Skip to main

Parents, Yuk Ketahui Tahap Perkembangan Emosi Anak

Dari si kecil dilahirkan hingga tumbuh besar, tentu saja mereka mengalami banyak perkembangan. Tidak hanya dari segi fisik tetapi juga mental, termasuk perkembangan emosi.

Memahami tahap perkembangan emosi anak sangat penting bagi para orang tua. Mulai dari mengenal emosi hingga kemampuan dalam mengelola emosi tersebut. Namun tahukah parents bahwa perkembangan emosi anak terbagi menjadi beberapa tahap

Untuk itu, yuk kenali lebih lanjut tentang tahap perkembangan emosi anak berikut. Kira-kira, si kecil kesayangan moms sudah melewati tahap yang mana, ya?

Tahap Perkembangan Emosi Anak

Berikut ini tahap perkembangan emosi anak yang sebaiknya dipahami oleh orang tua:

1. Mengenal Emosi (Usia 0-1 Tahun)

Tahap perkembangan emosi anak dimulai sejak ia lahir ke dunia hingga menginjak usia satu tahun.

Selama tahap pertama ini, anak mulai menyadari dan mengenali emosinya. Meski belum dapat menyampaikan secara jelas, si kecil mungkin akan mengomunikasikan emosinya melalui senyuman, tangisan, atau ekspresi wajah.

2. Mengekspresikan Emosi (Usia 2-3 Tahun)

Tahap perkembangan emosi anak berikutnya berlanjut hingga usia 2-3 tahun. Selama tahap ini, anak mulai bisa mengekspresikan emosinya.

Seiring dengan perkembangan kosa kata, anak pun mulai belajar untuk mengekspresikan emosi yang dirasakannya.

Si kecil pun sudah bisa mengutarakan jenis emosi yang dialami kepada orang-orang terdekatnya.

Selain dalam bentuk lisan, anak juga mungkin akan mengekspresikan emosinya melalui tindakan. Misalnya tantrum karena anak belum mengetahui bagaimana cara mengekspresikan emosi dengan baik.

3. Mengendalikan Emosi (Usia 3-5 Tahun)

Tahap perkembangan emosi anak pun berlanjut. Pada usianya yang menginjak 3-5 tahun, perkembangan emosi anak memasuki tahap pengelolaan.

Di masa prasekolah ini, anak pun akan lebih banyak mengenal lingkungan baru di sekitarnya. Mereka dapat bertemu dengan beragam orang baru yang membuatnya semakin berkembang.

Baik itu berubah menjadi sosok yang lebih mandiri, sekaligus belajar mengelola emosinya secara lebih efektif.

Dalam hal ini, anak mulai mencari strategi untuk menenangkan diri saat merasa sedih atau marah. Anak juga akan lebih memahami bahwa emosi yang mereka rasakan dapat dikeola dengan cara lebih sehat.

Baca Juga:

Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Emosi Anak

Ternyata, tahap perkembangan emosi anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, lho, moms. Berikut ini beberapa hal yang bisa memengaruhi perkembangan emosi pada anak.

1. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor yang memiliki peran penting selama tumbuh kembang anak, termasuk perkembangan emosinya.

Bagaimana cara parents mengekspresikan dan mengendalikan emosi di rumah pasti akan memengaruhi anak-anak dalam menunjukkan dan mengelola emosi mereka.

Oleh karenanya, orang tua dan anggota keluarga terdekat anak harus menunjukkan cara menampilkan dan mengendalikan emosi dengan cara yang tepat. Jadi, anak-anak bisa mencontoh cara yang baik.

2. Interaksi Sosial

Faktor lain yang bisa memengaruhi perkembangan emosi anak yakni interaksi sosial. Misalnya hubungan mereka dengan anggota keluarga, teman sebaya, atau masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Melalui interaksi sosial seperti bermain, berbagi, atau berinteraksi ini, anak-anak bisa mendapatkan berbagai pengalaman sehingga memengaruhi cara mereka merasakan dan mengelola emosinya.

3. Pendidikan dan Pengasuhan

Pendidikan dan pola pengasuhan juga bisa menjadi faktor lain yang dapat memengaruhi perkembangan emosi anak, lho.

Anak-anak yang mendapatkan pendidikan dan pengasuhan sehat pasti akan memiliki keterampilan emosi yang sehat.

Jadi, pastikan parents sudah mengajarkan cara mengelola emosi pada anak, seperti mencontohkan komunikasi terbuka dan pemecahan masalah yang tepat.

4. Sosial dan Budaya

Faktor selanjutnya yang bisa memengaruhi perkembangan emosi pada anak yakni sosial dan budaya.

Dalam hal ini, nilai-nilai, norma, dan budaya di lingkungan sekitar anak tumbuh dapat memainkan peran penting pada cara mereka belajar mengelola emosinya.

Misalnya dalam beberapa budaya, mengekspresikan emosi secara terbuka dianggap sebagai hal yang tabu sementara pada budaya lainnya, emosi yang diekspresikan termasuk sebagai hal alami dari kehidupan sehari-hari.

Cara Membantu Anak Mengendalikan Emosi

Nah, sebagai orang tua atau pengasuh anak, penting bagi kita untuk mengajarkan cara mengendalikan emosi dengan cara yang tepat dan sehat.

Lantas, bagaimana cara membantu si kecil mengelola emosinya? Beberapa tips di bawah ini bisa parents ikuti.

1. Validasi Emosi Anak

Selama tahap perkembangan emosi anak usia dini, parents sebaiknya validasi setiap hal yang mereka rasakan.

Coba akui dan terima segala emosi yang dirasakan si kecil, baik itu emosi positif atau pun negatif. Jadi, anak merasa aman dan dihargai.

Cara seperti ini bisa menjadi dasar yang kuat untuk membangun kemampuan anak dalam memahami dan mengekspresikan emosinya secara sehat.

2. Ajarkan Teknik Pengelolaan Emosi

Ketika anak merasakan emosi, ajarkan mereka untuk mengelolanya secara sehat. Misalnya dengan mengalihkan perhatian pada kegiatan yang lebih positif, mengajarkan teknik relaksasi untuk menenangkan diri, atau memberikan waktu jeda agar anak bisa beristirahat dengan tenang.

Anak-anak yang diajari cara mengendalikan emosi secara sehat akan terhindar dari stres, kecemasan, dan depresi. Jadi, si kecil bisa memiliki kesejahteraan mental yang baik dan mampu mengatasi berbagai tantangan dalam hidupnya.

3. Beri Contoh yang Baik

Sebagai orang yang paling dekat dengan anak setiap harinya, parents disarankan untuk memberikan contoh yang baik pada mereka.

Dengan menunjukkan cara mengendalikan emosi yang sehat, anak-anak pun bisa meniru dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Itulah tahap perkembangan emosi anak berdasarkan usia, beserta faktor dan cara mengajarkan anak untuk mengendalikan emosinya.

Penting untuk parents ketahui juga bahwa anak mungkin dapat mengalami beberapa gangguan emosi. Terutama emosi negatif yang meledak-ledak atau tantrum berlebihan.

Ketika hal tersebut tidak dapat diatasi di rumah, jangan ragu untuk meminta bantuan pada profesional, ya.

Sebagai salah satu klinik tumbuh kembang anak terpercaya, Klinik Armedika Kelapa Gading by Klinik Pintar bisa menjadi pilihan moms untuk melakukan layanan konsultasi psikolog anak.

Moms tak perlu ragu akan kualitas layanan psikolog anak di Klinik Tumbuh Kembang Anak Armedika Kelapa Gading, karena layanan medis ini menyediakan psikolog anak Jakarta bersertifikasi sehingga bisa diandalkan oleh keluarga.

Sumber:

Rasmussen University. Understanding the Stages of Emotional Development in Children.

MomJunction. 8 Factors that Influence Emotional Development in Children.

VerywellFamily. How to Teach Kids about Their Feelings.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik