Skip to main

Strategi untuk Meningkatkan Pendapatan Apotek

Produk farmasi yang mencakup obat, alat kesehatan, dan barang habis pakai (BHP) di apotek seringkali sulit dijual kepada konsumen. Kondisi ini tentunya membuat manajemen bisnis harus mencari strategi yang tepat untuk meningkatkan pendapatan apotek.

Akan tetapi ada beberapa cara atau strategi yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan bisnis farmasi .

Berikut adalah 5 tips utama yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan produk farmasi dan perawatan kesehatan lainnya.

1. Pahami Siklus Penjualan Produk

Ketika menjalani bisnis apotek, hal penting yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan atau omset adalah memantau siklus penjualan.

Caranya dengan mengindentifikasi produk farmasi yang memiliki tingkat penjualan tinggi, penjualan rendah, atau bahkan sama sekali tidak laku.

Proses ini dapat manajemen apotek lakukan dalam kurun beberapa waktu tertentu, misalnya setiap 2-3 bulan sekali.

Tujuan evaluasi ini untuk menentukan produk apa saja yang dapat disediakan kembali di bulan berikutnya. Manajemen bisnis pun juga dapat menghentikan sementera produk-produk farmasi yang sepi peminat.

2. Jalin Kerja Sama Dengan Dokter dan Klinik

Guna meningkatkan pendapatan apotek, manajemen bisa melakukan hubungan kerja dengan praktik dokter dan klinik.

Apotek bisa bekerja sama dengan menyediakan kebutuhan farmasi. Misalnya, dengan menyediakan obat-obatan generik atau obat resep sesuai kebutuhan mitra kerja sama.

Dengan demikian, manajemen dapat tahu dan mulai menyediakan stok obat yang banyak dibutuhkan oleh praktik dokter atau klinik.

3. Bekerja Sama dengan Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Strategi lain yang penting dilakukan guna meningkatkan pendapatan apotek adalah dengan bekerja sama dengan Pedagang Farmasi Besar atau PBF.

Pasalnya, dengan berbelanja stok obat langsung ke PBF, apotek bisa mendapatkan harga yang lebih murah dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Tips memilih PBF untuk bekerja sama dengan bisnis farmasi Anda.

Pastikan kerja sama mencakup konsultasi, membuat pengadaan stok, menerima invoice, hingga konfirmasi penerimaan barang lewat WhatsApp atau email. Hal ini memudahkan kerja staf di apotek dan membuat bisnis menjadi lebih efisien.

Pastikan PBF memiliki manfaat garansi uang kembali jika produk yang ditemukan rusak atau cacat ketika dijual di pasaran.

Pilih Pedagang Besar Farmasi yang menyediakan pilihan pembayaran fleksibel. Pilihan pembayaran dengan cara cicilan bertahap hingga beberapa bulan dapat menguntungkan bisnis farmasi, lho. Dengan sistem ini, manajemen bisnis farmasi jadi lebih bisa memantau tingkat penjualan stok obat dengan seksama.

4. Menjual Produk di Pasar Online

Salah satu cara terkini untuk meningkatkan pendapatan bisnis farmasi adalah menjual stok obat di loka pasar atau toko daring.

Pasalnya, beberapa masyarakat kini tidak semuanya memiliki waktu untuk belanja langsung ke apotek. Selain itu, belum semua daerah di Indonesia memiliki stok farmasi yang lengkap. Menjual beberapa produk obat di marketplace bisa menjadi kesempatan bagi bisnis farmasi untuk memasarkan beberapa produknya.

Kendati begitu, perhatikan jenis obat-obatan mana yang boleh dijual dan tidak boleh dijual di toko daring. Bila kedapatan menjual obat yang pada dasarnya membutuhkan resep dokter, dikhawatirkan reputasi atau bisnis apotek bisa terancam.

Baca Juga:

Farmalkes
Pengadaan obat dan alkes klinik kini bisa lebih praktis bersama Klinik Pintar
  • Tempo pembayaran fleksibel hingga 45 hari

  • Dapatkan langsung potongan ongkos kirim

  • Diskon spesial untuk pengguna aplikasi

Info lengkap