Skip to main

Stroke: Gejala, Jenis dan Penanganannya

Di indonesia, stroke menjadi penyebab utama kematian yang tidak memandang usia. Pada tahun 2018, ada sekitar 2.120.362 pasien stroke dari usia > 15 tahun. Jumlah ini diperkirakan 10.9% dari total jumlah penduduk kala itu.

Sebagai penyakit yang dapat menyerang siapa saja, penting bagi kita untuk dapat mendeteksi dini gejala stroke serta penanganannya. Jika merasakan beberapa gejala awalnya, segera lakukan pemeriksaan dan konsultasikan ke dokter saraf demi penanganan stroke yang tepat.

Mengenali Apa Itu Stroke

Penyakit stroke diketahui sebagai gangguan peredaran darah otak yang memiliki sifat aktif dengan gejala fokal berupa kesemutan maupun gejala global seperti gangguan bicara, penurunan kesadaran, serta lumpuh total hingga lebih dari satu hari. Gangguan tersebut bukan merupakan trauma atau diakibatkan dari riwayat terjatuh infeksi otak atau tumor.

Penyakit ini disebabkan oleh non-pendarahan yang terkait dengan pembuluh darah alias bukan pecah karena pembuluh darah. Sementara 15-20% penyakit ini bisa disebabkan oleh adanya sumbatan yang mengakibatkan kurangnya pasokan darah untuk membawa oksigen ke otak sehingga pasien mengalami kematian sel atau jaringan.

Konsultasikan segera.

Gejala Stroke

Untuk mengenali gejala stroke, Kementerian Kesehatan mendorong masyarakat untuk waspada dan mengidentifikasi penyakit stroke ini sedari awal dengan memberikan slogan ‘SeGeRa Ke RS’. Singkatan ini memiliki makna sebagai berikut:

  • Senyum terlihat tidak simetris, artinya adalah terlihat mencong ke satu sisi sehingga bisa menyebabkan penderitanya mudah tersedak dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba
  • Gerak separuh anggota tubuh tiba-tiba melemah secara perlahan, sehingga penderitanya kesulitan menggerakan badan sesuai keinginan
  • BicaRa pelo/tidak dapat berbicara sama sekali/bicara tidak nyambung sehingga sulit untuk dimengerti lawan bicara
  • Kebas atau baal yakni kesemutan di separuh tubuh
  • Rabun secara tiba-tiba sehingga penderita sulit untuk melihat secara jelas
  • Sakit kepala hebat tiba-tiba yang belum pernah dirasakan oleh penderita sebelumnya. Ini juga berakibat pada gangguan fungsi keseimbangan seperti gerakan yang sulit untuk dikoordinasi serta kepala terasa berputar-putar

Menurut GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), ada periode emas dalam penanganan stroke. Apabila gejalanya muncul kurang dari 4.5 jam, maka penderita harus segera ke rumah sakit kurang dari 2 jam untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter saraf. Umumnya, pemeriksaan hingga pengobatan penyakit stroke membutuhkan waktu hingga 2.5 jam.

Jenis Stroke

Stroke terbagi atas dua jenis bila dikategorikan berdasarkan kondisinya, yaitu iskemik dan hemoragik. Berikut penjelasannya:

  • Stroke iskemik terjadi saat aliran darah menuju otak mengalami penyumbatan atau penyempitan akibat pembekuan darah
  • Stroke hemoragik ialah pembuluh darah di bagian otak mengalami kebocoran atau pecah. Kebocoran terjadi karena pembuluh darah sudah dalam kondisi rentan yang mengakibatkan alirannya tidak dapat lagi menuju otak. Jenis stroke ini bisa membuat penderitanya mengalami koma hingga kematian bila pendarahan tidak segera dihentikan. Pendarahan hemoragik terbagi menjadi dua jenis yakni subarachnoid dan intraserebral.

Penanganan Stroke

Terdapat beberapa pilihan penanganan stroke tergantung dari kondisi yang pasien, yakni sebagai berikut:

  • Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen activator) lewat infus untuk mengalirkan darah secara normal. Pengobatan ini biasa diberikan kepada penderita stroke iskemik yang mengalami serangan kurang dari 3-4.5 jam.
  • Pemberian antikoagulan saat pasien mengalami gejala stroke awal. Fungsinya adalah mencegah pembekuan darah dan mengatasi gangguan irama jantung
  • Obat antihipertensi diberikan untuk mengembalikan tekanan darah pasien menjadi normal kembali Dalam kondisi tertentu, serangan stroke mampu mengakibatkan kerusakan otak yang parah. Pada kasus stroke hemoragik diperlukan operasi untuk mengurangi tekanan darah serta memperbaiki pembuluh darah pecah

Pencegahan Stroke

Melalui Instruksi Presiden No. 1 tahun 2017, kegiatan untuk mendeteksi dini penyakit stroke sudah disosialisasikan melalui perilaku CERDIK, yakni:

  • Cek kesehatan Anda secara rutin
  • Enyahkan atau hindari asap rokok
  • Rajin melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga
  • Diet seimbang dengan konsumsi makanan bergizi seperti sayur dan buah-buahan - Istirahat yang cukup
  • Kelola stres yang Anda miliki

Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) menyatakan bahwa gaya hidup tidak sehat yang dijalani masyarakat merupakan tantangan terbesar dalam pengendalian penyakit tidak menular di Indonesia termasuk stroke. Kebiasaan minum alkohol, merokok, kurang asupan sayur dan buah menjadi penyebab utamanya.

Selain itu, masih kurangnya kesadaran untuk cek kesehatan ke dokter saraf juga menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mengendalikan penyakit stroke. Masih banyak masyarakat yang mengabaikan gejala serta bahaya dari penyakit ini. Biasanya, penderita baru mulai mulai pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan jika kondisi sudah parah.

Konsultasikan segera.

Padahal, saat ini sudah banyak layanan konsultasi kesehatan khusus untuk penanganan stroke yang tersedia, seperti Neuro Care by Klinik Pintar. Anda bisa melakukan konsultasi dengan spesialis saraf serta membuat janji temu dokter saraf secara offline dan online (telekonsultasi).

Hadirnya Neuro Care by Klinik Pintar bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar mengenai gejala stroke demi melakukan pencegahan dini serta memberikan pelayanan kesehatan yaitu yang berkualitas. Yuk follow Instagram @neurocare.wijaya untuk mengikuti informasi telekonsultasi dan edukasi seputar stroke.

Amankan Jadwal Anda di Klinik