Skip to main

Disebut Kanker Langka, Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Sarkoma!

Beberapa waktu lalu, Aktris Alice Norin dikabarkan mengidap sakit kanker sarkoma. Sebelum didiagnosa kanker sarkoma, dirinya mengaku kerap mengalami nyeri hebat di bagian perut bawah.

Faktanya, kanker sarkoma adalah salah satu jenis kanker langka yang biasanya terdeteksi di otot rahim. Mengingat penyakit ini tergolong ganas, penting bagi kita untuk mengenali gejala dan penyebabnya.

Apa Itu Kanker Sarkoma?

Sarkoma adalah istilah umum untuk sekelompok kanker langka yang berkembang di jaringan lunak atau tulang.

Kanker sarkoma paling umum terjadi pada tulang, otot, tendon, tulang rawan, saraf, lemak, dan pembuluh darah di lengan dan kaki, namun bisa juga terjadi di area tubuh lainnya.

Sarkoma menyerang anak-anak dan orang dewasa. Namun, sarkoma jaringan lunak lebih sering terjadi pada orang dewasa. Sedangkan diagnosis sarkoma tulang bisa terjadi pada siapa saja, baik itu anak-anak, remaja, hingga lanjut usia atau orang yang berusia di atas 65 tahun.

Perlu diketahui bahwa sarkoma berbeda dengan karsinoma, yang merupakan jenis kanker yang umumnya berkembang di jaringan kulit atau jaringan penyusun dinding organ.

Jenis Kanker Sarkoma

Perlu diketahui bahwa kanker ini memiliki 50 jenis, beberapa di antaranya meliputi:

  • Osteosarcoma: Paling sering terjadi pada tulang panjang yang membentuk lengan dan kaki, meski begitu, jenis kanker sarkoma ini bisa terjadi pada tulang apa pun dan biasanya menyerang anak-anak maupun remaja.
  • Liposarcoma: Kanker jenis ini dimulai pada sel-sel lemak, paling sering di otot-otot tungkai atau perut.
  • Rhabdomyosarcoma (RMS): adalah jenis kanker langka yang berkembang dari sel-sel yang membentuk otot rangka (otot yang menempel pada tulang). Jenis kanker sarkoma ini lebih sering terjadi pada anak-anak.
  • Leiomyosarcoma: Leiomyosarcoma adalah jenis penyakit kanker sarkoma jaringan lunak yang terjadi pada jaringan otot polos yang terdapat di berbagai organ tubuh seperti perut, kandung kemih, rahim, usus, dan pembuluh darah.

Gejala Kanker Sarkoma

Gejala kanker sarkoma bervariasi tergantung pada lokasi dan jenisnya. Bahkan, beberapa jenis kanker sarkoma tidak menimbulkan gejala apa pun sampai kanker berkembang dan menekan saraf, organ, atau otot di sekitarnya.

Meski begitu, ada beberapa gejala umum kanker sarkoma, seperti:

  • ​Pembengkakan dan nyeri tulang yang cenderung memburuk di malam hari
  • Benjolan baru yang mungkin tidak menimbulkan rasa sakit dan terletak di bagian tubuh mana pun,dan seiring berjalannya waktu benjolan semakin membesar. Gejala sarkoma ini biasanya umumnya dialami oleh pasien sarkoma jaringan lunak
  • Kesulitan menggerakkan lengan atau kaki (gerakan lemas atau terbatas)
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Patah tulang yang terjadi secara tidak terduga, misalnya dengan cedera ringan atau tanpa cedera sama sekali
  • Nyeri pada ekstremitas lengan, kaki, perut, atau panggul

Apabila kamu mengalami gejala kanker sarkoma seperti yang telah disebutkan di atas, penting untuk segera lakukan konsultasi ke dokter.

Penyebab Kanker Sarkoma

Sarkoma terbentuk ketika sel-sel tulang atau jaringan lunak yang belum matang mengalami perubahan pada DNA-nya, dan berkembang menjadi sel-sel kanker yang tumbuh dengan cara yang tidak diatur.

Pada akhirnya dapat membentuk massa atau tumor yang dapat menyerang jaringan sehat di sekitarnya. Jika tidak diobati, kanker dapat menyebar melalui aliran darah atau sistem limfatik dari lokasi utama pembentukannya ke organ lain (metastasis).

Seperti bentuk kanker lainnya, peneliti belum mengetahui apa yang menyebabkan sel sehat menjadi sarkoma.

Meski begitu, ada beberapa faktor penyebab kanker sarkoma, seperti:

1. Pernah Menjalani Terapi Radiasi

Pasien yang telah menerima terapi radiasi untuk penyakit kanker sebelumnya mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena sarkoma.

2. Paparan Bahan Kimia Tertentu

Paparan monomer vinil klorida (zat yang digunakan untuk membuat beberapa jenis plastik), dioksin, atau arsenik dapat meningkatkan risiko sarkoma.

Baca Juga:

3. Kelainan Genetik

Pasien dengan riwayat keluarga dengan kelainan bawaan, seperti penyakit Von Recklinghausen (neurofibromatosis), sindrom Gardner, sindrom Werner, tuberous sclerosis, sindrom karsinoma sel basal nevoid, sindrom Li-Fraumeni atau retinoblastoma, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker sarkoma.

Tak hanya itu, kamu juga lebih rentan mengalami kanker sarkoma apabila keluargamu memiliki riwayat penyakit kanker sarkoma.

4. Paparan Virus

Penyebab kanker sarkoma selanjutnya yaitu paparan virus. Virus yang disebut human herpesvirus 8 dapat meningkatkan risiko sejenis sarkoma yang disebut sarkoma Kaposi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Itu dia fakta seputar kanker sarkoma. Deteksi dini sarkoma sangat penting dilakukan untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Jika kamu merasakan gejala-gejala mengkhawatirkan seperti gejala kanker sarkoma, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Nantinya dokter akan membantu mendiagnosis dengan pemeriksaan fisik, biopsi, dan tes pencitraan seperti MRI dan CT scan.

Sumber:

Cleveland Clinic. Sarcoma.

Mayo Clinic. Sarcoma.

Hopkins Medicine. Sarcoma.

Care Hospitals. Sarcoma: Types, Causes, Symptoms, and Treatment. 18 Agustus 2022.

Amankan Jadwal Anda di Klinik