElementById("menu-blog-desktop"); const menuBlogMobile = document.getElementById("menu-blog-mobile"); menuBlogDesktop.innerHTML = htmlStr; menuBlogMobile.innerHTML = htmlStr; document.querySelectorAll('.js-scroll').forEach(function(element) { element.addEventListener('click', function(event) { event.preventDefault(); showHideDaftarIsiMobile(false); var headerHeight = 85; var target = document.querySelector(this.getAttribute('href')); window.scrollTo({ top: target.offsetTop - headerHeight, behavior: 'smooth' }); }); }); if(showDaftarIsi){ const sideArticle = document.getElementById("side-article"); sideArticle.style.display = "none"; } else{ const sideDaftarIsi = document.getElementById("side-daftar-isi"); sideDaftarIsi.style.display = "none"; const bottomArticleTerkait = document.getElementById("bottom-article-terkait"); bottomArticleTerkait.style.display = "none"; const sideArticle = document.getElementById("side-article"); sideArticle.style.display = "block"; } const bodyArticle = document.getElementById("body-article"); bodyArticle.innerHTML = blogArticle; const sectionPage = document.getElementById("section-page"); sectionPage.style.display = "block"; -->