Skip to main

Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Penyebab Sakit Leher Belakang

Leher yang sehat dan kuat sangat penting untuk mendukung pergerakan kepala dan memastikan fungsi tubuh lainnya bekerja optimal. Pasalnya, leher manusia terhubung dengan bagian tubuh lainnya melalui tujuh ruas tulang yang dikenal sebagai tulang leher atau cervical vertebrae.

Keberadaan tulang-tulang ini memiliki peran penting dalam menyambungkan kepala dengan anggota tubuh lainnya.

Maka ketika tulang leher mengalami cedera, kamu akan kesulitan untuk menggerakkan leher ke kanan dan kiri, bahkan rasa sakit yang kamu alami bisa menjalar ke anggota tubuh lainnya, seperti bahu.

Tentunya kondisi ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa menganggu aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu, penting bagi kita mengetahui apa penyebab sakit leher belakang agar nantinya dapat mengatasinya dengan tepat.

Seperti Apa Rasanya Sakit Leher?

Sakit leher adalah nyeri di dalam atau di sekitar tulang belakang di bawah kepala. Sakit leher yang dialami pada tiap orang bisa berbeda-beda. Kamu mungkin mengalami sakit leher aksial apabila nyerinya sebagian besar terasa di leher atau kamu mungkin mengalami sakit leher radikuler apabila nyerinya tidak hanya di leher namun menjalar ke area lain, seperti bahu atau lengan.

Sakit leher bisa bersifat akut (berlangsung dari beberapa hari hingga enam minggu) atau kronis (berlangsung lebih dari tiga bulan). Jika tidak segera ditangani, tentu sakit leher bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Saat merasakan nyeri leher, ada beberapa gejala yang akan kamu rasakan. Dengan memberi tahu dokter mengenai gejala nyeri leher yang kamu alami, dokter dapat membantu mendiagnosis penyebabnya. Berikut beberapa gejalanya.

  • Otot leher menegang, jika kamu mengalami kejang otot leher, kemungkinan kamu kesulitan untuk menggerakkan leher ke berbagai arah
  • Nyeri sering kali terasa di bagian tengah belakang leher, atau mungkin terasa nyeri di satu sisi saja
  • Kekakuan tidak hanya terjadi pada leher, namun juga bisa terjadi pada punggung atas, lengan, dan bahu
  • Sensasi kesemutan atau mati rasa di lengan atau bahu
  • Otot leher terasa kencang dan jika terlalu lama dalam satu posisi akan terasa semakin kencang
  • Gejala sakit kepala juga bisa terjadi bersamaan dengan sakit leher. Meskipun sakit kepala sering dirasakan di bagian belakang kepala, nyeri juga dapat menjalar ke bagian samping, bahkan bagian depan kepala
  • Tidak dapat memutar kepala atau merasakan nyeri saat memiringkan atau memutar kepala
  • Kesulitan berjalan

Penyebab Sakit Leher

Penyebab sakit leher belakang bisa terjadi karena berbagai faktor. Bahkan terkadang, kamu bisa mempunyai lebih dari satu penyebab. Berikut ini beberapa penyebab sakit leher yang mungkin kamu alami:

1. Cedera yang Parah

Penyebab sakit leher bisa karena kamu mengalami cedera parah, seperti whiplash injury. Whiplash injury atau cedera whiplash adalah jenis cedera pada jaringan lunak leher akibat sentakan kepala secara tiba-tiba atau kepala tiba-tiba bergerak maju-mundur dengan cepat.

Whiplash injury dapat terjadi saat kendaraan berhenti mendadak dengan kecepatan tinggi atau karena kecelakaan mobil yang melibatkan tabrakan dari belakang. Cedera jenis ini dapat membuat otot leher tegang dan menyebabkan ligamen di leher meregang atau robek.

Rasa sakit leher akibat whiplash injury bisa disertai dengan kejang otot, pusing, sakit kepala, sakit rahang nyeri saraf, nyeri bahu, dan keterbatasan kemampuan menggerakkan leher.

2. Ketegangan Otot

Postur tubuh yang buruk, kebiasaan tidur yang buruk, dan ketegangan otot akibat stres fisik dan psikologis juga bisa menjadi penyebab sakit leher. Penggunaan otot leher secara berlebihan yang dapat disebabkan oleh posisi leher yang buruk selama aktivitas sehari-hari, terutama bekerja di depan komputer dapat memicu ketegangan otot leher, sehingga menyebabkan nyeri dan kekakuan leher kronis.

Rasa sakitnya seringkali memburuk saat bergerak dan kerap kali disertai dengan sakit kepala, kejang otot, dan terbatasnya gerakan leher.

Baca Juga:

3. Hernia Diskus

Hernia diskus bisa menjadi penyebab sakit leher belakang. Diskus intervertebralis adalah cakram yang berfungsi sebagai bantalan di antara tulang belakang (vertebrae). Hernia diskus terjadi ketika inti gelatinosa di dalam diskus menonjol keluar melalui lapisan luar yang lebih keras. Ini dapat terjadi di daerah leher (cervical spine).

Ketika hernia diskus terjadi di leher, tekanan pada saraf atau sumsum tulang belakang dapat meningkat. Hal ini bisa menyebabkan nyeri, kelemahan, atau kesemutan di sekitar area tersebut

Sakit leher belakang yang disebabkan oleh hernia diskus dapat disertai dengan gejala lain seperti sakit kepala, kaku leher, dan terkadang bisa menyebabkan penderitanya kesulitan menggerakkan leher.

4. Spondylosis Serviks

Spondylosis serviks adalah kondisi degeneratif pada leher atau tulang belakang leher (cervical spine) yang umum terjadi seiring bertambahnya usia. spondylosis serviks juga dikenal sebagai cervical osteoarthritis atau arthritis leher.

Pada kondisi ini, cakram intervertebralis kehilangan kelembapan dan sebagian efek bantalannya karena faktor pertambahan usia, sehingga ruang antara tulang belakang menjadi lebih sempit, dan tulang belakang pun mulai bergesekan.

Namun di sisi lain, tubuh mencoba memperbaiki kerusakan ini dengan menciptakan pertumbuhan taji tulang (osteofit). Sayangnya, taji tulang terkadang dapat menjepit atau menekan akar saraf saat meninggalkan saluran tulang belakang.

Meski kondisi ini seringkali tidak menimbulkan gejala, namun pada beberapa kasus spondylosis serviks juga bisa mengalami gejala seperti sakit leher. Rasa sakitnya bisa menjalar ke bahu atau di antara tulang belikat. Jika terjadi kompresi akar saraf, lenganmu mungkin terasa mati rasa, nyeri, atau lemah.

5. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis (RA) adalah suatu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi. Dalam kondisi normal, sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit, tetapi pada orang dengan RA, sistem kekebalan tubuh menyerang secara keliru sendi-sendi sehat, menyebabkan peradangan yang dapat merusak tulang dan jaringan sendi.

Meski rheumatoid arthritis biasanya lebih sering mempengaruhi sendi-sendi pergelangan tangan dan kaki, namun nyatanya penyakit autoimun ini juga bisa menyerang sendi leher hingga menimbulkan rasa nyeri hingga kekakuan pada sendi leher.

Nah apabila kamu mengalami gejala sakit leher, penting untuk segera melakukan konsultasi ke dokter saraf terdekat.

Sebab, rasa sakit leher yang terjadi secara terus menerus bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi, seperti cedera saraf, ketegangan otot, atau masalah tulang belakang.

Melalui konsultasi dengan dokter saraf, kamu bisa mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana pengobatan yang sesuai. Hal ini sangat penting karena penanganan yang tepat waktu dapat membantu mencegah perkembangan kondisi yang mungkin lebih serius.

Lantas, di mana harus melakukan konsultasi dengan dokter saraf? Nah, bagi kamu yang ingin melakukan konsultasi dengan dokter saraf terbaik di Jakarta, kamu bisa mengunjungi Klinik Saraf Neuro Care by Klinik Pintar.

Klinik saraf terbaik di Jakarta ini tidak hanya didukung oleh dokter dan terapis yang kompeten, namun juga dilengkapi dengan peralatan medis terkini yang bisa membantu mengatasi berbagai keluhan sarafmu. Yuk lakukan konsultasi sekarang!

Sumber:

Aansi Wellness. What Is Neck Pain? Causes, Symptoms, And Treatment.

Mydr. Neck Pain: Symptoms And Causes.

Musculoskeletal. Neck Pain.

Medpark Hospital. Neck Pain.

Gleneagles Hospital. Neck Pain.

Amankan Jadwal Anda di Klinik