Skip to main

7 Penyakit Saraf yang Bisa Disembuhkan dengan Fisioterapi

Penyakit saraf atau neurologis merupakan kelompok gangguan kesehatan yang memengaruhi sistem saraf, baik itu pusat (otak dan sumsum tulang belakang) maupun perifer (saraf-saraf di luar pusat).

Kondisi neurologis dapat menyebabkan hilangnya gerakan, sensasi, koordinasi, dan keseimbangan.

Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi fungsi otak lainnya seperti persepsi, ucapan, memori, dan kognisi.

Meskipun beberapa penyakit saraf bersifat kronis dan sulit disembuhkan secara menyeluruh, fisioterapi telah terbukti efektif dalam membantu mengurangi gejala berbagai penyakit saraf dan meningkatkan kualitas hidup para penderitanya.

Lantas, penyakit saraf apa saja yang bisa disembuhkan dengan fisioterapi? Yuk simak selengkapnya!

Apa Itu Fisioterapi?

Fisioterapi merupakan terapi non-invasif yang menggunakan latihan fisik, terapi gerakan, peralatan khusus untuk meningkatkan fungsi tubuh seseorang.

Dalam konteks penyakit saraf, fisioterapi bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot, koordinasi gerakan, dan keseimbangan, serta mengurangi rasa nyeri.

Terapi fisik neurologis sangat penting bagi kamu yang pernah atau sedang menderita penyakit maupun cedera neurologis.

Otak dan sumsum tulang belakang serta sistem saraf pusat mengontrol gerakan dan sensasi.

Cedera pada area otak atau sumsum tulang belakang ini dapat menyebabkan kematian sel-sel yang mengontrol gerakan dan sensasi tertentu, sehingga orang kehilangan fungsinya.

Tanpa fisioterapi, pasien mungkin kehilangan banyak fungsi dan tidak dapat melakukan aktivitas tertentu.

Daftar Penyakit Saraf yang Bisa Disembuhkan dengan Fisioterapi

Bagi kamu yang penasaran, fisioterapi bisa menyembuhkan penyakit saraf apa saja ya? Nah, berikut ini daftar penyakit saraf yang bisa disembuhkan dengan fisioterapi:

1. Stroke

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Hal ini dapat terjadi melalui salah satu dari dua cara.

Pertama, jika pembuluh darah tersumbat dan memutus suplai ke area otak, hal ini disebut stroke iskemik.

Stroke juga dapat terjadi karena pendarahan pada pembuluh darah di otak yang disebut dengan stroke hemoragik.

Stroke dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, serta masalah pada pergerakan dan aktivitas sehari-hari.

Oleh karena itu, selama fase awal penyembuhan, ketika pasien tidak dapat mengendalikan otot mereka yang sakit, rehabilitasi seperti fisioterapi sangatlah penting.

Beberapa gejala yang dapat diredakan oleh fisioterapi pasca stroke, antara lain kekakuan otot, masalah pergerakan dan keseimbangan, serta nyeri sendi.

2. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson adalah salah satu kelainan neurodegeneratif paling umum yang memengaruhi sistem motorik dan non-motorik di otak manusia.

Gejala penyakit Parkinson ditandai dengan kesulitan bergerak, tremor, dan kekakuan otot.

Meskipun tidak dapat menyembuhkan sepenuhnya, namun fisioterapi dapat membantu mengurangi kekakuan pada otot dan nyeri sendi.

Nantinya, terapi ini fokus pada:

  • Latihan fisik untuk meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan, dan fleksibilitas
  • Latihan keseimbangan untuk membantu mengurangi risiko terjatuh yang seringkali dialami penderita Parkinson
  • Latihan koordinasi untuk meningkatkan koordinasi gerakan dan membantu mengurangi tremor
  • Edukasi mengenai cara mengelola gejala sehari-hari

3. Cerebral Palsy

Fisioterapi seringkali menjadi pilihan pertama dalam mengobati Cerebral Palsy. Cerebral palsy adalah gangguan perkembangan motorik yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang mengontrol gerakan dan koordinasi otot.

Meski tidak bisa menyembuhkan sepenuhnya, terapi fisioterapi dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik dan mencegah masalah pergerakan memburuk.

Adapun beberapa terapi fisik yang disarankan untuk penderita Cerebral Palsy, di antaranya:

  • Peregangan
  • Latihan penguatan otot
  • Terapi okupasi
  • Latihan rentang gerak
  • Terapi stimulasi listrik

4. Sindrom Pasca Polio

Sindrom pasca-polio (PPS) adalah suatu kondisi yang menyerang penyintas Polio setelah bertahun-tahun pulih dari infeksi awal virus Polio.

Meskipun penderita polio telah pulih dari infeksi awal, namun mereka dapat mengalami gejala baru bahkan dapat mengalami gejala yang lebih buruk dari yang dialami sebelumnya.

Gejala sindrom pasca polio bisa mencakup kelemahan otot, kelelahan, nyeri otot, dan kesulitan bernapas.

Untungnya, terapi fisioterapi mampu mengurangi gejala sindrom pasca polio dengan berfokus pada peningkatan kekuatan otot, daya tahan, dan mobilitas.

Perawatan fisioterapi untuk penderita sindrom pasca polio meliputi:

  • Hidroterapi untuk membantu penderita pasca polio meredakan nyeri otot dan kekakuan sendi
  • Terapi relaksasi untuk mengendurkan otot-otot yang tegang

Baca Juga:

5. Sindrom Guillain-Barré

Sindrom Guillain-Barré adalah gangguan langka pada sistem saraf di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf. Gangguan saraf ini dapat menyebabkan kelemahan otot, kesemutan, dan bahkan kelumpuhan.

Ada beberapa teknik pengobatan untuk mengatasi sindrom ini, salah satunya fisioterapi. Fisioterapi sangat penting dalam menangani sindrom Guillain-Barré dengan menjaga kekuatan otot dan meningkatkan mobilitas.

Perawatannya dapat berupa latihan peregangan otot untuk mencegah kekakuan, dan mengatasi rasa nyeri dengan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) dan diatermi.

6. Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah penyakit saraf yang terjadi ketika saraf median yang melalui pergelangan tangan (carpal tunnel) mengalami tekanan atau iritasi.

Carpal tunnel adalah saluran kecil yang terbentuk oleh tulang pergelangan tangan dan ligamen yang berfungsi sebagai saluran untuk saraf dan tendon dalam mengontrol gerakan jari.

Gangguan neurologis ini dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kelemahan pada pergelangan tangan dan tangan.

dr. Laresi Indah Sonata, Sp.N, dokter spesialis saraf Klinik Saraf Neuro Care mengungkapkan bahwa penyakit saraf ini lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang berusia 40 hingga 60 tahun.

Meski begitu, dr. Laresi mengungkapkan bahwa Carpal Tunnel Syndrome dapat diatasi dengan beberapa prosedur pengobatan seperti menghilangkan kebiasaan yang bersifat repetitif, menggunakan wrist band untuk membantu posisi pergelangan tangan tetap stabil, mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter saraf.

Selain itu, banyak penderita CTS yang juga disarankan untuk melakukan fisioterapi demi menghilangkan rasa sakit dan mati rasa yang dialami.

Adapun beberapa perawatan Carpal Tunnel Syndrome dengan fisioterapi meliputi:

  • Kinesio taping adalah teknik yang menggunakan pita elastis untuk membantu mengurangi rasa sakit
  • TENS adalah teknik yang menggunakan arus listrik kecil untuk membantu meredakan nyeri pada penderita CTS
  • Terapi ultrasound untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan

7. Sakit Kepala

Tak banyak yang tahu, fisioterapi kerap kali dilakukan untuk mengatasi beberapa jenis kepala tertentu. Dua sakit kepala utama yang dapat ditangani oleh fisioterapi adalah sakit kepala tegang dan sakit kepala cervicogenik.

Dalam kasus sakit kepala tegang, fisio akan mengendurkan otot dan melepaskan ketegangan yang menyebabkan rasa sakit.

Sedangkan untuk sakit kepala cervicogenic, tujuannya adalah untuk mengatasi akar permasalahan pada area serviks (leher) tulang belakang.

Fisioterapis dapat membantu dengan teknik-teknik seperti pijatan, peregangan otot, dan latihan yang dapat meredakan ketegangan dan meningkatkan fleksibilitas.

Selain itu, fisioterapis juga akan memeriksa postur tubuh kamu karena postur tubuh yang buruk adalah penyebab umum sakit kepala cervicogenic.

Itu dia beberapa penyakit saraf yang bisa disembuhkan dengan fisioterapi. Apabila kamu mengalami keluhan saraf, penting untuk segera melakukan konsultasi ke dokter saraf terdekat.

Kamu bisa menemui dokter saraf terbaik di Klinik Saraf Neuro Care by Klinik Pintar.

Sebab, klinik saraf yang terletak di Jakarta Selatan ini telah bekerja sama dengan puluhan dokter spesialis saraf dari lulusan universitas ternama di Indonesia serta memiliki keahlian yang tersertifikasi dan diakui secara internasional.

Jangan abaikan masalah kesehatan sarafmu, yuk segera konsultasikan di Klinik Neuro Care by Klinik Pintar!

Sumber:

St. Leonards Physiotherapy. How Can Physiotherapists Help With Headaches?.

Xo Physical Therapy. 20 Diseases Treated by Physical Therapy. 22 Januari 2020.

Physio Tattva. Neuro Physiotherapy Rehab.

Konsultasikan Masalah Sarafmu di Klinik