Skip to main

Jangan Sepelekan, Ini Ciri-ciri Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati ekstrem yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan emosi rendah (depresi).

Ketika kamu mengalami depresi, mungkin kamu akan merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat pada sebagian besar aktivitas yang biasa kamu lakukan. Namun, ketika suasana hatimu berubah menjadi mania atau hipomania, kamu justru merasa gembira, penuh energi, namun sangat mudah tersinggung.

Tentunya, perubahan suasana hati yang ekstrem ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih penderitanya. Oleh karena itu agar penyakit mental ini dapat didiagnosis lebih dini, penting untuk mengenali ciri-ciri bipolar berikut ini.

Apa Itu Bipolar?

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk mengetahui apa itu bipolar. Ya, bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati ekstrem.

Perubahan suasana hati ini dapat berlangsung selama berjam-jam, berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit bipolar memengaruhi 5% orang di seluruh dunia, dan kebanyakan orang didiagnosis menderita penyakit bipolar pada usia remaja atau dua puluhan dan lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria.

Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bipolar, mengalami peristiwa traumatis, dan penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol lebih mungkin mengalami gangguan bipolar.

Faktanya, gangguan bipolar adalah salah satu penyebab utama tindakan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.

Apa Saja Jenis-jenis Gangguan Bipolar?

Ada berbagai jenis gangguan bipolar, di antaranya:

1. Gangguan Bipolar I

Seseorang yang didiagnosis mengalami gangguan bipolar I berarti mereka pernah mengalami setidaknya 1 episode mania yang berlangsung lebih dari 1 minggu. Selain itu pengidap gangguan bipolar I juga berpotensi mengalami depresi.

2. Gangguan Bipolar II

Pada jenis ini, seseorang mengalami episode depresi dan episode hipomania (mania yang lebih ringan). Kamu mungkin akan mengalami setidaknya 1 periode depresi berat dan minimal 1 periode hipomania.

3. Gangguan Siklotimik

Gangguan siklotimik adalah jenis yang tergolong langka. Namun, jenis gangguan bipolar memiliki periode hipomania dan depresi yang lebih ringan. Meski begitu gejalanya berlangsung lebih lama.

4. Gangguan Bipolar Campuran

Seperti namanya gangguan bipolar campuran adalah jenis bipolar yang gejalanya campuran, yang berarti gejala mania atau hipomania dan depresi bisa terjadi secara bersamaan.

Pada jenis bipolar ini, kamu mungkin merasa sangat sedih dan putus asa dan di saat yang sama kamu juga merasa gelisah dan terlalu aktif.

Ciri-ciri Bipolar

Ciri-ciri bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem yang dapat berkisar dari titik tertinggi (mania) hingga titik terendah (depresi). Berikut ciri-ciri bipolar berdasarkan fase atau episodenya:

1. Ciri-ciri Bipolar Fase Mania

Fase mania adalah periode di mana penderitanya sangat bersemangat atau mudah tersinggung hampir sepanjang hari, memiliki lebih banyak energi dari biasanya, dan mengalami setidaknya tiga dari perubahan perilaku berikut:

  • Berbicara dengan sangat cepat
  • Merasa penuh energi
  • Kesulitan tidur atau tidak ingin tidur karena merasa energik meskipun waktu tidurnya jauh lebih sedikit dari biasanya
  • Mudah teralihkan perhatiannya
  • Menjadi lebih mudah tersinggung dari biasanya
  • Mudah terganggu dan kesulitan untuk fokus pada satu topik
  • Merasa penuh dengan ide-ide baru yang hebat dan memiliki rencana penting
  • Merasa bahagia atau gembira, meskipun segala sesuatunya tidak berjalan baik
  • Pikiran berpacu tak terkendali atau ide atau topik yang cepat berubah saat berbicara
  • Gangguan
  • Peningkatan aktivitas (misalnya gelisah, mengerjakan beberapa proyek sekaligus)
  • Meningkatnya perilaku berisiko (misalnya, mengemudi sembarangan, belanja berlebihan)
  • Berpikir bisa melakukan lebih dari yang sebenarnya bisa dilakukan,
  • Melakukan hal-hal yang sering kali menimbulkan dampak buruk, seperti menghabiskan banyak uang untuk membeli barang-barang mahal, melakukan hubungan seksual dengan orang yang berbeda, menggunakan obat-obatan atau alkohol, dan berjudi
  • Membuat keputusan yang tidak biasa atau besar tanpa memikirkannya matang-matang

2. Ciri-ciri Bipolar pada Fase Hipomania

Hipomania mirip dengan mania tetapi gejalanya lebih ringan. Fase hipomania mirip dengan mania tetapi gejalanya lebih ringan dan hanya berlangsung tidak sampai seminggu.

Gejala hipomania tidak menyebabkan masalah besar dalam fungsi sehari-hari seperti yang biasanya disebabkan oleh gejala mania.

3. Ciri-ciri Bipolar Fase Depresi

Saat seseorang dalam fase depresi dari gangguan bipolar, biasanya mereka mengalami setidaknya lima dari gejala bipolar berikut:

  • Kesedihan atau keputusasaan yang mendalam
  • Hilangnya minat pada aktivitas yang dulu disukai
  • Perasaan tidak berharga atau bersalah
  • Kelelahan
  • Nafsu makan meningkat atau menurun
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Perasaan hampa atau tidak berharga
  • Kesulitan tidur atau menghabiskan waktu hanya untuk tidur
  • Merasa pesimis terhadap segala hal
  • Sering memikirkan kematian atau bunuh diri

Terkadang penderita penyakit bipolar juga dapat mengalami gejala psikotik selama fase mania atau depresi yang parah. Gejala psikotik dapat berupa halusinasi yang berarti kamu mungkin mendengar, melihat, atau merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak ada, dan delusi yang berarti kamu mempercayai hal-hal yang tidak benar. Orang lain biasanya menganggap keyakinan Anda tidak biasa.

Meski begitu, di antara fase depresi dan mania, terkadang kamu juga bisa mengalami fase di mana suasana hati "normal".

Baca Juga:

Pengobatan Gangguan Bipolar

Image - Pengobatan Gangguan Bipolar.jpg

Gangguan bipolar adalah penyakit seumur hidup. Fase mania dan depresi biasanya muncul dapat muncul kembali seiring berjalannya waktu.

Di antara episode-episode tersebut, banyak orang dengan gangguan bipolar bebas dari perubahan suasana hati, namun beberapa orang mungkin memiliki gejala yang menetap.

Meski gangguan ini tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, namun beberapa pengobatan dapat membantu meringankan gejala bipolar. Berikut beberapa bentuk pengobatan gangguan bipolar:

1. Obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat membantu mengatasi gejala gangguan bipolar. Jenis obat-obatan yang paling umum diresepkan yaitu:

  • Obat penstabil suasana hati seperti adalah litium, valproate, dan lamotrigine. Obat-obatan ini membantu menjaga suasana hati agar tetap stabil dan mencegah peralihan antara episode mania dan depresi
  • Antipsikotik: Beberapa antipsikotik seperti olanzapine, quetiapine, dan risperidone dapat digunakan untuk mengendalikan gejala mania atau depresi
  • Antidepresan: Untuk mengatasi episode depresi, biasanya psikiater meresepkan antidepresan seperti fluoxetine atau sertraline. Namun, penggunaan antidepresan harus diawasi dengan ketat, karena dapat memicu episode mania

2. Psikoterapi

Psikoterapi juga dapat menjadi bagian pengobatan gangguan bipolar yang efektif. Psikoterapi adalah jenis pengobatan yang bertujuan membantu individu memahami bipolar disorder, termasuk gejala, pemicu, dan strategi pengelolaan gejalanya.

Teknik pengobatan psikoterapi ini melibatkan teknik relaksasi, meditasi, dan strategi lainnya yang dapat membantu individu mengatasi stres yang dapat menjadi faktor pemicu bagi episode bipolar.

3. Psikoedukasi

Psikoedukasi merupakan pengobatan gangguan bipolar yang fokus pada memberikan informasi dan pemahaman mendalam kepada penderitanya.

Psikoedukasi membantu penderitanya memahami gejala bipolar dan siklus perubahan mood yang mungkin mereka alami.

Dengan pemahaman yang baik, seseorang dapat lebih mudah mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan mood dan mengambil langkah-langkah preventif.

Pada pengobatan ini, keluarga dan teman terdekat dapat melakukan psikoedukasi agar mereka nantinya dapat memberi dukungan dan mengetahui cara membantu penderita penyakit bipolar.

4. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis pengobatan gangguan bipolar yang dapat membantu penderitanya mengelola gejala bipolar dengan fokus mengubah pada pola pikir dan perilaku yang mungkin memperburuk kondisi tersebut dan menggantinya dengan pikiran yang sehat dan positif.

Itu dia ciri-ciri bipolar yang perlu kamu ketahui. Apabila kamu mengalami sejumlah ciri tersebut, tak ada salahnya untuk segera melakukan konsultasi ke psikiater terdekat. Dengan pendekatan dan penanganan yang tepat, nantinya gejala bipolar dapat diatasi dengan lebih baik.

Bagi kamu yang sedang mencari psikiater di daerah Tebet, kamu bisa mengunjungi Klinik Muslimedika Tebet by Klinik Pintar. Klinik ini memiliki psikiater terbaik yang bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan mental, termasuk bipolar.

Psikiater di Klinik Muslimedika Tebet ini juga telah berpengalaman dan memiliki lisensi sehingga kamu bisa melakukan konsultasi dengan nyaman karena permasalahan kesehatan mentalmu dapat ditangani dengan ahlinya.

Sumber:

Medpark Hospital. Bipolar Disorder - Symptoms, Cause, Diagnosis and Treatment.

Rethink Mental Illnes. Bipolar Disorder.

American Psychiatric Association. What Are Bipolar Disorders?.

National Institute of Mental Health. Bipolar Disorder.

Mayo Clinic. Bipolar Disorder.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik