Skip to main

6 Pemicu Serangan Panik dan Cara Menenangkannya

Pernahkah kamu merasa cemas dan takut secara tiba-tiba disertai mual, gemetar, dan detak jantung berdegup kencang? Jika iya, mungkin saja kamu mengalami serangan panik.

Serangan panik memang bisa dialami oleh siapa saja. Kondisi ini juga dapat muncul kapan pun, baik saat beraktivitas atau beristirahat. Lantas, apa yang disebut dengan panic attack atau serangan panik? Berikut beberapa pemicu serangan panik dan cara menenangkannya.

Apa itu Panic Attack atau Serangan Panik?

Panic attack adalah episode singkat dari kecemasan yang intens, yang menyebabkan sensasi ketakutan secara fisik.

Ketika kamu mengalami serangan panik, tubuh akan menunjukkan gejala seperti detak jantung yang berdebar kencang, sesak napas, pusing, gemetar, dan ketegangan otot.

Kondisi ini dapat berlangsung tanpa adanya bahaya atau penyebab yang jelas, dan selama beberapa menit hingga setengah jam. Namun, efek fisik dan emosional dari serangan tersebut dapat berlangsung selama beberapa jam.

Panic attack umum terjadi pada individu sebanyak satu atau dua kali dalam hidup mereka dan mereda. Namun, jika kamu mengalami serangan panik secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, bisa saja kamu menderita gangguan panik.

Meski gangguan panik ini tidak mengancam jiwa, tetapi serangan panik yang berulang bisa mengancam kesejahteraan hidup seseorang.

Gejala Panic Attack

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, serangan panik dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Ketika gangguan panik menyerang, kamu akan mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar kencang
  • Kesulitan bernapas, seperti hiperventilasi
  • Gemetar
  • Panas dingin
  • Mual
  • Berkeringat
  • Muka memerah
  • Kesemutan atau mati rasa di jari tangan atau kaki
  • Sensasi tercekik
  • Otot tegang
  • Mulut kering
  • Pusing
  • Peningkatan kewaspadaan terhadap bahaya
  • Pemikiran cemas dan tidak rasional
  • Takut kehilangan kendali

Pemicu Serangan Panik

Image - 6 Pemicu Serangan Panik dan Cara Menenangkannya.jpg

Lalu, apa yang menjadi pemicu serangan paniki? Sebenarnya, para ahli tidak benar-benar mengetahui penyebab serangan panik dalam diri seseorang.

Otak dan sistem saraflah yang memainkan peran penting dalam cara individu merasakan dan menangani rasa takut dan kecemasan mereka.

Hal ini mungkin terjadi karena ada disfungsi pada bagian otak yang memproses rasa takut dan emosi lainnya.

Adanya ketidakseimbangan kimiawi dalam asam gamma-aminobutyric (GABA), kortisol, dan serotonin juga mungkin memainkan peran besar dalam menyebabkan panic attack.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya panic attack pada seseorang, seperti:

1. Riwayat Keluarga

Salah satu faktor terjadinya serangan panik adalah riwayat keluarga. Jadi, apabila salah satu anggota keluarga pernah memiliki riwayat gangguan panik, akan lebih besar juga kemungkinan bagi seseorang untuk mengalami hal serupa.

2. Kondisi Kesehatan Mental

Orang yang memiliki gangguan kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya lebih rentan mengalami serangan panik.

3. Pengalaman Masa Kecil yang Tidak Menyenangkan

Faktor lain yang bisa memicu terjadinya panic attack adalah pengalaman masa kecil yang sifatnya traumatis.

Adanya pengalaman negatif yang terjadi antara usia 1 dan 17 tahun, dapat berkontribusi pada perkembangan serangan panik dan gangguan panik seseorang.

4. Adanya Transisi Besar dalam Hidup

Serangan panik juga akan lebih mungkin terjadi pada seseorang yang telah mengalami transisi besar dalam hidup mereka. Misalnya lulus perguruan tinggi dan memasuki dunia kerja, menikah, atau memiliki bayi.

5. Mengalami Stres Akut

Stres yang parah, seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan pekerjaan juga bisa memicu serangan panik.

6. Adanya Masalah Kesehatan

Tidak hanya itu, kondisi kesehatan juga dapat meningkatkan terjadinya panic attack. Misalnya pada pasien prolaps katup mitral (masalah jantung ringan yang terjadi ketika salah satu katup jantung tidak menutup dengan benar), pengidap hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif), dan penderita hipoglikemia (gula darah rendah).

Baca Juga:

Cara Menenangkan Panic Attack

Ketika kamu menderita serangan panik, sebaiknya melakukan hal-hal berikut ini agar bisa merasa lebih tenang dan panic attack pun mereda.

1. Coba Teknik Relaksasi

Belajar teknik relaksasi seperti mengontrol pernapasan yang tepat bisa membuat kamu merasa lebih nyaman ketika serangan panik melanda. Ketika pernapasan terkontrol dengan baik, gejala panic attack yang dirasakan juga akan lebih terkendali sehingga kamu bisa lebih tenang.

Cara sederhana yang dapat dilakukan yakni dengan coba menarik napas perlahan melalui hidung selama dua hingga empat detik.

Lebarkan dada dan perut saat menarik udara, kemudian buang napas melalui mulut. Usahakan untuk mengeluarkan napas sekitar dua kali lebih lama dari saat kamu menarik napas. Ulangi ini beberapa kali. Teknik relaksasi lain seperti yoga, meditasi, dan relaksasi otot juga bisa membantu, lho.

2. Lakukan Perawatan Diri

Melakukan perawatan diri juga dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan, yang pada gilirannya dapat mengurangi keparahan serangan panik atau membantu kamu mengatasinya dengan lebih baik.

Perawatan diri yang dimaksud yakni berolahraga secara teratur setidaknya selama 30 menit setiap harinya. Dengan olahraga, tubuh merasa lebih bugar dan ini merupakan pereda kecemasan yang alami.

Pastikan juga untuk mendapatkan tidur yang cukup. Tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk dapat memperburuk kecemasan, jadi cobalah untuk tidur nyenyak selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

Selain itu, hindari kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan kafein. Sebab, hal ini semua dapat memicu serangan panik pada beberapa orang yang rentan.

3. Cari Dukungan

Jangan lupakan support system saat kamu mengalami serangan panik, ya.

Sebab, gejala kecemasan yang memicu panic attack bisa menjadi lebih buruk ketika kamu merasa terisolasi. Jadi, hubungilah orang-orang tersayang seperti keluarga dan teman secara rutin.

Jika tidak ada orang terdekat, kamu juga bisa mencari kelompok dukungan dari luar. Anggota kelompok dengan masalah serangan panik atau gangguan panik bisa jadi sumber dukungan yang berharga.

Mereka tidak hanya dapat memahami kondisi kamu, tetapi mungkin juga dapat berbagi teknik dan strategi untuk mengatasi masalah panik.

Pengobatan Gangguan Panik

Lantas, adakah perawatan khusus yang bisa membantu individu dengaj gangguan panik sehingga bisa hidup lebih baik? Berikut beberapa pilihan penanganan yang dapat dilakukan:

1. Psikoterapi

Salah satu perawatan untuk mengatasi gangguan panik yakni dengan melakukan psikoterapi (terapi bicara). Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang dalam mengidentifikasi dan mengubah emosi, pikiran, dan perilaku yang tidak sehat.

Umumnya, jenis psikoterapi yang dapat membantu mengatasi serangan panik dan gangguan panik meliputi terapi perilaku kognitif dan terapi eksposur.

2. Obat-obatan

Ada juga pilihan obat-obatan yang bisa membantu kamu untuk mengatasi serangan panik. Dalam hal ini, psikiater biasanya akan meresepkan antidepresan dan obat anti-kecemasan. Jangan lupa untuk ikuti petunjuk yang diberikan sehingga penggunaannya tepat, ya.

Itulah informasi seputar serangan panik dan cara mengatasinya. Jika kamu mengalami salah satu gejala serangan panik di atas, jangan ragu untuk konsultasi dengan psikiater.

Kamu bisa coba temui psikiater di Klinik Muslimedika by Klinik Pintar. Klinik yang terletak di Jl. Tebet Barat I No.10, RT.4/RW.2, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta ini dikenal memiliki psikiater yang kompeten, sehingga kamu pun bisa konsultasi dengan nyaman.

Sumber:

Cleveland Clinic. Panic Attacks and Panic Disorder.

Mayo Clinic. Panic Attacks and Panic Disorder.

WebMd. Anxiety & Panic Disorders Guide.

HelpGuide. Panic Attacks and Panic Disorder.

Better Health Channel. Panic Attack.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik