Skip to main

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi meskipun bukan penyakit menular namun jumlah pasiennya cukup tinggi. Berdasarkan data WHO tahun 2011 ada sekitar 1 miliar orang menderita hipertensi dan ⅔ berada di negara berkembang. Hipertensi adalah kondisi tekanan darah berada di atas 130/80 mmHg atau lebih.

Adanya gejala hipertensi sering menjadi pertanda komplikasi atas penyakit serius lainnya seperti stroke, ginjal maupun gagal jantung. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 penduduk Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas dengan riwayat hipertensi sudah mencapai 34.1%. Pada 2025 diprediksi ada 29% orang dewasa di seluruh dunia yang akan menderita hipertensi.

Konsultasikan Segera

Penyebab Hipertensi

Tekanan darah normal seharusnya berkisar 120/80 mmHg. Apabila angka tekanan sistolik/diastolik lebih tinggi dari kisaran normal menunjukan kondisi hipertensi. Semakin tinggi tentu saja menunjukan masalah kesehatan yang serius. Hipertensi sendiri terbagi atas hipertensi primer dan sekunder.

85-90% kasus tekanan darah tinggi umumnya tergolong hipertensi primer. Sementara hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan tekanan darahnya lebih tinggi dari hipertensi primer.

Lalu apa saja penyebab hipertensi? Hipertensi primer belum diketahui penyebabnya secara pasti sementara hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa faktor yakni kecanduan alkohol, sleep apnea, diabetes, masalah tiroid hingga penyakit ginjal.

Gaya hidup yang tidak sehat juga mempengaruhi seseorang mempunyai hipertensi. Misalnya saja kebiasaan merokok yang satu batang saja mampu meningkatkan kadar tekanan darah sistolik hingga 4 mmHg. Nikotin pada tembakau memicu sistem saraf melepaskan zat kimia sehingga pembuluh darah menyempit dan tekanan darah tinggi.

Seseorang dapat menderita hipertensi karena efek samping obat tertentu. Contohnya efek samping obat gagal ginjal, pil KB atau obat flu bisa meningkatkan resiko seseorang memiliki tekanan darah tinggi.

Gejala Hipertensi

Gejala Hipertensi.jpg

Hipertensi memiliki nama lain yakni The Silent Killer atau penyakit yang bisa membunuh secara diam-diam. Alasannya karena penderitanya tidak menunjukkan gejala apapun hingga tekanan darah sudah terlalu tinggi.

Meskipun begitu beberapa orang menunjukan gejala hipertensi sebagai berikut yang perlu Anda waspadai:

  • Sulit bernapas
  • Darah dalam urin
  • Rasa berdebar di dada, telinga atau leher
  • Nyeri dada
  • Sakit kepala parah
  • kelelahan, pandangan kabur atau kebingungan
  • Detak jantung tidak teratur

Jika darah tinggi ini tak kunjung diobati maka bisa menimbulkan komplikasi seperti masalah mata atau gagal ginjal. Hipertensi jangka panjang mampu meningkatkan resiko resiko penyakit berikut:

  • Gagal ginjal
  • Gagal jantung hingga serangan jantung
  • Stroke dan amputasi
  • Aneurisma yakni benjolan abnormal pada dinding arteri yang sewaktu-waktu dapat pecah
  • Retinopati hipertensi yang menyebabkan kebutaan
  • Resiko hipertensi akan semakin besar bila Anda mengalami kondisi sebagai berikut:
  • Memiliki usia lebih dari 65 tahun
  • Terlalu banyak mengkonsumsi garam
  • Jarang berolahraga dan kurang tidur
  • Kecanduan alkohol dan konsumsi kafein tinggi
  • Memiliki garis keturunan hipertensi
  • Obesitas

Baca juga:

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan Hipertensi.jpg

Obat hipertensi yang diresepkan oleh dokter ada beragam di antaranya adalah:

  • Beta-blocker seperti nadolol, betaxolol, propranolol, atenolol
  • Afla-blocker yakni doxazosin, prazosin hydrochloride
  • Vasodilator misalnya minoxidil dan hydralazine
  • Calcium channel blocker yaitu nisoldipine, felodipine, nicardipine dan lainnya
  • Diuretic contohnya chlorothiazide, indapamide dan lainnya

Konsumsi obat hipertensi ini harus sesuai dosis dan dikonsumsi secara rutin agar manfaatnya bisa segera dirasakan. Untuk diagnosis hipertensi bisa melalui tes tekanan darah. Pengukuran dilakukan beberapa kali agar hasilnya akurat dan pemeriksaan tekanan darah sebaiknya Anda lakukan 6-12 bulan sekali.

Cara Mencegah Hipertensi

Pada dasarnya untuk mencegah hipertensi, Anda perlu komitmen pada diri sendiri. Adapun langkah yang bisa Anda ambil untuk mencegah penyakit ini adalah:

Kelola Stress

Stres dapat meningkatkan resiko berbagai penyakit termasuk hipertensi. Lakukan manajemen stres agar tekanan darah dapat terkontrol. Anda bisa melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran maupun belajar teknik relaksasi guna melepaskan stres. Olahraga teratur juga mampu mengurangi stres seperti rutin melakukan yoga maupun berjalan ringan.

Diet

Untuk menjaga agar tekanan darah tetap normal sebaiknya konsumsi buah dan sayur. Anda juga bisa mengkonsumsi ikan yang baik untuk perlindungan jantung. Konsumsi makanan berminyak, karbo dan lainnya sesuai takaran normal.

Kontrol Berat Badan

Kelebihan berat badan mampu meningkatkan resiko tekanan darah tinggi. Jaga berat badan tetap ideal dengan beraktivitas dan konsumsi makanan sehat bergizi.

Gaya Hidup Sehat

Jadikan gaya hidup sehat sebagai patokan merawat kesehatanmu saat ini. Hindari alkohol atau merokok yang kurang baik bagi tubuh. Tidur yang cukup dan konsumsi air putih 8 gelas sehari agar kebutuhan cairan tubuh terpenuhi.

Dengan menjalankan langkah di atas, niscaya Anda bisa menghindari hipertensi. Badan lebih bugar dan tidak perlu mengkonsumsi obat hipertensi. Tidak lupa tetap rutin lakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk mendeteksi penyakit sejak dini.

Konsultasikan Segera

Hipertensi, Salah Satu Faktor Risiko Stroke

Stroke merupakan penyakit saraf yang menyerang pembuluh darah di otak, sehingga menyebabkan kelumpuhan, gangguan bicara, hingga hilangnya kesadaran. Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan penyakit stroke, hipertensi salah satunya. Jika menunjukkan gejala yang mengarah ke stroke, segera periksakan ke dokter spesialis saraf untuk diberikan penanganan yang tepat. Biasanya, stroke ditangani dengan TMS (Transcranial Magnetic Stimulation) atau Fisioterapi.

Sumber:

Clevelandclinic. Secondary Hypertension. 05 Maret 2019.

Kompas. Hipertensi: Gejala, Komplikasi, Penyebab, dan Cara Pengobatan. 23 Juni 2020.

P2PTM. Kemkes. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).

Aulia. P2PTM. Kemkes. Fakta dan Angka Hipertensi.

Amankan jadwal Anda di klinik.