Skip to main

Child Grooming, Modus Baru Pelecehan Seksual Anak

Sebagai orang tua yang sudah memiliki buah hati pasti aktif memantau pertumbuhan anak. Tidak hanya dari sisi kesehatan fisiknya saja namun juga mental anak. Terlebih dengan semakin tingginya kasus pelecehan seksual anak beberapa waktu ini yang semakin meresahkan termasuk child grooming membuat orang tua lebih waspada.

Child grooming juga bisa terjadi pada anak laki-laki dan perempuan yang berdampak pada kondisi fisik, psikologis serta emosional buah hati. Anak yang mengalami pelecehan seksual akan rentan mengalami trauma, depresi, disosiasi, gangguan makan bahkan hypoactive sexual desire disorder yakni kondisi medis yang menyebabkan penderitanya mengalami hasrat seksual rendah.

Definisi Child Grooming

Berdasarkan jurnal bertajuk Child Grooming Sebagai Bentuk Pelecehan Seksual Anak Melalui Aplikasi Permainan Daring menyatakan pelaku pelecehan ini biasa memanipulasi anak.

Child grooming merupakan teknik manipulasi pikiran anak untuk tujuan eksploitasi dan pelecehan seksual.

Sebenarnya modus pelecehan ini terjadi saat orang dewasa ingin membangun kepercayaan dan mengikat emosi anak dengan tujuan melecehkan baik secara langsung maupun lewat media sosial.

Pelaku yang bisa kita sebut sebagai predator ini akan menargetkan anak guna mengatur cara pikirnya agar lebih patuh dan mengikuti perintahnya.

Menurut Justice, child grooming tak selalu melibatkan aktivitas seksual bisa pula meliputi diskusi yang menjurus ke aktivitas seksual.

Dalam berbagai kasus child grooming, korban kebanyakan tidak menyadari bila menjadi sasaran grooming sebab senang dengan kedekatan tersebut.

Pelecehan ini terjadi pada anak di bawah 16 tahun dan bagi pelaku akan dikenakan pasal 82 UU perlindungan anak. Menurut pasal tersebut pelaku bisa terancam denda sebesar Rp5 miliar dan pidana selama 5 tahun penjara.

Pelaku kejahatan seksual juga akan dikaitkan dengan Perpu Nomor 1 tahun 2016 yang memberikan masa pidana ditambah sepertiga sehingga masa hukumannya bisa sampai 15-20 tahun penjara ataupun hukuman mati.

Pelaku juga akan dipublikasikan identitasnya atau mendapatkan pemasangan alat pendeteksi elektronik.

Modus Pelaku Child Grooming

Modus Pelaku Child Grooming.jpg

Setelah memahami apa itu child grooming termasuk ancaman pidana yang dikenakan pada pelakunya, kini saatnya mengetahui tahapan dari modus pelecehan seksual ini sebagai berikut:

Selecting

Predator akan melakukan identifikasi korban sebelum menemui langsung anak. Pelaku akan mencari target sesuai kriterianya dan bisa pula dipermudah lewat media sosial.

Informasi awal yang dikumpulkannya berupa jenis kelamin, usia, lokasi, ciri dan karakteristik anak bahkan hingga etnis korbannya.

Mengumpulkan Informasi

Setelah mendapatkan target yang tepat dilanjutkan mengumpulkan informasi tambahan lainnya.

Misalnya aktivitas sehari-hari korban seperti jam pulang sekolah atau ekstrakurikuler yang sedang dijalani.

Trust Building

Dari informasi yang terkumpul tersebut, predator akan mengidentifikasi kelemahan korban untuk menarik kepercayaannya.

Misalnya saat ada anak perempuan merasa ia tidak secantik teman-temannya, predator ini akan mendekatinya dengan memuji anak tersebut.

Desensitisasi Anak

Pelaku akan memperkenalkan topik cabul ke dalam percakapannya guna mengukur reaksi dari korban. Apabila korban merasa takut maka pelaku akan segera mengganti topik dan membahasnya lagi di lain waktu saat kepercayaan anak ke pelaku sudah semakin tinggi.

Predator ini akan mengatakan bahwa tindakan cabul tersebut juga dilakukan oleh teman-temannya sehingga nampak pantas dilakukan.

Melecehkan Anak

Saat anak merasa bahwa hal tidak pantas tersebut wajar dilakukan, predator akan langsung menyalahgunakannya. Pelaku akan meminta bertemu dengan korban, mengirimkan foto maupun video yang berbau seksual.

Saat anak menolak melakukan perintah predator maka pelaku tidak segan mengancam atau menyebarkan percakapan tidak pantas yang telah dilakukan.

Cara Melindungi Anak Dari Child Grooming

Cara Melindungi Anak Dari Child Grooming.jpg

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah child grooming terjadi. Simak langkah-langkahnya selengkapnya di bawah ini:

  • Atur privasi sosial media anak dan jaga kerahasiaan informasi pribadi tidak tersebar di sosial media khususnya alamat sekolah, nomor telepon, nama sekolah dan lainnya

  • Cek aplikasi, situs, game yang digunakan buah hati serta batasi penggunaannya dengan memantau, blokir maupun filter perilaku online yang tak pantas

  • Ajarkan anak untuk tidak menerima hadiah atau mendapatkan sentuhan fisik khususnya dari orang asing

  • Pantau orang-orang yang ada di sekitar anak termasuk kenali siapa saja teman-temannya. Sisihkan waktu untuk mengobrol dengan anak agar ia lebih terbuka dengan orang tuanya

  • Hindari anak berduaan saja dengan orang asing atau orang dewasa selain ayah dan ibunya

  • Kenali tanda perilaku anak yang mengalami child grooming seperti sering absen sekolah, suka berbohong, tiba-tiba pendiam, sering mendapatkan pesan secara online, menggunakan bahasa yang berbeda dengan teman sebayanya atau merasa panik, agresif, depresi hingga menarik diri

Pelaku child grooming bisa siapa saja bahkan orang terdekat anak. Dekat dengan anak juga sebagai salah satu cara mengawasi apa yang terjadi di sekitarnya dan mencegah hal-hal yang tidak pantas dialaminya.

Baca Juga:

Sumber: Orami. Ketahui Child Grooming, Modus Baru dalam Pelecehan Seksual Anak. 03 Juli 2021

Fimela. Kenali 5 Tahapan Modus Baru Kejahatan Seksual Child Grooming. 25 Oktober 2022

Kompas. Apa Itu Grooming? Modus Pelecehan Seksual Pada Anak. 01 Desember 2022

Justice. Grooming Offence.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik