Skip to main

Apa Itu Sibling Rivalry? Ketahui Dampaknya pada Anak!

Sibling rivalry adalah fenomena yang cukup umum ditemui dalam sebuah keluarga. Jika buah hati parents juga mengalaminya, mari cari tahu penyebab, dampak, dan cara mengatasi persaingan antar saudara berikut ini.

Persaingan saudara yang dimaksud dapat muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya si kecil terlibat pertengkaran kecil dengan saudaranya. Bisa juga melibatkan permasalah yang lebih serius.

Parents yang menghadapinya setiap hari pasti merasa pusing hingga kewalahan. Jadi, segera atasi sibling rivalry dengan konsultasi ke psikolog anak terdekat agar perilaku ini tak berkembang negatif hingga mereka tumbuh dewasa.

Penyebab Sibling Rivalry

Selain karena perbedaan usia dan kepribadian, ternyata ada banyak faktor pemicu yang bisa menyebabkan sibling rivalry, di antaranya:

1. Perasaan Cemburu

Salah satu kemungkinan penyebab terjadinya sibling rivalry yakni karena adanya perasaan cemburu pada satu anak terhadap anak lainnya di rumah.

Misalnya ketika orang tua terlalu fokus memberikan perhatian pada adik, sang kakak dapat merasa iri dan cemburu.

Akibatnya, perasaan cemburu ini membuat anak melakukan perilaku negatif seperti memukul saudaranya, tidak mau berbagi, hingga lebih sering marah dan menangis.

2. Perbedaan Usia dan Kepribadian

Adanya perbedaan usia dan kepribadian antara kakak dan adik juga bisa memicu sibling rivalry. Misalnya saudara kandung yang memiliki jarak lahir dekat.

Sang kakak bisa lebih mudah cemburu terhadap adiknya karena ia belum memahami bahwa bayi baru lahir membutuhkan banyak perhatian dari kedua orang tua.

Adanya perbedaan kepribadian, seperti temperamen dan minat anak juga dapat menyebabkan konflik atau persaingan antar saudara.

3. Perubahan dalam Hidup

Penyebab sibling rivalry lainnya yakni adanya perubahan dalam hidup anak. Misalnya ketika baru pindah rumah, kehilangan orang terdekat, dan perceraian dalam keluarga.

Berbagai perubahan tersebut bisa menimbulkan rasa frustasi pada orang tua maupun anak-anaknya. Akibatnya, anak mungkin akan melampiaskan emosi negatif pada saudara kandung yang dekat dengannya.

4. Pengaruh Lingkungan Sekitar

Pengaruh lingkungan sekitar seperti nenek, kakek, bibi, atau guru di sekolah yang terlalu membanggakan salah satu anak dalam keluarga mungkin bisa membuat si kecil merasa cemburu dan menciptakan persaingan antar saudara.

Dampak Sibling Rivalry

Lantas, adakah dampak persaingan saudara? Tentu saja ada, berikut di antaranya:

Dampak Negatif

Munculnya perasaan cemburu yang memicu konflik dan persaingan antar saudara bisa menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti:

  • Perasaan frustasi dalam diri anak yang berkepanjangan
  • Anak akan sulit mengontrol emosi dalam dirinya
  • Meluapkan emosi melalui perilaku negatif, seperti memukul, menggigit, dan mendorong saudaranya
  • Kesulitan belajar dan konsentrasi
  • Kurang percaya diri
  • Perasaan rendah diri
  • Prestasi akademis yang rendah

Dampak Positif

Tak selalu negatif, sibling rivalry juga memiliki dampak positif, lho, seperti:

  • Anak-anak belajar menghargai perbedaan
  • Anak lebih mampu dalam menghadapi persaingan
  • Anak belajar mengontrol emosi tanpa bertindak agresif dan latihan berdamai
  • Anak dan saudaranya bisa mengembangkan hubungan yang lebih kuat
  • Anak memiliki keterampilan komunikasi dan sosialisasi yang lebih baik

Cara Mengatasi Sibling Rivalry

Ketika anak-anak terlibat persaingan antar saudaranya di rumah. Parents mungkin merasa kewalahan dalam menghadapinya, bukan? Nah, beberapa cara mengatasi sibling rivalry di bawah ini dapat membantu.

1. Hadapi dengan Tenang

Ketika parents menemukan bahwa anak-anak tengah terlibat konflik dan persaingan antar saudara, pastikan untuk menghadapinya dengan tenang, ya.

Pasalnya, anak-anak memiliki kecenderungan untuk mengikuti perilaku orang tuanya. Jika parents merespons pertengkaran antar saudara dengan tenang, mereka juga bisa belajar cara menghadapi konflik secara lebih baik.

2. Beri Perlakuan yang Adil

Cara menghadapi sibling rivalry selanjutnya yakni pastikan parents memberikan perlakuan yang adil terhadap semua anak di rumah.

Jangan sampai terlalu fokus atau memberi perhatian ke salah satu anak saja. Perlakukan kakak maupun adik secara adil, ya.

Dengan begitu, anak-anak bisa merasa lebih puas dan dihargai oleh kedua orang tuanya. Perlakuan yang sama ini pun akan membuat anak terhindar konflik dengan saudaranya. Jadi, keluarga semakin harmonis.

3. Ajarkan Komunikasi dan Resolusi Konflik

Selain tetap tenang, mengajarkan anak untuk komunikasi dan resolusi konflik saat menghadapi sibling rivalry juga penting dilakukan oleh parents.

Misalnya ketika kakak dan adik terlibat konflik, coba ajak mereka komunikasi secara terbuka. Dengarkan dengan empati dan validasi perasaan mereka masing-masing.

Pahami kemungkinan penyebab terjadinya konflik dan persaingan tersebut untuk menemukan solusi yang tepat.

Dengan begitu, anak-anak bisa kembali berdamai dan mereka pun dapat memiliki keterampilan menyelesaikan konflik secara lebih baik.

4. Buat Aturan yang Jelas

Cara mengatasi sibling rivalry selanjutnya yakni coba buat aturan yang jelas dalam keluarga. Misalnya dengan mensosialisasikan perilaku apa saja yang tidak boleh dilakukan beserta konsekuensinya.

Namun, pastikan parents membuat batasan yang jelas, adil, dan tanpa kekerasan. Jadi, anak-anak bisa konsisten mematuhinya dan konflik saudara pun dapat diminimalisir.

5. Latih untuk Bekerja Sama dan Berbagi

Cobalah untuk melatih anak bekerja sama dan berbagi dengan orang lain. Hal ini bisa mencegah munculnya konflik dan persaingan anak dengan saudaranya.

Anak-anak yang terbiasa bekerja sama dan berbagi juga dapat belajar menghargai keinginan atau kebutuhan orang di sekitarnya. Tentunya, keterampilan sosial yang satu ini tak hanya bermanfaat untuk anak-anak di rumah tetapi juga ketika mereka bergaul di lingkungan masyarakat.

6. Cari Bantuan Profesional

Ketika beberapa cara mengatasi sibling rivalry tak membuahkan hasil yang parents harapkan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog anak.

Psikolog anak akan membantu orang tua untuk mengatasi konflik dan persaingan antar saudara yang terjadi secara intens dan berdampak negatif pada hubungan keluarga.

Dalam hal ini, moms bisa melakukan konsultasi dengan salah satu psikolog anak Jakarta di Klinik Armedika Kelapa Gading Jakarta Utara by Klinik Pintar.

Sebagai pilihan klinik tumbuh kembang anak yang terpercaya, Klinik Armedika Kelapa Gading Jakarta Utara by Klinik Pintar juga menyediakan layanan psikolog anak profesional.

Moms pun tak perlu khawatir dengan fasilitas yang tersedia di layanan medis ini. Semuanya modern dan lengkap sehingga membuat kunjungan lebih nyaman.

Sumber:

Healthline. Give Peace a Chance: Sibling Rivalry Causes and Solutions.

Cleveland Clinic. 10 Tips for Dealing With Sibling Rivalry.

KidsHealth. Sibling Rivalry.

Konsultasikan Masalah Perilaku Anak di Klinik