Skip to main

5 Dampak Bullying, Hati-hati Bisa Merusak Kesehatan Mental Korban!

Belakangan, banyak kasus bullying yang viral di media sosial sehingga meresahkan berbagai pihak. Tentunya, hal ini tak boleh dianggap sepele mengingat dampak bullying bisa cukup fatal.

Selain memengaruhi kondisi fisik, dampak bullying juga bisa sangat signifikan secara psikologis dan sosial.

Kita pun perlu memahami cara mencegah bullying, karena kasus perundungan saat ini tidak hanya terjadi antar individu secara langsung melainkan juga dapat berlangsung melalui dunia maya.

Jenis-jenis Bullying

Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk menyakiti, mendominasi, atau mengintimidasi orang lain yang lebih lemah.

Perilaku ini terbagi ke dalam beberapa jenis, di antaranya:

1. Bullying secara Fisik

Salah satu jenis bullying yakni perundungan secara fisik. Ini merupakan bullying yang paling mudah dikenali karena melibatkan kekerasan fisik seperti memukul, menendang, atau mendorong korban.

2. Bullying secara Verbal/Lisan

Ada juga perundungan yang dilakukan secara verbal atau dalam bentuk lisan. Jadi, pelaku menggunakan perkataan sebagai senjata untuk mengintimidasi korban. Dalam hal ini, bullying dilakukan dengan ejekan, celaan, dan ancaman menggunakan perkataan yang tak pantas.

3. Bullying di Internet

Tidak hanya dapat terjadi antara individu dengan kelompok, perundungan juga bisa berlangsung secara online di internet.

Jenis bullying yang satu ini disebut juga sebagai cyberbullying. Di mana korban mengalami perundungan dengan cara diteror melalui laman media sosial, pesan teks, atau platform digital lainnya.

Misalnya mendapatkan banyak komentar negatif, menerima pesan atau gambar penghinaan, dan direndahkan melalui penyebaran rumor palsu.

4. Bullying Relasional/Pengucilan

Bullying relasional terjadi melalui interaksi sosial dan hubungan antar teman sebaya.

Jadi, pelaku akan membatasi akses interaksi sosial korban melalui penyebaran rumor negatif, memutuskan hubungan pertemanan dengannya, dan mengabaikan korban.

Bahkan, pelaku dapat menggunakan pengaruh kelompok untuk mengucilkan korban.

5. Pelecehan Seksual

Jenis bullying lainnya yakni pelecehan seksual. Ini merupakan perundungan yang dilakukan tidak pantas secara seksual.

Misalnya lelucon yang tidak pantas, komentar kasar, labeling atau pemakaian nama seseorang terkait dengan seksualitas, hingga serangan secara seksual.

Dampak Bullying

Bullying merupakan perilaku negatif yang tak boleh diabaikan karena bisa menyebabkan berbagai dampak serius bagi korban, seperti:

1. Cedera yang Serius

Bullying secara fisik seringkali melibatkan tindakan kekerasan seperti memukul, menampar, mendorong, hingga menendang korban.

Perundungan yang dilakukan secara fisik ini tentu saja dapat mengakibatkan cedera serius. Entah itu memar, luka-luka, patah tulang, hingga perdarahan yang serius.

2. Merasakan Trauma

Dampak bullying selanjutnya yakni korban dapat merasakan pengalaman trauma berkepanjangan.

Hal ini karena perundungan yang dialami korban membuat mereka merasakan berbagai emosi negatif.

Mulai dari ketakutan, perasaan malu, sedih, hingga marah yang berlangsung lama. Emosi negatif yang dirasakan korban terus-menerus ini bisa mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan sosialnya.

3. Sulit Fokus

Korban perundungan juga akan sulit berkonsentrasi di sekolah karena perilaku bullying yang didapatkannya menyebabkan trauma.

Perasaan tidak aman yang dialami korban bullying pun membuatnya takut untuk pergi ke sekolah. Tidak hanya menurunkan prestasi akademik, tetapi bisa saja membuatnya putus sekolah.

4. Gangguan Kesehatan Mental

Selain dampak fisik, bullying juga memiliki efek serius pada kesehatan mental korbannya. Emosi negatif berkepanjangan yang dirasakan oleh korban bisa membuat mereka menderita kecemasan, depresi, hingga gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Tanpa perawatan profesional dengan psikolog atau psikiater, masalah mental korban bullying bisa kian parah.

Korban bullying juga membutuhkan support system yang tepat agar mereka mampu mengatasi perasaan trauma yang menghantui seumur hidupnya.

5. Kesulitan Membangun Hubungan Sosial

Peristiwa tidak menyenangkan yang korban alami akibat perundungan bisa membuat mereka merasa rendah diri.

Perasaan cemas dan takut berlebih juga bisa membuat korban bullying sering curiga kepada orang lain yang mungkin berniat baik padanya.

Akibatnya, korban bullying yang tak mau membuka diri ini akan kesulitan untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain.

Baca Juga:

Cara Mencegah Bullying

Lantas, apakah perilaku bullying dapat dicegah? Mengingat dampak bullying bisa sangat serius bagi korbannya.

Nah, untuk menghindari perilaku perundungan yang merugikan, ini beberapa cara mencegah bullying yang dapat diterapkan.

1. Sosialisasi tentang Bullying

Pencegahan bullying yang pertama bisa dilakukan melalui sosialisasi oleh orang tua, guru, dan pihak berwenang.

Hal ini dapat mencakup pemberitahuan tentang apa saja yang termasuk perilaku bullying hingga dampaknya bagi korban.

Dengan begitu, individu akan lebih memahami ciri-ciri bullying dan bisa mencegah lebih cepat sebelum terlambat.

2. Membuat Aturan yang Tegas

Membuat aturan tentang bullying juga bisa jadi salah satu cara mencegah perundungan di lingkungan sosial.

Misalnya dengan menerapkan aturan tentang cara melaporkan tindakan bullying, sanksi bagi pelaku bullying, dan dukungan bagi korban bullying.

Jadi, perilaku perundungan yang merugikan tak dianggap sebagai hal sepele. Lingkungan pun menjadi lebih aman dan tentram berkat kerja sama masyarakat untuk mencegahnya.

3. Beri Perlindungan dan Rasa Aman

Orang tua, guru, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siapa pun.

Dengan begitu, individu yang mungkin menjadi korban bullying tidak akan sungkan untuk melapor jika mereka mendapatkan perilaku tidak pantas.

Demikian penjelasan seputar bullying yang perlu diwaspadai karena memiliki dampak negatif bagi korbannya.Belakangan, banyak kasus bullying yang viral di media sosial sehingga meresahkan berbagai pihak. Tentunya, hal ini tak boleh dianggap sepele mengingat dampak bullying bisa cukup fatal.

Selain memengaruhi kondisi fisik, dampak bullying juga bisa sangat signifikan secara psikologis dan sosial.

Jika orang terdekat kita mengalami hal ini, jangan ragu untuk memberikan mereka dukungan dan mengajaknya menemui profesional kesehatan mental.

Bagi anak-anak yang terindikasi sebagai korban bullying, parents dapat membantu mereka konsultasi dengan psikolog anak di Klinik Armedika Kelapa Gading by Klinik Pintar.

Dengan dukungan psikolog anak, korban bullying bisa mengatasi rasa trauma sehingga kesehatan mental mereka lebih sejahtera.

Sumber:

Verywell Family. The Different Types of Bullying Parents Should Watch For.

Verywell Family. The Long-Lasting Effects of Bullying.

MomLovesBest. 10 Ways to Stop & Prevent Bullying at School.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik