Skip to main

Apa Itu Virus Nipah? Ketahui Gejala dan Bahayanya!

Virus Nipah (NiV) pertama kali terjadi di Malaysia pada 1999 lalu, namun sejak saat itu tidak ada wabah baru yang berkaitan dengan virus tersebut di Malaysia. Kini di tahun 2023 dikabarkan bahwa Virus Nipah telah menyebar di India hingga menewaskan dua orang.

Bahkan adanya kasus Virus Nipah di India membuat pemerintah setempat membatasi pertemuan publik dan beberapa sekolah ditutup. Lantas, apa itu Virus Nipah dan apakah Virus Nipah berbahaya?

Apa Itu Virus Nipah dan Bagaimana Penularannya?

Virus Nipah (NiV) adalah virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.

Pada orang yang terinfeksi, virus ini dapat menyebabkan berbagai penyakit mulai dari infeksi tanpa gejala (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal.

Tak hanya pada manusia, Virus Nipah adalah salah satu virus yang juga dapat menyebar melalui kelelawar buah dan juga dapat menyebar melalui babi maupun hewan lain seperti kambing, kuda, anjing atau kucing.

Gejala Virus Nipah

Thumbnail 2 - Apa Itu Virus Nipah.jpg

Apabila kamu terinfeksi virus NiV, gejala biasanya akan muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar virus. Gejalanya dapat berupa demam dan sakit kepala selama 3-14 hari dan seringkali disertai dengan gejala:

  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Kesulitan bernapas
  • Muntah

Tak hanya gejala ringan, virus NiV juga dapat menimbulkan gejala berat, termasuk pembengkakan otak (ensefalitis akut), kejang, disorientasi, yang dapat berkembang dengan cepat menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.

Mayoritas orang yang selamat dari tahap ensefalitis akut dapat sembuh total. Namun, para penderita ensefalitis akut bisa mengalami kondisi neurologis jangka panjang, seperti gangguan kejang dan perubahan kepribadian.

Seberapa Menular dan Berbahaya Virus Nipah?

Virus Nipah adalah salah satu virus yang memiliki tingkat penularan yang tinggi. Kamu bisa saja tertular Virus Nipah melalui:

  • Interaksi langsung dengan hewan yang telah terinfeksi oleh virus Nipah, termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan
  • Mengonsumsi daging yang belum dimasak sepenuhnya dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti nira sawit atau buah-buahan yang terkontaminasi oleh kelelawar buah yang terinfeksi
  • Melakukan kontak dengan cairan tubuh individu yang telah terinfeksi, seperti droplet pernapasan, urin, atau darah. Penularan dari manusia ke manusia umumnya terjadi dalam keluarga atau dalam konteks perawatan medis oleh tenaga kesehatan bagi pasien yang terinfeksi

Virus Nipah diklasifikasikan sebagai virus berbahaya karena memiliki tingkat kematian yang tinggi. Terlebih, sampai saat ini belum ada pengobatan khusus untuk mengatasi Virus Nipah.

Diagnosa NiV

Dokter dapat mendiagnosis Virus Nipah dengan meninjau gejala. Selama tahap pertama infeksi, dokter dapat melakukan tes reaksi berantai polimerase waktu nyata (RT-PCR) untuk memastikan ada atau tidaknya Virus Nipah.

Sedangkan pada tahap akhir, dokter bisa melakukan diagnosis infeksi dari cairan tubuh dan deteksi antibodi melalui uji imunosorben terkait enzim (ELISA).

Apakah Ada Obat untuk Virus Nipah?

Saat ini belum ada obat atau vaksin yang tersedia untuk melawan infeksi virus Nipah meskipun WHO telah mengidentifikasi Nipah sebagai penyakit prioritas dalam Cetak Biru Penelitian dan Pengembangan WHO.

Meski sampai saat ini belum ada obat dan vaksin untuk Virus Nipah, berdasarkan dari pengalaman yang diperoleh selama wabah Nipah yang terjadi di peternakan babi pada tahun 1999, pembersihan dan desinfeksi peternakan babi secara rutin dan menyeluruh adalah salah satu cara yang tepat dan efektif dalam mencegah infeksi.

Dengan tidak adanya vaksin, satu-satunya cara untuk mengurangi atau mencegah infeksi pada manusia adalah dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi paparan terhadap virus Nipah, seperti:

  • Sering-seringlah mencuci tangan
  • Hindari kontak dengan babi atau kelelawar yang sakit
  • Bersihkan dan desinfeksi peternakan babi
  • Hewan yang terkena virus harus segera dikarantina
  • Hindari pohon atau semak tempat kelelawar biasa beristirahat atau tidur
  • Hindari makan atau minum yang mungkin terkontaminasi, seperti nira atau buah-buahan
  • Buang buah yang terkena gigitan kelelawar atau buah yang menyentuh tanah
  • Hindari kontak dengan air liur, darah, atau cairan tubuh lain dari pengidap virus

Itu dia fakta seputar Virus Nirah yang dulunya berasal dari Malaysia. Apabila kamu mengalami gejala yang terindikasi dengan Virus Nirah, penting untuk segera melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Apabila kondisimu telah terinfeksi dan sudah dalam tahap lanjut hingga menimbulkan masalah neurologis, sebaiknya segera pergi ke klinik saraf terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari dokter saraf.

Baca Juga:

Sumber:

Cleveland Clinic. Nipah Virus.

CDC. Signs & Symptoms Nipah Virus.

WHO. Nipah Virus. 30 Mei 2018.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik