Skip to main

Manfaat Vaksin Rotavirus untuk Anak

Rotavirus merupakan penyakit berbahaya yang dapat mengakibatkan diare berat sehingga anak berisiko terkena dehidrasi. Sesuai dengan rekomendasi jadwal vaksin Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), orang tua perlu mengetahui jadwal pemberian vaksin rotavirus, agar anak terhindar dari penyakit ini.

Rotavirus menyebabkan infeksi saluran pencernaan pada manusia. Virus yang ditemukan pertama kali pada tahun 1973 ini menular melalui tinja dan dapat menyebar dengan sangat cepat melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Apa Saja Gejala dari Rotavirus?

Gejala rotavirus termasuk diare berat, muntah, nyeri perut, dan demam. Infeksi ini dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan berpotensi mengancam jiwa, terutama pada bayi dan anak kecil.

Adapun ciri-ciri anak yang mengalami dehidrasi adalah sebagai berikut:

  • Frekuensi buang air kecil berkurang
  • Kulit kering dan dingin.
  • Pusing saat berdiri.
  • Mulut dan tenggorokan kering.
  • Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis.
  • Lemas - tidur lebih banyak dan bermain kurang atau bertindak sangat rewel.
  • Mata cekung atau lekukan lembut di atas kepala.

Jadwal Pemberian Vaksin

Pemberian vaksin menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit ini. IDAI merekomendasikan agar vaksin Rotavirus mulai diberikan kepada anak pada usia enam minggu. Terdapat dua jenis vaksin rotavirus yaitu monovalen dan pentavalen.

Vaksin Rotavirus Monovalen

Vaksin jenis ini diberikan sebanyak dua dosis. Dosis pertama mulai umur enam minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu, dan harus selesai pada umur 32 minggu.

Vaksin Rotavirus Pentavalen

Sementara itu, Vaksin rotavirus pentavalen diberikan sebanyak tiga dosis. Dosis pertama di usia 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu, dan harus selesai pada umur 32 minggu.

Seberapa Efektif Vaksin Rotavirus?

Thumbnail - Vaksin Rotavirus untuk Anak 2.jpg

Vaksin rotavirus sangat efektif dan memberikan perlindungan yang baik terhadap infeksi rotavirus. Meskipun mungkin terjadi infeksi rotavirus pada bayi setelah divaksinasi, namun hal ini jarang terjadi dan biasanya gejalanya lebih ringan daripada jika bayi tidak divaksinasi.

Sejak diperkenalkan dalam program vaksinasi, vaksin rotavirus telah berhasil menurunkan jumlah anak yang mengalami diare dan muntah serta mengurangi jumlah infeksi rotavirus yang parah.

Durasi perlindungan yang diberikan vaksin ini belum diketahui secara pasti, namun penelitian menunjukkan bahwa 2 dosis vaksin dapat melindungi anak selama beberapa tahun.

Apakah Vaksin Rotavirus Aman?

Kedua vaksin rotavirus telah diuji secara luas pada ribuan bayi. Vaksin rotavirus dianggap aman dan efektif serta melindungi banyak anak dari rotavirus. Berdasarkan penelitian, jika seorang anak tertular rotavirus, penyakitnya akan lebih ringan jika mereka mendapat vaksinasi.

Vaksin rotavirus tidak hanya digunakan di Indonesia tapi banyak negara lain. Amerika Serikat, Inggris, dan banyak negara di Eropa, Asia, dan Amerika Latin memasukkan vaksin rotavirus ke dalam jadwal vaksinasi rutin mereka.

Apakah Ada Efek Samping dari Vaksin Rotavirus?

Sebagian besar bayi tidak mengalami masalah setelah divaksinasi rotavirus. Beberapa bayi yang divaksinasi mungkin menjadi gelisah, mudah tersinggung, dan beberapa mungkin mengalami diare ringan dalam beberapa hari setelah divaksinasi.

Namun, efek ini akan hilang dengan sendirinya.

Baca Juga:

Sumber:

  • Jadwal Imunisasi IDAI (idai.or.id)
  • Rotavirus Vaccine (nhs.uk)

Jadwalkan Vaksinasi di Klinik