Skip to main

Apa Itu Baby Blues Syndrome? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya!

Memiliki buah hati menjadi kebahagiaan tersendiri banyak orang, terlebih bagi pasangan yang baru memiliki anak atau telah lama menantikan kehadiran sang buah hati. Namun di balik kebahagiaan tersebut, justru ada beberapa orang yang malah merasa sedih, murung, mudah tersinggung, dan stres dalam menghadapi kehidupan baru menjadi seorang ibu.

Jangan menyalahkan diri sendiri, karena kemungkinan besar kamu akan mengalami baby blues, hal yang umum terjadi pada banyak ibu. Tak bisa dipungkiri, kurang tidur, harus menyusui, perubahan fisik, tidak bisa melakukan aktivitas seperti sebelumnya karena harus menjaga si kecil ini berdampak pada perubahan hormon secara tiba-tiba setelah melahirkan.

Kombinasi tersebut bisa membuat kamu merasa seperti sedang berada dalam roller coaster emosional. Gejala-gejala ini dikenal dengan istilah baby blues. Diperkirakan tiga dari empat ibu baru akan mengalami beberapa gejala baby blues. Lantas, seperti apa ciri-ciri baby blues dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak selengkapnya!

Apa Itu Baby Blues?

Baby blues adalah masa di mana orang tua khususnya ibu mengalami kesedihan, kecemasan, dan perubahan suasana hati setelah melahirkan.

Baby blues sangat umum terjadi, sekitar 4 dari 5 ibu baru mengalami hal ini pada minggu pertama atau lebih setelah melahirkan. Kebanyakan orang mengalami baby blues 2 hingga 3 hari setelah bayi lahir.

Kondisi ini bisa bertahan hingga 2 minggu. Meskipun sampai saat ini penyebab utama baby blues syndrome belum diketahui secara pasti, namun para dokter percaya bahwa penyebab baby blues adalah kondisi perubahan suasana hati karena adanya perubahan hormon setelah melahirkan, di mana jumlah hormon estrogen dan progesteron tiba-tiba menurun.

Ciri-ciri Baby Blues Syndrome

Perlu diketahui bahwa ciri-ciri baby blues yang kamu alami mungkin bisa berbeda dengan yang dialami orang lain. Namun secara umum, ciri-ciri baby blues meliputi:

  • Merasa menangis tanpa alasan yang jelas atau karena pemicu kecil
  • Mengalami perubahan suasana hati atau menjadi sangat mudah tersinggung
  • Merasa kehilangan dunia lamanya, seperti kebebasan untuk pergi keluar bersama teman
  • Khawatir atau merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi, meski bayi dalam keadaan baik-baik saja
  • Merasa gelisah dan mengalami insomnia meski sedang kelelahan
  • Mengalami kesulitan membuat keputusan mudah atau berpikir jernih
  • Mudah tersinggung atas ucapan orang lain dan frustasi saat bayi menangis

Jika kamu masih merasa sedih, cemas, atau kewalahan setelah 2 minggu pasca melahirkan, kamu mungkin mengalami depresi pasca melahirkan atau postpartum depression. Sebab, baby blues syndrome biasanya tidak bertahan lebih dari 2 minggu.

Cara Mengatasi Baby Blues

body image - Cara Mengatasi Baby Blues.jpg

Kamu tidak perlu melakukan apa pun untuk mengatasi baby blues karena biasanya kebanyakan orang akan menyadari dan menyesuaikan diri dengan peran barunya sehingga terbiasa dengan rutinitas bersama si kecil.

Meski begitu, fase pascapersalinan memang hal yang sulit untuk dilewati. Oleh karena itu, penting untuk menjaga diri sebaik mungkin. Menemukan hal-hal yang membuatmu merasa lebih baik selama masa transisi ini mungkin dapat membantu kamu kembali ke kondisi “normal”.

Berikut beberapa cara mengatasi baby blues yang bisa kamu lakukan:

1. Tidur yang cukup: Tak bisa dipungkiri bahwa kamu mungkin akan kesulitan tidur di malam hari karena si kecil yang terjaga. Namun, kamu bisa menyiasatinya dengan istirahat bersama si kecil pada saat ia tertidur di siang hari dan pastikan kamu membatasi jumlah kafein yang dikonsumsi serta matikan perangkat elektronik satu jam sebelum kamu tidur.

2. Minta bantuan orang terdekat: Mintalah bantuan dari pasangan, keluarga, dan temanmu. Beri tahu mereka apa yang bisa mereka lakukan untukmu, seperti berbelanja makanan atau menjaga si kecil saat kamu mandi atau tidur.

3. Luangkan waktu untuk diri sendiri: Mintalah seseorang yang kamu percayai untuk menjaga si kecil agar kamu bisa keluar rumah dan bisa menghabiskan sedikit waktu untuk istirahat sejenak.

4. Kelola stres: Gunakan teknik manajemen stres, seperti relaksasi otot dan pernapasan dalam. Kamu bisa melakukan yoga untuk mendapatkan relaksasi dan mengatasi baby blues syndrome.

5. Hindari sesuatu yang memperburuk keadaan: Jangan minum alkohol, menggunakan obat-obatan terlarang atau menyalahgunakan obat resep karena ini semua dapat memengaruhi suasana hatimu dan membuat kamu merasa lebih buruk.

Itu dia beberapa cara untuk mengatasi baby blues syndrome. Jika kamu merasakan ciri-ciri baby blues lebih dari 2 minggu, sebaiknya segera lakukan konsultasi ke psikolog.

Pasalnya, sebanyak 15% ibu baru mengalami depresi pascapersalinan, suatu kondisi yang melemahkan dan dapat berdampak buruk pada diri sendiri dan keluarga jika tidak ditangani dengan benar.

Pada awalnya, depresi pascapersalinan dan baby blues memiliki gejala yang sama, seperti perubahan suasana hati, menangis, dan insomnia. Bedanya, gejala depresi pascapersalinan bertahan melebihi baby blues dan juga lebih parah.

Perhatikan tanda-tanda depresi pascapersalinan berikut ini:

  • Kesedihan yang luar biasa dan tangisan yang berlebihan
  • Mudah marah atau sering marah dalam waktu yang lama
  • Kecemasan yang parah
  • Kelelahan luar biasa atau kehilangan energi
  • Menarik diri dari keluarga dan teman
  • Tidak dapat berkonsentrasi atau mengambil keputusan
  • Kesulitan menjalin ikatan dengan si kecil
  • Berkurangnya minat pada aktivitas yang biasanya kamu nikmati atau sukai
  • Perasaan tidak mampu atau tidak berharga

Depresi pasca melahirkan merupakan masalah serius yang tidak boleh diabaikan. Jika kamu merasa takut atau lepas kendali, segera lakukan konsultasi ke psikiater terdekat.

Baca Juga:

Sumber Referensi:

UT South Western. 5 tips to help manage the baby blues – and when to seek help. 10 Maret 2020.

March of Dimes. Baby blues after pregnancy.

Pregnancy Birth Baby. Baby Blues.

Healthline. What Are the Baby Blues and How Long Do They Last?. 7 Maret 2020

Jadwalkan Konsultasi di Klinik