Skip to main

Bolehkah Pasien Stroke Menjalani Puasa?

Pertanyaan bolehkah pasien stroke menjalani puasa cukup banyak diajukan oleh pasien atau pun mereka yang merawat pasien stroke.

Hal ini karena puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah wajib untuk ditunaikan oleh para umat Islam di seluruh dunia.

Namun jika seorang Muslim yang menderita penyakit, seperti stroke, ketentuan ibadah puasanya mungkin bisa berbeda dengan orang sehat pada umumnya.

Sebab, kondisi tubuh yang berbeda akibat penyakit tersebut bisa saja memengaruhi jalannya ibadah selama Ramadan.

Gejala Stroke

Bagi kamu yang belum tahu, stroke adalah penyakit yang terjadi karena adanya masalah dengan aliran darah menuju otak.

Ketika pasokan darah ke otak tidak cukup, sel-sel otak di area tersebut mulai mati sehingga fungsi tubuh secara keseluruhan pun terganggu.

Biasanya, gejala stroke ditandai dengan beberapa hal, seperti:

  • Kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi anggota tubuh
  • Kesulitan memahami kata-kata dan berbicara
  • Penurunan kendali otot pada salah satu sisi wajah menjadi tidak simetris dan tampak melorot
  • Gangguan penglihatan
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh.
  • Sakit kepala hebat secara tiba-tiba
  • Susah menelan
  • Kejang
  • Kesemutan hingga mati rasa
  • Hilang kesadaran sebagian atau total
  • Mengalami kebingungan

Bolehkah Pasien Stroke Menjalani Puasa?

Lalu, bolehkah pasien stroke menjalani puasa? Jawabannya adalah boleh. Namun, kembali lagi pada kondisi setiap pasien yang pasti berbeda-beda.

Pasien stroke dengan riwayat penyakit yang ringan dan merasa mampu untuk beribadah puasa, maka diperbolehkan menunaikannya.

Namun, apabila pasien stroke memiliki gejala penyakit yang berat dan jika puasa dikhawatirkan memengaruhi kondisinya, maka pasien boleh tidak berpuasa demi kesehatan serta keselamatan dirinya.

Hal tersebut bahkan telah diatur dalam agama Islam. Bahwasanya orang yang sakit parah atau sakit bertahun-tahun diberikan keringanan untuk diperbolehkan tidak berpuasa.

Sebagai gantinya, orang yang sakit tersebut harus mengganti puasanya dengan membayarkan fidyah.

Tips Sehat saat Puasa bagi Penderita Stroke

Jika pasien stroke dibolehkan untuk puasa, adakah tips agar puasanya berjalan lancar dan pasien tetap nyaman selama beribadah?

Berikut ini beberapa tips sehat saat puasa bagi penderita stroke yang perlu diperhatikan.

1. Konsultasi dengan Dokter Saraf

Ketika pasien stroke ingin menjalankan ibadah puasa Ramadan, melakukan konsultasi dengan dokter saraf yang melakukan perawatan tentu saja sangat diperlukan.

Hal ini penting untuk memastikan kondisi pasien tetap sehat dan guna mencegah dampak negatif yang mungkin dapat ditimbulkan saat puasa.

Selain itu, dokter saraf dapat membantu pasien stroke untuk menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman.

Mulai dari saran menu makan sahur dan buka puasa, obat yang perlu dikonsumsi, hingga saran tindakan yang perlu dilakukan ketika ada masalah kesehatan yang mungkin terjadi secara mendesak.

2. Pastikan Nutrisi Tercukupi

Tips ibadah puasa Ramadan selanjutnya bagi penderita stroke yakni pastikan bahwa tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup agar tetap bugar.

Pasien stroke sebaiknya mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang bisa menjaga kondisi tubuhnya tetap prima selama puasa.

Jadi, perbanyaklah konsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin demi menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

3. Minum Obat dengan Teratur

Bagi pasien yang stroke, biasanya dokter akan memberikan obat-obatan khusus sesuai dengan kondisi mereka.

Nah, selama puasa, obat-obatan untuk pasien stroke harus tetap dikonsumsi sesuai dengan anjuran dari tenaga medis.

Hal ini penting agar jalannya ibadah puasa tidak memberikan dampak negatif terhadap penyakit stroke yang dideritanya.

4. Penuhi Kebutuhan Cairan

Selama puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan atau minuman selama beberapa jam.

Oleh karenanya, tubuh akan lebih mudah untuk mengalami dehidrasi. Jadi, penting bagi pasien stroke untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya.

Dalam hal ini, pastikan pasien stroke yang berpuasa selalu mengonsumsi air putih yang cukup. Selain dari air putih, tubuh juga dapat terhidrasi dari sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung banyak air.

5. Istirahat yang Cukup

Pasien stroke yang menjalankan ibadah puasa sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik berat dan membahayakan.

Sebaiknya, istirahatkan tubuh dengan nyaman dan cukup sehingga bisa menjalani ibadah puasa secara lancar hingga waktunya berbuka tiba.

6. Jaga Kesehatan Mental

Menjaga kesehatan mental sangat penting dilakukan oleh pasien stroke. Hal ini guna mendukung peningkatan kualitas hidup pasien sehingga lebih bahagia dan tetap termotivasi untuk sembuh.

Itu juga berlaku bagi para orang terdekat pasien stroke yang merawatnya. Jadi, usahakan untuk menghindari pasien dari pemicu gangguan kesehatan mental agar mereka tetap bisa beribadah dengan nyaman.

Pantangan Stroke

Selain menerapkan beberapa tips sehat saat puasa bagi penderita stroke, ketahui juga beberapa pantangan stroke berikut ini.

Jadi, pasien bisa mencegah tingkat keparahan penyakit dan mencapai kesembuhan dengan lebih cepat.

1. Alkohol dan Rokok

Pasien stroke tidak dianjurkan untuk mengonsumsi alkohol dan merokok karena bisa memengaruhi sistem kardiovaskular.

Konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok pada pasien stroke bisa memperparah gejala dengan merusak pembuluh darah, merusak sistem saraf, dan meningkatkan risiko komplikasi.

2. Makanan yang Tidak Sehat

Pantangan stroke lainnya yakni makanan tinggi lemak jenuh, makanan tinggi gula dan garam, dan makanan instan.

Makanan yang tidak sehat tersebut bisa meningkatkan kolesterol, meningkatkan gula darah, serta memicu masalah kesehatan lainnya yang memperparah kondisi stroke.

3. Makan Malam Hari di Atas Pukul 9 Malam

dr. Lisa Maulina, Sp.N, Dokter Spesialis Saraf dari Klinik Neuro Care by Klinik Pintar menjelaskan bahwa ada sebuah penelitian di Prancis terhadap 100.000 orang yang dilakukan pencatatan makannya selama kurang lebih 7 tahun.

Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan, yang memiliki kebiasaan makan malam hari di atas pukul 9, 28% berisiko lebih tinggi untuk terkena stroke.

Ini karena makan terlalu malam bisa berpotensi mengganggu ritma alami tubuh, sehingga mengganggu metabolisme yang nantinya bisa menyebabkan peningkatan berat badan, kenaikan gula darah, hingga kenaikan tekanan darah.

Ini karena tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan paling tidak 3 jam sebelum tidur sehingga pencernaan berjalan dengan baik dan nantinya kualitas tidur pun jadi lebih baik.

Perlu kamu ketahui, peningkatan berat badan, kenaikan gula darah, hingga kenaikan tekanan darah, dan kualitas tidur yang buruk merupakan faktor risiko terjadinya stroke.

4. Hal-hal yang Memicu Masalah Mental

Selain pola makan dan gaya hidup, kesejahteraan mental pasien stroke juga perlu diperhatikan dengan cermat.

Pasien stroke sebaiknya tidak terpapar oleh hal-hal yang bisa memicu masalah mental karena hal ini bisa membuat kondisinya memburuk.

Jadi, sudah sebaiknya bagi orang terdekat pasien untuk menjaga emosi mereka tetap stabil sehingga bisa lebih cepat pulih.

Itulah beberapa tips puasa bagi pasien stroke dan pantangan yang sebaiknya dipatuhi.

Selain minum obat teratur, jangan lupa untuk membantu pasien lebih cepat sembuh dengan cara terapi.

Dalam hal ini, Klinik Neuro Care by Klinik Pintar bisa jadi salah satu Klinik Spesialis Saraf yang bisa dipilih untuk konsultasi sekaligus terapi bagi penderita stroke.

Klinik Neuro Care by Klinik Pintar menawarkan layanan kesehatan saraf dengan tenaga medis terbaik dan fasilitas lengkap.

Untuk membantu penderita stroke maupun pasien dengan gangguan saraf lainnya mendapatkan kesehatan saraf yang optimal di bulan Ramadan, Klinik Neuro Care by Klinik Pintar menghadirkan beragam promo spesial #RamadanWaktunyaSehat.

Khusus pasien stroke maupun pasca stroke, kamu bisa menikmati promo terapi pasca stroke, fisioterapi, hingga paket layanan stroke prevention.

Apa saja syarat dan ketentuannya promonya? Yuk simak selengkapnya dan jangan lewatkan kesempatan untuk ambil promonya di Website Klinik Neuro Care by Klinik Pintar.

Baca Juga:

Sumber:

Cleveland Clinic. Stroke.

Mayo Clinic. Stroke.

Stroke Association. Fasting After a Stroke.

Konsultasikan Masalah Sarafmu di Klinik