Skip to main

Hukum Cabut Gigi Saat Puasa, Bolehkah?

Bagi kamu yang sedang berpuasa dan memiliki permasalahan gigi dan diharuskan untuk mencabutnya, wajib tahu hukum cabut gigi saat puasa.

Selama menjalani ibadah puasa Ramadan, penting bagi kamu untuk memahami apa saja hal-hal yang membatalkan puasa.

Jadi, sebisa mungkin untuk menghindarinya agar ibadah yang ditunaikan sah dan sesuai dengan syariat agama Islam.

Lantas, bagaimana hukum cabut gigi saat puasa? Apakah cabut gigi membatalkan puasa atau tidak? Simak selengkapnya.

Hukum Cabut Gigi saat Puasa

Berdasarkan fatwa MUI Nomor 250/E/MUI-KB/V/2018 tentang tindakan kedokteran gigi, rangkaian pemeriksaan gigi rutin ke dokter gigi saat puasa adalah boleh.

Jadi, ke dokter gigi saat puasa tidak dilarang. Tindakan pemeriksaan dan perawatan gigi juga tidak membatalkan puasa.

Adapun pemeriksaan gigi dan perawatan gigi yang diperbolehkan saat puasa berdasarkan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang dimaksud yaitu pencabutan gigi atau ekstraksi gigi, pembersihan karang gigi, penambalan gigi, pembuatan dan pemasangan crown (jaket gigi), veneer, dan behel untuk tujuan pengobatan dengan indikasi medis.

Penyebab Gigi Harus Dicabut

Biasanya, ada beberapa indikasi medis yang mengharuskan kamu untuk mencabut gigi, di antaranya:

1. Kerusakan Parah

Adanya kerusakan parah pada gigi karena trauma atau karies (lubang gigi) bisa jadi salah satu indikasi medis yang mengharuskan gigi untuk dicabut.

Jika karies atau gigi berlubang tidak segera diatasi, hal ini bisa menyebabkan rasa sakit yang lebih parah hingga risiko infeksi.

2. Penyakit Gusi

Selain itu, gigi mungkin harus dicabut jika ada penyakit gusi (periodontitis). Kondisi ini disebabkan oleh adanya infeksi bakteri yang merusak jaringan dan tulang penopang gigi.

Akibatnya, gigi kehilangan kekuatan dan fungsi mereka sehingga tumbuh longgar. Saat infeksi semakin parah, gigi mungkin perlu dicabut guna menghambat penyebaran kerusakan yang kian masif.

3. Infeksi

Alasan lain yang bisa membuat gigi perlu dicabut yaitu karena infeksi.

Misalnya ketika infeksi pada gigi menyebabkan munculnya nanah (abses) dan tidak dapat diobati dengan antibiotik atau drainase, pencabutan gigi mungkin diperlukan agar infeksi tak semakin menyebar.

Selain itu, kondisi infeksi yang tidak lagi dapat diatasi dengan perawatan saluran akar atau kerusakan telah merusak pulpa, gigi juga mungkin harus dicabut agar kondisi gigi lainnya tidak berdampak.

Namun yang jelas, setiap kasus pencabutan gigi yang dilakukan biasanya telah diperiksa dan didiagnosis oleh dokter gigi dengan berbagai pertimbangan.

Jika masalah gigi yang terjadi memang sudah tidak bisa diselamatkan lagi dengan perawatan lain, barulah gigi harus dicabut.

Persiapan Sebelum Cabut Gigi

Tentu saja, proses pencabutan gigi tidak dilakukan begitu saja. Ada serangkaian persiapan yang perlu diperhatikan jika kamu ingin mencabut gigi.

  • Pastikan untuk memberi tahu dokter gigi tentang riwayat penyakit yang pernah diderita
  • Informasikan juga pada dokter gigi mengenai obat-obatan yang mungkin sedang dikonsumsi saat ini
  • Tidak makan dan minum selama beberapa waktu dekat sebelum proses cabut gigi
  • Tidak merokok sebelum prosedur cabut gigi dilakukan
  • Pastikan untuk didampingi kerabat jika proses cabut gigi yang dilakukan memerlukan pembedahan atau operasi

Selain itu, ada juga beberapa kondisi khusus yang sebaiknya diperhatikan sebelum mencabut gigi. Jika kamu mengalami salah satu kondisi berikut, sebaiknya cabut gigi harus ditunda.

  • Mengalami demam, mual, atau sering muntah
  • Dalam kondisi hamil, terutama pada trimester pertama atau ketiga
  • Mengalami keretakan pada rahang
  • Memiliki penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung, atau penyakit kronis lainnya yang tidak terkontrol
  • Mengalami infeksi pada gusi
  • Gigi berada di area yang pernah menerima radioterapi
  • Gigi berdekatan dengan jaringan tumor ganas

Prosedur Cabut Gigi

Setelah siap cabut gigi, berikut rangkaian proses yang akan kamu lewati saat mencabut gigi di dokter gigi.

1. Pemeriksaan Awal

Langkah pertama sebelum cabut gigi yakni melakukan pemeriksaan awal dengan dokter gigi.

Hal ini penting untuk dilakukan agar dokter gigi bisa mengetahui kondisi gigi dan tulang di sekitarnya.

2. Pemberian Anestesi

Sebelum ekstraksi atau cabut gigi, kamu akan diberikan anestesi oleh dokter gigi. Jadi, rasa sakit saat cabut gigi berlangsung dapat dihilangkan sehingga lebih nyaman.

Umumnya, anestesi yang digunakan yaitu anestesi lokal. Namun pada prosedur cabut gigi yang lebih rumit, anestesi umum atau sedasi juga mungkin digunakan.

3. Pencabutan Gigi

Setelah area gigi yang ingin dicabut teranestesi, dokter gigi akan menggunakan alat-alat khusus untuk menggoyangkan atau melonggarkan gigi dari soketnya sehingga lebih mudah dicabut.

Namun apabila kasus pencabutan gigi membutuhkan pembedahan, dokter perlu membuat sayatan kecil pada gusi dan memotong sebagian gigi atau tulang untuk dicabut.

4. Penutupan Luka

Jika gigi sudah selesai dicabut, dokter gigi akan menutup luka dengan kasa steril untuk mempercepat proses pembekuan darah dan proses penyembuhan.

Sementara pada pencabutan gigi melalui prosedur pembedahan, dokter gigi mungkin akan melakukan jahitan guna menutup luka.

5. Petunjuk Pasca Perawatan

Setelah cabut gigi, kamu akan diberikan beberapa petunjuk pasca perawatan guna mempercepat proses penyembuhan.

Tak perlu khawatir, kamu bisa langsung pulang usai melakukan prosedur cabut gigi. Proses pemulihan juga hanya memakan waktu beberapa hari.

Namun, pastikan untuk memerhatikan hal-hal berikut ini setelah melakukan cabut gigi, ya.

  • Gigitlah kasa steril yang diberikan oleh dokter gigi di area pencabutan dengan tekanan ringan untuk menghentikan pendarahan
  • Istirahat selama 24 jam untuk mempercepat proses pemulihan
  • Minum obat pereda nyeri yang diresepkan dokter gigi
  • Hindari makanan dan minuman panas selama beberapa jam pertama setelah pencabutan gigi
  • Konsumsi makanan lembut selama satu minggu usai prosedur cabut gigi
  • Untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri, coba menggunakan kompres dingin di area luar wajah selama 10-15 menit
  • Hindari berkumur atau membilas mulut dengan keras selama 24 jam pertama setelah pencabutan gigi
  • Jangan merokok selama beberapa hari pertama setelah pencabutan gigi
  • Jangan menyikat gigi dan meludah terlalu kencang selama 24 jam pertama setelah prosedur

Perhatikan juga jika adanya kemungkinan infeksi setelah cabut gigi seperti demam, pembengkakan, atau rasa sakit yang berlebihan dan jangan ragu untuk melakukan tindak lanjut perawatan, ya.

Demikian penjelasan seputar hukum cabut gigi saat puasa beserta prosedur lengkapnya.

Jika kamu memiliki masalah gigi parah yang membuatnya harus dicabut, bisa konsultasi dengan dokter gigi di Klinik Muslimedika Tebet by Klinik Pintar maupun Klinik Muslimedika Bintaro by Klinik Pintar.

Sebagai salah satu klinik gigi terbaik, Klinik Muslimedika by Klinik Pintar menawarkan berbagai layanan kesehatan gigi dan mulut didampingi dokter gigi yang profesional dan kompeten.

Fasilitas medis yang digunakan juga lengkap, aman, dan nyaman bagi pasien. Menariknya lagi, kamu bisa menikmati layanan periksa gigi gratis dengan promo #RamadanWaktunyaSehat!

Yuk, buat jadwal konsul sekarang di Website Klinik Muslimedika Bintaro by Klinik Pintar dan nikmati promo #RamadanWaktunyaSehat.

Baca Juga:

Sumber:

Bincang Syariah. 28 April 2021. Mencabut Gigi Saat Puasa, Apakah Puasa Batal?.

Cleveland Clinic. Tooth Extraction.

WebMD. 30 Maret 2023. Pulling a Tooth (Tooth Extraction).

Healthline. 25 April 2023. What to Expect During a Tooth Extraction.

Konsultasikan Masalah Gigi di Klinik