Skip to main

Parents, Yuk Kenali Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif

Moms pasti pernah memerhatikan perilaku si kecil yang cenderung memiliki tingkat energi tinggi, senang bergerak, dan sulit diam? Sebagian anak memang tampak lebih aktif daripada teman sebayanya, bahkan tak sedikit pula anak yang memiliki perilaku hiperaktif.

Meskipun kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya terdapat perbedaan antara anak aktif dan hiperaktif. Perbedaan ini tidak hanya mencakup tingkat energi fisik, tetapi juga melibatkan aspek-aspek lain seperti konsentrasi, impulsivitas, dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari si kecil.

Sebagai orang tua, penting untuk memahami perbedaan anak aktif dan hiperaktif agar dapat memberikan dukungan yang tepat untuk tumbuh kembangnya. Yuk kenali perbedaan anak aktif dan hiperaktif berikut ini!

Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif

Image - Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif Dilihat dari Cirinya.jpg Anak aktif adalah anak yang memiliki tingkat aktivitas fisik dan energi yang tinggi tetapi mampu mengendalikan perhatian dan fokus mereka, mampu beradaptasi dengan tugas-tugas dan kegiatan sehari-hari tanpa mengalami kesulitan yang signifikan.

Anak aktif cenderung memiliki keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas termasuk bermain, belajar, dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Tak hanya itu, mereka juga lebih suka bermain di luar ruangan.

Di sisi lain, anak hiperaktif memiliki tingkat keaktifan yang jauh lebih tinggi daripada anak aktif. Anak hiperaktif cenderung mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls dan tingkat aktivitas yang sangat tinggi.

Faktanya, hiperaktivitas bisa menjadi salah satu ciri dari gangguan hiperaktivitas dan perhatian atau yang dikenal sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), di mana anak mengalami kesulitan fokus dan impulsif.

Anak dengan ADHD cenderung memiliki kesulitan mempertahankan perhatian mereka pada satu tugas atau kegiatan dalam waktu yang lama, dan impulsivitas mereka dapat memengaruhi interaksi sosial dan kehidupan sehari-hari.

Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif Dilihat dari Cirinya

Jika dilihat secara sekilas, anak aktif dan anak hiperaktif memang tampak mirip. Namun sebenarnya keduanya merupakan perilaku yang berbeda. Untuk membedakan anak hiperaktif dan aktif, Anda bisa melihat ciri-ciri berikut:

1. Cara Mengendalikan Emosi

Pada dasarnya, setiap anak mengekspresikan emosinya dengan cara yang berbeda, begitu pun saat mereka tantrum. Namun ada perbedaan yang bisa parents lihat dari anak aktif dan anak hiperaktif saat mereka mengatasi emosinya.

Anak yang aktif cenderung dapat mengendalikan perasaannya dengan baik dan jarang menangis, kecuali ketika mereka merasa kesal, sedih, ataupun marah.

Berbeda dengan anak aktif, anak hiperaktif memiliki kepekaan emosional yang lebih tinggi dan mudah menangis dalam berbagai situasi karena mereka kesulitan untuk mengendalikan emosinya. Bahkan anak hiperaktif cenderung meledak-ledak saat mengekspresikan emosinya.

2. Kemampuan Fokus

Tak bisa dipungkiri, kebanyakan anak akan mudah teralihkan fokusnya apabila melihat hal-hal yang membuat mereka tertarik. Namun biasanya anak yang aktif cenderung bisa tetap fokus pada satu hal meskipun mungkin memiliki tingkat aktivitas yang tinggi dan mereka juga bisa mengendalikan impulsivitas mereka.

Berbeda dengan anak aktif, anak hiperaktif seringkali memiliki kesulitan untuk fokus pada satu kegiatan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya dalam mengikuti pelajaran di sekolah, fokus mereka akan segera teralihkan saat melihat hal-hal yang menarik.

3. Cara Bicara

Perbedaan anak aktif dan hiperaktif juga dapat dilihat dari cara mereka berbicara. Ketika sedang dalam suasana tenang, anak aktif akan lebih mudah diajak bicara dan lebih mampu memahami maupun mengingat kata-kata baru yang diajarkan kepadanya.

Berbeda halnya dengan anak hiperaktivitas yang mana mereka cenderung lebih banyak berbicara bahkan tak jarang mereka juga suka menyela pembicaraan orang lain.

Maka tak heran jika perilaku anak hiperaktif ini dianggap kurang sopan dan kurang memahami etika sosial saat mereka memasuki fase remaja.

4. Interaksi Sosial

Anak yang aktif biasanya memiliki tingkat energi yang tinggi dan senang bergerak, tetapi mereka masih mampu berinteraksi sosial dengan baik. Mereka bisa fokus pada percakapan dan bermain dengan teman-teman mereka tanpa terlalu terganggu oleh tingkah laku impulsif.

Sementara itu, anak yang hiperaktif cenderung memiliki tingkat aktivitas yang sangat tinggi, sulit untuk ditenangkan, dan seringkali kesulitan mempertahankan perhatian dalam situasi sosial.

Mereka mungkin terlihat lebih gelisah dan impulsif, sehingga mereka kerap kali mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial.

Misalnya ketika ada kegiatan sekolah, anak aktif akan senang untuk menyelesaikan tugas dan kegiatan bersama teman-temannya. Sebaliknya, anak hiperaktif justru kesulitan bekerja sama dengan teman-temannya dan kesulitan untuk mengikuti instruksi kegiatan.

Itu dia perbedaan anak aktif dan hiperaktif. Mengetahui perbedaan antara anak aktif dan hiperaktif sangat penting dalam memberikan dukungan yang sesuai untuk perkembangan anak.

Orang tua perlu memahami bahwa tingkat aktivitas yang tinggi pada anak tidak selalu menunjukkan masalah kesehatan mental. Namun, jika anak menunjukkan ciri-ciri ADHD, seperti:

  • Tidak bisa memerhatikan sesuatu dalam jangka waktu yang lama
  • Sering lupa hingga kehilangan sesuatu yang dimiliki
  • Tidak bisa fokus untuk melakukan tugas-tugas yang memakan waktu lama
  • Tidak bisa duduk diam, terutama di lingkungan yang tenang atau sunyi
  • Selalu merasa gelisa
  • Berbicara berlebihan
  • Bertindak tanpa berpikir
  • Menyela pembicaraan
  • Tidak memiliki kekhawatiran terhadap bahaya

Penting untuk segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis anak atau psikolog anak untuk mengetahui permasalahan yang dialami si kecil.

Dengan penanganan yang tepat, anak dengan ADHD dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan masalah ADHD bisa ditangani secepatnya sehingga kecil kemungkinan gejalanya memburuk saat mereka dewasa.

Jika Anda ingin tahu lebih apakah si kecil memiliki gangguan ADHD, Anda bisa mengajaknya ke Klinik Armedika by Klinik Pintar. Klinik tumbuh kembang anak terbaik di Jakarta ini menghadirkan rangkaian layanan tumbuh kembang anak yang sangat lengkap juga terdapat layanan psikolog anak.

Yuk konsultasikan tumbuh kembang anak bersama Klinik Armedika by Klinik Pintar!

Baca Juga:

Sumber:

Mental Health Foundation. Adhd In Children. September 2022.

Mayo Clinic. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (Adhd) In Children.

The Hyperactive Children Support Group. Active or Hyperactive?.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik