Skip to main

5 Cara Tepat Mengatasi Anak Tantrum

Tak bisa dipungkiri, menghadapi anak tantrum bukan lah perkara mudah. Pasalnya, tak sedikit orang tua yang merasa kewalahan bahkan sulit untuk mencegah amarahnya sendiri saat menghadapi anak yang tantrum.

Meski begitu, sebagai orang tua kita tetap perlu berada di dekat si kecil dan membantu mengelola emosinya. Hal ini karena anak usia dini masih berada pada tahap awal perkembangan sosial, emosional dan bahasa.

Anak tidak selalu dapat mengomunikasikan kebutuhan dan perasaan mereka, termasuk keinginan untuk melakukan sesuatu sehingga mereka mungkin merasa frustrasi.

Jadi tantrum adalah salah satu cara anak untuk mengekspresikan dan mengelola perasaannya. Meski begitu tetap saja, anak yang tantrum bisa membuat orang tua kewalahan terlebih jika di depan umum. Berikut ini 5 cara mengatasi anak tantrum yang bisa orang tua lakukan.

Apa Itu Tantrum?

Tantrum atau temper tantrum adalah ledakan emosi yang terjadi karena marah atau frustrasi yang sering terjadi pada anak usia 1-3 tahun.

Tantrum adalah perilaku anak yang ditandai dengan menangis histeris hingga sulit ditenangkan dan disertai dengan berbagai perilaku mulai dari berteriak, menendang, memukul, menggigit, menjatuhkan dirinya, atau melarikan diri.

Dalam beberapa kasus, anak yang tantrum akan menahan napas, muntah, memecahkan barang-barang atau melukai diri sendiri atau orang lain sebagai bentuk amukan dalam mengekspresikan perasaannya.

Cara Mengatasi Anak Tantrum

body image - 5 Cara Tepat Mengatasi Anak Tantrum.jpg

Ada beberapa cara mengatasi anak tantrum yang bisa orang tua lakukan. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

1. Cari Tahu Penyebab Anak Tantrum

Dibanding harus memarahinya, orang tua perlu memahami apa yang sedang si kecil butuhkan atau inginkan.

Sebab, salah satu penyebab anak tantrum karena ketidaktahuan orang tua mengenai apa yang sedang mereka rasakan.

Anak pun tidak mengetahui bagaimana cara mengekspresikan keinginannya.

Dengan mengetahui penyebab anak tantrum, orang tua akan lebih mudah dalam meredakan emosi si kecil. Ada beberapa penyebab anak tantrum yang bisa orang tua pahami, seperti:

  • Anak merasa lelah
  • Lapar
  • Mengantuk
  • Tidak nyaman berada pada situasi tertentu
  • Anak merasa takut, khawatir, atau malu
  • Situasi yang tidak dapat diatasi oleh si kecil misalnya, si kecil kesulitan mengatasinya jika anak yang lebih tua atau teman sebayanya mengambil mainannya

2. Bantu Anak Memahami Emosinya

Terkadang seorang anak hanya perlu melampiaskan amarahnya. Jadi, biarkan dahulu anak untuk mengutarakan emosinya. Namun pastikan perilaku tantrum si kecil tidak melukai dirinya maupun orang di sekitarnya.

Namun, bukan berarti orang tua "lepas tangan". Dengan mengatakan hal-hal seperti "Kamu marah ya karena mainanmu diambil?" atau "Kamu lelah ya karena seharian ikut mama dan papa?". Meski pertanyaan ini terlihat sederhana, namun ini bisa membantu anak memahami emosi atau perasaan yang dia alami.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Tantrum Pada Orang Dewasa dan Cara Menanganinya

3. Berikan Anak Waktu dan Ruang

Emosi yang meledak-ledak justru bisa membuat keluhan tantrum pada anak semakin parah.

Hal ini akan membuat situasi dan cara menangani anak tantrum menjadi lebih sulit. Dibandingkan memarahi si kecil, orang tua bisa memberikan anak waktu dan ruang.

Terlebih saat bayi tumbuh menjadi balita dan kemudian memasuki masa prasekolah yang di mana pada masa ini anak mulai sering menolak upaya orang tua untuk menghibur mereka saat mereka sedang kesal.

Hal ini karena kebutuhan mereka yang sesuai perkembangan untuk mulai menenangkan diri sendiri atau memberikan kenyamanan untuk diri mereka sendiri, daripada mengandalkan orang tua.

Namun saat mencoba memberi ruang dan waktu untuk anak, pastikan Anda memberitahu mereka bahwa Anda ada jika atau ketika mereka ingin Anda membantu menenangkan diri.

4. Beri Si Kecil Pelukan

Anak-anak mungkin berperilaku buruk karena mereka membutuhkan lebih banyak perhatian.

Oleh karena itu, tunjukkan pada mereka bahwa Anda mencintai mereka dengan memuji perilaku yang baik.

Namun, usahakan untuk tidak mengatakan sepatah kata apapun apalagi yang tujuannya untuk memojokkan perilaku anak.

Dengan memberi pelukan, anak akan merasa aman dan beri tahu mereka bahwa Anda peduli dengan mereka.

5. Alihkan Perhatian

Anak-anak memiliki rentang perhatian yang cukup pendek, yang berarti mereka biasanya mudah dialihkan.

Jika si kecil tantrum karena menginginkan sesuatu seperti permen atau es krim padahal mereka sedang batuk, Anda bisa mencoba mengalihkan perhatiannya.

Cobalah untuk melibatkan anak pada sesuatu yang membuatnya antusias.

Misalnya "Mama butuh buah untuk kita makan, kamu mau bantu pilihkan dan masuklan buah apa saja yang kamu suka di keranjang ini?

Dengan begitu, akan membuat perhatian mereka teralihkan namun juga mereka tetap merasa dilibatkan dalam melakukan sesuatu.

Itu dia beberapa cara mengatasi anak tantrum yang bisa orang tua lakukan. Menangani anak tantrum bisa jadi sulit dan menantang. Namun, ingatlah bahwa si kecil belum sepenuhnya mengerti harus berbuat apa untuk menunjukkan bahwa mereka kesal, marah, lelah, atau sedih.

Jadi, pastikan Anda memahami kebutuhan dan keinginannya. Namun apabila dirasa Anda kewalahan menghadapi anak tantrum, Anda bisa melakukan konsultasi dengan psikolog anak mengenai perilaku si kecil.

Baca Juga:

Sumber:

Parent. How to Deal With Toddler Temper Tantrums. 29 Juni 2023.

NHS. Temper Tantrums.

Huckle Berry. 7 ways to deal with toddler temper tantrums. 26 Juli 2023.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik