Skip to main

Waspada, Ini 7 Jenis Sakit Kepala yang Berbahaya

Sakit kepala adalah salah satu keluhan umum terjadi di seluruh dunia dan dapat memengaruhi siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sakit kepala dapat dirasakan sebagai rasa nyeri atau ketidaknyamanan di area kepala, dan tingkat keparahannya bisa berbeda-beda.

Salah satu penyebab paling umum dari sakit kepala adalah tegangan otot di sekitar leher dan kepala, yang sering disebabkan oleh stres, postur tubuh yang buruk, atau aktivitas fisik yang berlebihan. Tak bisa dipungkiri kalau sakit kepala dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang dan memiliki berbagai penyebab yang berbeda.

Kabar baiknya, sebagian besar sakit kepala tidak berbahaya. Namun, sekitar 10 persen sakit kepala merupakan tanda kondisi kesehatan yang serius dan memerlukan konsultasi dengan dokter saraf.

Lantas, bagaimana cara membedakan sakit kepala biasa dan sakit kepala yang berbahaya? Yuk simak penjelasannya berikut ini!

Jenis Sakit Kepala yang Berbahaya

Thumbnail 2 - Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Kepala Saat Hamil.jpg

Sebelum membahas jenis sakit kepala yang berbahaya, perlu kamu ketahui bahwa nyeri kepala dibagi menjadi nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder.

Berdasarkan penjelasan dari dr. Nadia Devianca, Sp.N, dokter spesialis saraf Klinik Neuro Care by Klinik Pintar, nyeri kepala primer adalah sakit kepala yang terjadi bukan karena kondisi kesehatan lain.

Nyeri kepala primer ini di antaranya, sakit kepala tipe tegang, sakit kepala migrain, dan Trigeminal Autonomic Cephalalgia (TAC).

Sedangkan nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala yang muncul sebagai gejala dari penyakit lainnya, seperti infeksi otak, tumor otak, kelainan pembuluh darah otak, perdarahan otak, dan lainnya.

Untuk mengetahui apakah jenis sakit kepala yang kamu alami merupakan sakit kepala primer atau justru sekunder, kamu perlu mengetahui gejala dan penyebabnya.

Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, kamu perlu segera mencari melakukan konsultasi dengan dokter saraf:

1. Sakit Kepala Berulang

Sakit kepala berulang didefinisikan sebagai sakit kepala yang terjadi selama 15 hari atau lebih dalam sebulan selama lebih dari tiga bulan.

Ada banyak kemungkinan penyebab yang mendasari sakit kepala berulang, mulai dari sakit kepala tegang hingga adanya masalah serius pada otak.

Jika kamu sering mengalami sakit kepala sebanyak dua kali atau lebih dalam seminggu dan gejalanya mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis saraf agar dokter ahli saraf dapat menentukan kemungkinan besar penyebab dan pengobatan terbaik.

2. Sakit Kepala yang Baru Timbul dan Terjadi Terus-menerus

Sakit kepala jenis ini biasa muncul mendadak namun berlangsung lama, hingga berminggu-minggu dan serangan pertama terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Jika kamu merasakan sakit kepala terus-menerus selama seminggu, inilah saatnya kamu pergi klinik saraf dan mencari tahu apa masalahnya.

Perlu diketahui bahwa sakit kepala yang tiba-tiba dan hebat dapat mengindikasikan adanya aneurisma atau pendarahan di otak.

Selain sakit kepala, gejalanya dapat berupa penglihatan kabur, kehilangan kesadaran, dan kejang. Aneurisma yang tidak diobati dapat menyebabkan koma atau kematian.

3. Sakit Kepala Disertai Demam dan Leher Kaku

Jika kamu mengalami sakit kepala disertai demam dan leher kaku, kamu perlu waspada karena gejala ini berkaitan dengan meningitis.

Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.

Selain sakit kepala, demam, dan leher kaku, gejala meningitis lainnya meliputi nyeri otot, muntah, dan munculnya ruam.

Jika kamu mencurigai gejala sakit kepala yang kamu alami seperti halnya gejala meningitis, segera lakukan konsultasi ke dokter saraf.

Sebab, meningitis adalah salah satu gangguan saraf yang memerlukan intervensi medis.

Terlebih, meningitis yang terjadi akibat infeksi bakteri, cenderung memiliki gejala yang berkembang cepat dan dapat menyebabkan kecacatan serius atau kematian.

4. Sakit Kepala Akibat Cedera

Sakit kepala akibat cedera menjadi salah satu jenis sakit kepala yang berbahaya dan perlu segera mendapatkan penanganan medis.

Pasalnya, Sakit kepala yang terjadi setelah trauma kepala dapat mengindikasikan cedera otak seperti gegar otak atau pendarahan.

Namun biasanya gegar otak atau cedera otak, gejalanya bukan hanya sakit kepala saja, melainkan dapat berupa kehilangan kesadaran, muntah dan lemas, kehilangan ingatan, gangguan penglihatan, dan perubahan kondisi mental.

5. Sakit Kepala Disertai Mual dan Muntah

Bukan hal yang aneh jika mual dan muntah sesekali terjadi bersamaan dengan sakit kepala yang parah, terutama jika kamu menderita migrain.

Migrain biasanya dikaitkan dengan gejala seperti gangguan penglihatan dan pusing yang dapat menyebabkan mual dan muntah.

Gejala-gejala ini tentunya dapat menimbulkan ketidaknyamanan, namun umumnya tidak mengancam jiwa dan hilang seiring berjalannya waktu dan pengobatan.

Tapi, jika kamu sering muntah dan berlangsung lebih dari satu atau dua hari, sebaiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter. Sebab, muntah yang terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi, hingga menimbulkan komplikasi serius.

6. Sakit Kepala yang Tidak Biasa

Jika kamu mengalami sakit kepala yang belum pernah kamu alami sebelumnya, kamu harus sangat berhati-hati. Meski kebanyakan kasus sakit kepala dapat diatasi dengan obat pereda nyeri, namun kamu harus segera mencari pertolongan medis jika sakit kepala yang kamu alami seperti:

  • Memengaruhi penglihatan dan kontrol otot
  • Menyebabkan kelemahan di bagian tubuh mana pun
  • Gejala sakit kepala semakin buruk dari waktu ke waktu
  • Adanya perubahan intensitas sakit kepala maupun lokasi sakit kepala

Sakit kepala yang tidak biasa memang terbilang mengkhawatirkan dan perlu segera mendapatkan penanganan medis.

Terlebih jika sakit kepala ini dialami oleh seseorang yang berusia di atas 50 tahun. Sebab, gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas dapat mengindikasikan arteritis sel raksasa, tumor otak, atau stroke.

7. Sakit Kepala Disertai dengan Gejala Lain

Selain beberapa jenis sakit kepala yang berbahaya seperti yang telah disebutkan, kamu juga perlu waspada apabila mengalami sakit kepala disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Sakit kepala yang disertai gangguan keseimbangan
  • Sakit kepala disertai kejang
  • Sakit kepala bersamaan dengan demam lebih dari 40°C
  • Sakit kepala dan mengalami penurunan kemampuan bicara, mendengar, melihat, menggerakkan anggota tubuh, atau mengingat
  • Sakit kepala yang muncul setelah mengangkat beban berat, berolahraga, atau berhubungan seksual
  • Sakit kepala hingga menyebabkan pingsan

Baca Juga:

Kapan Harus ke Dokter?

dr. Nadia menyebutkan bahwa setiap sakit kepala memiliki ciri tersendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan yang tepat oleh dokter saraf.

Pasien dapat membantu penegakan diagnosis dengan mengisi “buku harian” nyeri kepala, atau “Headache Diary”, yaitu merupakan catatan seorang pasien mengenai nyeri kepala yang dialami setiap hari.

Lantas, kapan kita harus segera ke dokter apabila sakit kepala? Berdasarkan penjelasan dari dr. Nadia, tentu setiap nyeri kepala perlu mendapatkan perhatian, karena tanpa diagnosis dan penanganan yang tepat, sakit kepala akan menyebabkan gangguan pada aktivitas keseharian pasien.

Untuk nyeri kepala sekunder, bila tidak dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis saraf, maka bisa memberikan resiko terjadinya kecacatan bahkan kematian bila tidak ditangani dengan tepat.

Sumber:

Ansellchiropractic. Fatal Headaches - 7 Symptoms You Must Not Ignore.

Advenceer. When to Worry About a Headache: 7 Most Serious Symptoms. 28 Mei 2019.

Amankan Jadwal Anda di Klinik