Skip to main

7 Cara Mengajarkan Anak Berkebutuhan Khusus Puasa

Bulan Ramadan seringkali menjadi momen penting bagi orang tua untuk memperdalam pengetahuan agama Islam bagi si kecil. Namun bagaimana hukum puasa bagi anak-anak dengan berkebutuhan khusus?

Sama seperti usia anak-anak pada umumnya, parents tetap wajib untuk mengajarkan pendidikan agama pada buah hati.

Namun tentunya, ada beberapa kondisi khusus yang tidak bisa disama ratakan pada satu orang anak yang tampak sehat dengan anak “istimewa”.

Hukum Puasa Bagi Anak-anak Berkebutuhan Khusus

Parents yang memiliki anak dengan kondisi khusus (disabilitas) seperti autisme, down syndrome, atau cerebral palsy mungkin bertanya-tanya mengenai hukum puasa bagi anak-anak dengan berkebutuhan khusus.

Dalam agama Islam, memang tidak ada larangan bagi orang tua untuk mengajarkan anak berkebutuhan khusus tentang ibadah di bulan Ramadan.

Namun sebenarnya, anak disabilitas tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadah bulan Ramadan seperti puasa. Jadi, tidak perlu dipaksakan ya, Moms.

Cara Mengajarkan Anak Berkebutuhan Khusus Puasa

Walau hukum puasa bagi anak-anak berkebutuhan khusus tidak diwajibkan, tetapi tidak ada salahnya bagi parents untuk tetap mengajarkan mereka tentang puasa.

Hal ini berlaku bagi anak berkebutuhan khusus yang sudah baligh dan memiliki kondisi cukup baik dari segi fisik maupun mental.

Jadi, pembelajaran yang diberikan parents tetap bisa mendatangkan manfaat sebagai ilmu pengetahuan agama tambahan untuk si kecil.

Nah, bagi parents yang ingin mengajarkan anak berkebutuhan khusus puasa, bisa menerapkan beberapa tips melatih anak berpuasa berikut ini.

1. Jelaskan Konsep Puasa dengan Bahasa yang Mudah

Sebelum mengajak anak untuk turut serta menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan, alangkah baiknya parents menjelaskan apa itu konsep puasa pada si kecil.

Namun, pastikan untuk menjelaskan konsep puasa menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak, ya, moms.

Hal ini karena anak disabilitas mungkin memiliki tingkat pemahaman yang berbeda dengan anak normal, lainnya sehingga penting bagi orang tua untuk memberikan pembelajaran dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami.

2. Libatkan Anak saat Ibadah di Bulan Ramadan

Jangan ragu untuk melibatkan anak-anak dalam beribadah di bulan Ramadan, ya.

Dalam hal ini, parents bisa mengajak anak untuk bangun dan makan sahur bersama, ibadah sholat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, buka bersama keluarga, dan amalan lain yang bernilai pahala besar.

Anak-anak cenderung belajar secara efektif apabila mereka berpartisipasi langsung sesuai dengan hal-hal yang diajarkan.

Selain itu, melibatkan anak disabilitas dalam ibadah juga membantu mereka untuk memiliki pengalaman yang positif terkait dengan agamanya.

3. Latih Anak Puasa Sesuai Kemampuannya

Cara mengajarkan anak berkebutuhan khusus puasa selanjutnya yakni sesuaikanlah dengan kemampuannya.

Jangan terlalu memaksa anak untuk menunaikan ibadah puasa sehari penuh. Untuk pertama kali, moms bisa mengajarkan anak puasa selama beberapa jam.

Jika selama beberapa jam puasa tersebut anak bisa melewatinya dengan baik, barulah parents bisa meningkatkan levelnya.

Dengan menambah jumlah jam puasa hingga mereka mampu berpuasa selama sehari penuh. Mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

4. Beri Dukungan Penuh pada Anak

Sebagai orang tua, sudah sepatutnya bagi parents untuk selalu memberikan dukungan penuh pada anak-anak. Tak terkecuali selama mereka dalam proses belajar puasa di bulan Ramadan.

Dalam hal ini, parents bisa memberikan afirmasi positif pada anak agar mereka mampu berlatih puasa dengan semangat.

Ajarkan juga si kecil untuk sabar dan ikhlas dalam menjalankan ibadah. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memberikan validasi pada setiap perasaan yang anak utarakan.

Jika anak merasa berat untuk belajar puasa, berusahalah untuk memahami hal tersebut.

Jangan terlalu memaksa karena anak dapat memiliki pengalaman atau pandangan yang negatif tentang ibadah. Jadi, ajarkan agama Islam dengan cara yang menyenangkan, ya.

5. Libatkan Keluarga dan Orang Terdekat

Selain parents, coba ajak anggota keluarga lain dan orang terdekat anak seperti kakak, nenek, atau kakek untuk memberikan pembelajaran yang serupa.

Dengan bekerja sama secara kompak, parents bisa memberikan dorongan yang positif pada anak sehingga ia semakin semangat dalam belajar puasa.

Tak hanya memberikan pengetahuan agama yang penting bagi pemahaman anak, momen pengasuhan kolaboratif ini juga bisa meningkatkan bonding anak bersama orang-orang terdekatnya, lho.

6. Jadilah Contoh yang Baik untuk Anak

Parents sebaiknya tidak hanya memberikan perintah pada anak-anak, tetapi harus bisa menjadi teladan yang baik bagi mereka.

Ketika moms ingin anak belajar puasa, jadilah orang yang mau mendampingi mereka puasa bersama.

Ingat ya, anak-anak akan memelajari banyak hal melalui orang terdekat yang sering ia temui. Jadi, sudah sepatutnya bagi parents untuk memberikan contoh yang baik pada si kecil.

7. Jangan Ragu Berikan Apresiasi

Ketika anak berhasil latihan puasa, meski hanya beberapa jam, jangan ragu untuk memberikan mereka apresiasi.

Tak perlu hadiah besar dan mewah, moms bisa memberikan apresiasi melalui kalimat pujian yang membangun sekaligus memotivasi.

Apresiasi positif seperti ini penting guna meningkatkan kepercayadirian anak sehingga mereka terdorong untuk melakukan hal yang lebih baik lagi.

Demikian penjelasan hukum puasa bagi anak dengan kebutuhan khusus. Apabila parents ragu, moms bisa coba konsultasi dengan profesional di Klinik Armedika Kelapa Gading by Klinik Pintar.

Sebagai salah satu Klinik Kelapa Gading terbaik, Klinik Armedika Kelapa Gading memiliki fasilitas medis modern dilengkapi dengan tenaga kesehatan yang ahli di bidangnya.

Dengan konsultasi, moms pun dapat mengetahui apakah si kecil yang berkebutuhan khusus mampu untuk menunaikan ibadah puasa selama Ramadan.

Selain itu, dokter anak maupun psikolog anak juga akan memberikan parents cara pengasuhan yang tepat bagi si kecil dengan kondisi khusus.

Menariknya, di bulan Ramadan ini, Klinik Armedika menghadirkan beragam promo spesial #RamadanWaktunyaSehat mulai dari gratis konsultasi dengan dokter spesialis anak hingga diskon layanan terapi anak yang dapat dinikmati selama 8 Maret hingga 9 April 2024.

Yuk Moms pastikan si kecil sehat selama bulan Puasa dengan konsultasi di Klinik Armedika by Klinik Pintar. Klaim promonya sekarang di sini.

Baca Juga:

Sumber:

Children’s Treatment Network. Disability and Family: Tips for Celebrating Ramadan.

Kiddocare. How Can I Teach My Child to Start Fasting? Are They Ready?.

Motherhood. How to Teach Muslim Kids to Pray and Fast.

Bincang Syariah. Wajibkah Puasa bagi Penyandang Gangguan Jiwa dan Disabilitas Intelektual.

Konsultasikan Tumbuh Kembang Anak di Klinik