Skip to main

Kenapa Anak Jalan Jinjit? Yuk Ketahui Penyebabnya!

Berjalan merupakan salah satu tahap perkembangan penting yang biasanya terjadi antara masa bayi dan masa balita. Anak-anak biasanya mulai berjalan mandiri sekitar usia 12 bulan. Melihat si kecil sudah bisa berjalan mandiri tentu menjadi kebahagiaan bagi para orang tua. Namun pernahkah Moms melihat anak jalan jinjit?

Jalan jinjit adalah pola berjalan di mana anak berjalan dengan jari kaki atau telapak kaki dan tidak ada kontak tumit dengan tanah. Melihat si kecil kerap jalan jinjit tentu membuat para orang tua khawatir akan adanya masalah yang sedang dialami si kecil.

Lantas, kenapa anak jalan jinjit? Yuk simak penjelasannya!

Normalkah Anak Jalan Jinjit?

Berjalan dengan menggunakan jari kaki atau bagian telapak kaki juga dikenal sebagai berjalan jinjit, cukup umum terjadi pada anak-anak yang baru mulai berjalan. Ketika anak pertama kali mulai berjalan yaitu antara usia 12-15 bulan, mereka sering mencoba berjalan dengan berbagai posisi kaki termasuk berjalan dengan jari kaki.

Anak-anak yang terus berjalan jinjit setelah usia balita sering kali melakukannya karena kebiasaan. Selama anak Anda tumbuh dan berkembang secara normal, jalan jinjit bukan lah hal perlu dikhawatirkan.

Namun jika si kecil terus berjalan jinjit sepanjang waktu, Anda mungkin harus memeriksakannya ke dokter spesialis anak. Sebab, alasan anak jinjit terkadang bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu.

Kenapa Anak Jalan Jinjit?

Seperti yang sudah dijelaskan, jalan jinjit merupakan kebiasaan yang berkembang saat anak belajar berjalan. Banyak anak berjalan jinjit dengan alasan dan penyebab yang seringkali tidak diketahui, kondisi ini disebut sebagai idiopatik.

Berjalan jinjit idiopatik berarti tidak diketahui alasannya, yang mana anak tersebut tidak memiliki diagnosis medis lain yang menjadi penyebab anak berjalan seperti itu. Sebab, terkadang berjalan jinjit bisa menjadi kebiasaan.

Namun dalam beberapa kasus, penyebab anak jalan bisa karena adanya kondisi medis, seperti:

1. Gangguan Spektrum Autisme

body image - Faktor Penyebab Autisme.jpg

Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering kali menghadapi tantangan dalam hal komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku repetitif. Gangguan ini juga dapat mempengaruhi motorik mereka, termasuk cara berjalan.

Ini alasannya mengapa jalan jinjit lebih sering terjadi pada anak dengan gangguan autis. Tak hanya itu, kasus jalan jinjit pada anak dengan gangguan autisme juga bisa disebabkan oleh memendeknya tendon Achilles di pergelangan kaki mereka dan juga ada hubungannya dengan masalah pada sistem vestibular.

Sistem vestibular terletak di dalam telinga dan perannya adalah membantu menjaga keseimbangan. Apabila sistem vestibular terganggu, tentunya akan berdampak pada masalah keseimbangan seseorang.

Baca Juga:

2. Hipotonia

Hipotonia adalah suatu kondisi yang juga dikenal sebagai tonus otot rendah yang sering terdeteksi pada masa bayi atau kelahiran. Hipotonia sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan saraf atau gangguan otot.

Kondisi ini secara langsung mempengaruhi kemampuan motorik dan kekuatan otot sehingga anak kesulitan dalam mempertahankan postur tubuh atau melakukan gerakan tubuh karena otot-otot mereka kurang responsif.

Karena kesulitan dalam mengontrol otot, terutama saat berjalan, maka akibatkan anak cenderung jalan jinjit. Balita yang didiagnosis menderita hipotonia biasanya terus berjalan jinjit antara usia 2 dan 4 tahun.

Hal ini karena jalan jinjit memungkinkan otot-otot di sekitar lutut dan pergelangan kaki tidak perlu bekerja terlalu keras sehingga pola berjalan ini terasa lebih mudah bagi mereka.

3. Masalah Pemrosesan Sensorik

Penyebab anak jalan jinjit juga bisa karena adanya masalah pemrosesan sensorik yang mungkin mereka alami. Ini berarti ada masalah pada bagian otak anak Anda yang memproses informasi yang didapat dari panca indranya.

Bahkan, adanya masalah pada bagian otak ini juga memengaruhi sistem vestibular yang mengatur keseimbangan, propriosepsi atau kemampuan tubuh manusia untuk merasakan keberadaan anggota tubuh dan mendeteksi gerakan, serta interosepsi yang berfungsi merasakan keadaan internal tubuh kita.

Beberapa anak mengalami peningkatan atau penurunan kepekaan terhadap informasi sensorik yang mereka peroleh dari indera tersebut sehingga dapat mengakibatkan berjalan jinjit.

Misalnya, jika anak Anda tidak menyukai sensasi dingin lantai, mereka mungkin berjalan dengan jari kaki untuk mengurangi jumlah kulit yang menyentuh lantai.

4. Distrofi Otot

Penyebab anak jalan jinjit lainnya yaitu dikarenakan adanya masalah distrofi otot. Distrofi otot adalah suatu kondisi di mana sekelompok otot melemah secara bertahap. Lemahnya otot di kaki atau betis anak Anda dapat menyebabkan mereka berjalan dengan ujung jari kaki.

Masalah ini dapat didiagnosis dengan cepat jika awalnya si kecil berjalan normal sebelum akhirnya mulai jalan jinjit.

Bagaimana Mengetahui Anak Jalan Jinjit Pertanda Sesuatu yang Lebih Serius?

Berjalan jinjit sendiri biasanya tidak perlu dikhawatirkan, terutama jika anak tumbuh dan berkembang secara normal.

Jika anak jalan jinjit disertai dengan kondisi berikut,sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak.

  • Kekakuan otot, terutama pada tungkai atau pergelangan kaki
  • Sering tersandung
  • Perkembangan keterampilan motorik halus yang buruk
  • Ketidakmampuan menahan beban dengan kaki rata

Terapi Jalan Jinjit

Terapi jalan jinjit sebenarnya tergantung pada berbagai faktor, seperti faktor usia anak, seberapa parah kondisi anak jinjit, dan apa penyebab anak jalan jinjit.

Apabila penyebab anak jalan jinjit hanya karena kebiasaan saja, biasanya dokter spesialis anak akan menyarankan untuk para orang tua membantu anak dalam menghentikan kebiasaan ini dengan:

  • Pastikan anak Anda menggunakan sepatu atau alas kaki yang sesuai dan nyaman
  • Berjalan dengan lutut sambil mendorong bola
  • Ajak anak Anda untuk berdiri dan melakukan aktivitas seperti memegang benda atau bermain sambil berdiri. Ini dapat membantu menguatkan otot-otot kaki dan keseimbangan
  • Latihan berjalan datar di tanah
  • Latihan keseimbangan sederhana seperti berdiri dengan satu kaki atau bermain di atas permukaan yang berbeda seperti tanah, rumput, atau jalanan beraspal untuk membantu meningkatkan keseimbangan dan sensorik anak
  • Latihan duduk di kursi lalu berdiri dengan posisi telapak kaki harus tetap datar. Moms bisa membantu dengan memegangi bagian kaki, agar anak tidak reflek menjinjit lagi

Selain itu, menurut terapis dari Klinik Armedika by Klinik Pintar, terapi anak jalan jinjit bisa dilakukan dengan cara berikut:

1. Berjalan dengan Lutut Sambil Mendorong Bola

Aktivitas ini membantu untuk melatih koordinasi mata, tangan dan kaki, meningkatkan stimulasi tactile di bagian lutut, serta melatih keseimbangan.

2. Loncat Menggunakan Lingkaran atau Hula Hoop di Bawah Lantai

Meloncat membantu si kecil untuk menstimulasi taktil telapak kaki, penguatan otot kaki, meningkatkan keseimbangan, dan merangsang motor planning

Apabila cara mengatasi anak jalan jinjit seperti di atas tidak efektif, Moms bisa membawa si kecil ke klinik tumbuh kembang anak terdekat. Biasanya terapis akan merekomendasikan si kecil untuk melakukan terapi fisik yang dikhususkan untuk mengatasi masalah anak jalan jinjit.

Moms tak perlu bingung dalam mencari klinik tumbuh kembang anak terbaik. Sebab, di Jakarta ada Klinik Armedika by Klinik Pintar yang menghadirkan dokter spesialis anak dan terapis bersertifikasi yang siap mendukung anak untuk mengatasi berbagai masalah tumbuh kembangnya, termasuk masalah anak jinjit.

Yuk konsultasikan segera masalah tumbuh kembang anak di Klinik Armedika by Klinik Pintar!

Sumber:

Pediatric Foot Ankle. Toe Walking In Children (Pediatric Equinus).

Therapy Stars. Why Do Children Walk On Their Tip Toes and How Can Physiotherapy Help?.

Cheshire Fitness Zone. Toe Walking In Children: What Causes It, And When You Should Be Concerned.

Little Feet Therapy. What Causes Children To Walk On Their Toes?.

Amankan Jadwal Anda di Klinik