Skip to main

Gangguan Saraf yang Bisa Dikenali dengan Pemeriksaan KHS

Gangguan saraf termasuk kondisi kesehatan yang tidak boleh diabaikan karena bisa saja berakibat fatal. Oleh karena itu, kita perlu memberi perhatian lebih pada kesehatan saraf.

Untungnya, kini sudah tersedia berbagai prosedur pemeriksaan gangguan saraf dengan dukungan teknologi modern.

Salah satunya dengan pemeriksaan kecepatan hantar saraf (KHS). Lantas, seperti apa proses pemeriksaan KHS dan masalah apa saja yang bisa dideteksi? Yuk simak penjelasannya!

Prosedur Pemeriksaan KHS

Pemeriksaan Kecepatan Hantar Saraf (Nerve Conduction Study) adalah sebuah tes yang dapat membantu dalam mendiagnosis masalah pada saraf tepi, seperti neuropati perifer dan sindrom penekanan saraf.

Biasanya dokter sering menggunakan pemeriksaan KHS ini bersama dengan tes EMG (elektromiografi). Prosedur ini dapat berlangsung sekitar 15 menit hingga satu jam, tergantung pada berapa banyak saraf yang perlu diperiksa dan kompleksitas kasus pasien.

Biasanya, tes ini bisa dilakukan dengan aman dan tidak terlalu menyakitkan bagi pasien. Lantas, seperti apa prosedur yang dilakukan pasien selama melakukan pemeriksaan KHS? Berikut langkah-langkahnya.

1. Persiapan Pasien

Pasien akan diminta untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan mudah diakses ke area yang akan diperiksa. Pasien juga akan diminta untuk melepaskan perhiasan atau benda logam lainnya yang mungkin mengganggu prosedur.

2. Persiapan Sebelum Prosedur

Dokter atau petugas medis akan menjelaskan secara rinci tentang apa yang akan dilakukan selama pemeriksaan, termasuk rasa yang mungkin dirasakan oleh pasien selama tes.

3. Persiapan Tes pada Kulit

Kulit area yang akan diperiksa dan dibersihkan dengan alkohol atau antiseptik untuk memastikan elektroda dapat menempel dengan baik.

4. Pemasangan Elektroda

Petugas medis akan memasang elektroda dengan cara ditempelkan pada kulit pasien di atas area yang akan diperiksa. Biasanya, dua elektroda ditempatkan pada kulit di atas saraf yang akan diuji.

5. Stimulasi Saraf

Salah satu elektroda akan digunakan untuk merangsang saraf dengan impuls listrik yang sangat lembut. Proses ini biasanya tidak menyakitkan dan hanya akan menghasilkan sensasi ringan.

6. Pencatatan Respons

Kemudian elektroda lainnya akan digunakan untuk merekam respons saraf terhadap stimulasi. Proses ini akan diulangi untuk setiap saraf yang diperiksa.

7. Perhitungan Kecepatan Hantar Saraf

Kecepatan impuls listrik diukur dengan menghitung jarak antara dua elektroda dan waktu yang dibutuhkan untuk impuls listrik bergerak di antara elektroda tersebut.

8. Pemeriksaan Lengkap

Proses ini akan diulangi untuk semua saraf yang perlu diperiksa, tergantung pada indikasi medis dan kebutuhan pasien.

9. Pencatatan Hasil

Hasil kecepatan hantar saraf akan dicatat dan akan digunakan untuk mendiagnosis kondisi medis yang mungkin terkait dengan saraf perifer.

10. Penjelasan Hasil

Setelah selesai, dokter saraf akan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan memberikan informasi lebih lanjut tentang diagnosis atau langkah selanjutnya jika diperlukan.

Pasien pun dapat kembali ke aktivitas normal, kecuali ada instruksi khusus dari dokter yang tergantung pada kondisi masing-masing individu.

Gangguan Saraf yang dapat Deteksi dengan KHS

Image - Gangguan Saraf yang dapat Deteksi dengan KHS.jpg

Terdapat beberapa penyakit atau kondisi yang dapat diperiksa dengan pemeriksaan KHS, meliputi:

1. Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome adalah sebuah kondisi medis di mana saraf median yang melintasi pergelangan tangan terjepit atau tertekan. Kondisi ini menyebabkan gejala seperti mati rasa, kesemutan, nyeri, atau kelemahan pada tangan dan jari-jari tertentu.

Carpal Tunnel Syndrome sering kali muncul akibat penggunaan tangan dan pergelangan tangan dalam aktivitas sehari-hari, terutama pada pekerjaan yang memerlukan gerakan berulang atau posisi tangan yang kurang ergonomis.

Baca Juga:

2. Guillain-Barré Syndrome

Sindrom Guillain-Barré adalah gangguan langka di mana sistem kekebalan menyerang saraf-saraf di tubuh.

Gejala awalnya berupa kelemahan dan sensasi kesemutan di tangan dan kaki yang dapat menyebar dengan cepat, sehingga akhirnya membuat seluruh tubuh lumpuh.

Dalam bentuk yang paling parah, sindrom Guillain-Barré adalah keadaan medis darurat.

Sebagian besar orang dengan kondisi ini pun harus dirawat di rumah sakit untuk menerima pengobatan.

3. Charcot-Marie-Tooth Disease

Charcot-Marie-Tooth (CMT) adalah sekelompok gangguan turunan yang menyebabkan kerusakan pada saraf di tubuh, terutama pada lengan dan kaki.

Ini merupakan kondisi yang diwariskan melalui faktor genetik dan dapat berkembang pada masa remaja, awal dewasa, atau pertengahan hidup seseorang.

Penyakit yang juga dikenal dengan sebutan neuropati motor dan sensorik turunan ini mengakibatkan otot menjadi lebih kecil dan lemah, hilangnya sensasi, kontraksi otot, serta kesulitan berjalan.

Gejala biasanya dimulai di bagian kaki, tetapi dapat memengaruhi tangan dan lengan seiring waktu.

4. Masalah Saraf Sciatic

Masalah saraf skiatik merupakan kondisi ketika kamu mengalami rasa sakit atau gejala lainnya yang disebabkan oleh iritasi atau cedera pada saraf skiatik.

Saraf skiatik adalah saraf besar yang berjalan dari pinggul ke bawah kaki.

Masalah dengan saraf ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti rasa sakit, kesemutan, atau mati rasa di bagian punggung bawah, pantat, kaki, atau kaki bagian bawah.

Beberapa gejala bahkan bisa menjalar hingga ke kaki dan jari kaki, tergantung pada saraf tertentu yang terpengaruh.

5. Herniasi Diskus

Penyakit herniasi diskus atau sering disebut hernia nukleus pulposus (HNP) adalah penyakit yang terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.

Penyakit Ini dapat terjadi sebagai akibat dari trauma, kelebihan beban pada tulang belakang karena obesitas, atau hanya karena duduk terlalu lama pada posisi yang salah.

Kecepatan hantar saraf adalah salah satu alat yang dapat mendeteksi adanya gangguan saraf atau masalah tulang belakang, termasuk herniasi diskus.

Itulah penjelasan mengenai berbagai gangguan saraf yang bisa dideteksi melalui pemeriksaan kecepatan hantar saraf (KHS).

Jika kamu mengalami salah satu gejala dari gangguan saraf yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk datang ke Klinik Neuro Care by Klinik Pintar.

Sebagai salah satu klinik saraf terbaik di Jakarta, Klinik Neuro Care by Klinik Pintar memiliki layanan KHS untuk menilai fungsi dan kesehatan saraf tepi dalam tubuh.

Dengan peralatan medis yang modern dan dokter saraf yang kompeten Klinik Neuro Careby Klinik Pintar siap jadi solusi untuk atasi berbagai masalah kesehatan sarafmu.

Sumber:

Johns Hopkins Medicine. Nerve Conduction Studies.

Cleveland Clinic. Nerve Conduction Study.

Johns Hopkins Medicine. Carpal Tunnel Syndrome.

Mayo Clinic. Guillain-Barré Syndrome.

Mayo Clinic. Charcot-Marie-Tooth Disease.

Cleveland Clinic. CIDP (Chronic Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy).

WebMD. What is Sciatica?.

Amankan Jadwal Anda di Klinik