Skip to main

Kebiasaan Sehari-hari yang Meningkatkan Risiko Penyakit Saraf

Gaya hidup ternyata mempengaruhi kesehatan tubuh kita termasuk mencegah penyakit saraf menyerang. Tanpa disadari beberapa kebiasaan sehari-hari yang kurang baik mampu menimbulkan gangguan saraf yang berbahaya. Gejala yang dirasakan oleh pengidap gangguan saraf bisa berupa kram hingga kelumpuhan.

Meskipun demikian gangguan ini bisa dicegah sedini mungkin dengan menerapkan gaya hidup sehat. Konsultasi ke klinik saraf terdekat bila mendapati gangguan tubuh agar segera mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah penyakit semakin parah. Anda juga perlu menghindari kebiasaan sehari-sehari seperti di bawah ini:

Tidur Dekat Ponsel

Smartphone sudah menjadi kebutuhan bagi kebanyakan orang saat ini. Penggunaan gadget ini bisa dimana saja termasuk sebelum tidur. Walaupun ponsel mempermudah komunikasi, pekerjaan, belanja bahkan hiburan namun menimbulkan adiksi.

Radiasi yang dipancarkannya bisa mempengaruhi kesehatan walaupun tidak dirasakan seketika itu. Apalagi jika Anda suka tidur dekat ponsel akan beresiko terkena paparan radiasi yang menimbulkan beberapa efek sebagai berikut:

  • Cahaya biru dari ponsel menghambat produksi hormon melatonin sehingga seseorang bisa mengalami insomnia
  • Penggunaan ponsel sebelum tidur mampu menurunkan kualitas tidur seseorang bahkan radiasi elektromagnetik yang dikeluarkannya menyebabkan aliran darah tidak maksimal sehingga gagal fokus
  • Bagi beberapa orang yang sensitif akan gelombang RF dari ponsel mampu menimbulkan sakit kepala, muntah, pusing bahkan mual
  • Pancaran radiasi tinggi dari ponsel memiliki sifat karsinogenik sehingga mempengaruhi susunan saraf manual yang menimbulkan resiko kanker atau tumor
  • Paparan radiasi juga merusak sel-sel otak karena gelombang elektromagnetik mampu menembus otak. Resiko terjangkit tumor otak, autism, alzheimer dan gangguan saraf lainnya semakin besar

Duduk Terlalu Lama

Duduk Terlalu Lama.jpg

Duduk terlalu lama juga tidak disarankan apalagi dengan postur tubuh membungkuk dan miring ke salah satu sisi. Kebiasaan ini membuat tulang belakang rawan pergeseran dan duduk lama juga membuat tulang belakang bekerja ekstra daripada saat berdiri.

Terlebih jika Anda duduk di suatu tempat yang minim cahaya akan meningkatkan resiko depresi dan memperlambat kerja otak. Menurut Webmd cahaya matahari membantu otak bekerja lebih baik.

Hindari juga tidur dengan posisi duduk atau di atas meja. Posisi ini tidak baik untuk kesehatan tulang belakang sebab memiliki resiko saraf kejepit.

Pekerja kantoran di kota besar sering mengalami kondisi ini dan membuat mereka harus mendapatkan perawatan di klinik saraf Jakarta atau kota lainnya untuk mengurangi tekanan berlebihan pada saraf.

Menggunakan Headphone Berlebihan

Pemakaian earbud atau headphones dengan volume maksimal juga tidak disarankan.

Kebiasaan ini bila diteruskan akan mampu merusak pendengaran. Kurangnya kemampuan mendengar bisa disebabkan karena masalah gangguan otak.

Sebaiknya kurangi volume suara hingga 60% sebagai batas maksimum. Hindari menggunakan headphone lebih dari dua jam sehari.

Makan Berlebihan

Berat badan yang ideal juga mendukung kebugaran tubuh seseorang. Obesitas menimbulkan tekanan ekstra pada cakram di tulang belakang. Seseorang dengan berat badan berlebih akan memiliki resiko gangguan saraf lebih tinggi daripada mereka yang memiliki tubuh ideal. Sebaiknya terapkan pola makan sehat rendah kalori agar mencegah terkena penyakit saraf.

Merokok & Minum Alkohol

Merokok dan alkohol adalah dua kombinasi yang mampu meningkatkan gangguan saraf.

Alkohol mampu mendistraksi konsentrasi tubuh dalam penyerapan vitamin B. Vitamin B memiliki peranan penting terutama bagi pasien diabetes, ginjal kronis karena mampu mencegah kerusakan saraf.

Vitamin B1, B6 hingga B12 bersinergi untuk memperbaiki sistem saraf. Apabila kebutuhan asupan vitamin B terjamin maka akan menutrisi saraf dan bisa bekerja secara optimal.

B1 merupakan sumber energi saraf, B6 berfungsi perbaikan transmisi saraf dan B12 sebagai bahan baku regenerasi sel-sel saraf.

Konsumsi alkohol mampu menyebabkan neuropati mengganas dan penyakit lainnya.

Sementara rokok membuat suplai oksigen ke cakram tulang belakang berkurang. Alhasil kerusakan saraf lebih cepat terjadi bahkan memicu saraf kejepit.

Malas Berolahraga

Malas Berolahraga.jpg

Malas bergerak bahkan tidak berolahraga mampu membuat tulang belakang menjadi kaku dan rentan cedera. Olahraga mampu menguatkan otot dan tulang belakang sehingga sangat disarankan untuk dilakukan sehari-hari.

Olahraga yang bisa menguatkan saraf antara lain bersepeda, berenang, bahkan menari seperti dansa, salsa, zumba bisa melatih koordinasi sekaligus fungsi kardiovaskular guna menunjang kerja otak.

Yoga juga sangat disarankan agar mampu meningkatkan fungsi kognitif. Latihan yoga mampu membuat seseorang lebih rileks dan otak bisa bekerja optimal. Terlebih yoga bisa Anda lakukan dimana saja dan hanya berbekal matras yoga sebagai alas.

Melakukan Gerakan Berulang

Pekerjaan dengan gerakan berulang mampu memicu gangguan saraf. Apalagi jika gerakan yang Anda lakukan tergolong berat dan membuat tubuh berada di posisi yang tidak nyaman. Misalnya anda harus mengangkat barang-barang berat dalam waktu lama.

Bila Anda tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta sebaiknya sesekali konsultasi ke dokter saraf Jakarta jika tubuh terasa tidak nyaman atau mengalami kaku. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan saraf yang sedang diderita.

Baca juga:

Sumber:

Webmd. Bad Habits That Can Hurt Your Brain. 25 November 2022.

Yankes Kemkes. Stop Kebiasaan Tidur di Dekat HP. 17 Oktober 2022.

CNN Indonesia. 8 Kebiasaan Penyebab Saraf Kejepit, Sering Dilakukan Sehari-hari. 13 Januari 2022.

CNN Indonesia. 5 Olahraga yang Baik untuk Otak. 26 Agustus 2021.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik