Skip to main

7 Kebiasaan Pemicu Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan salah satu keluhan kesehatan yang umum dialami oleh banyak orang. Pada dasarnya, sakit kepala bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres hingga gaya hidup yang kurang sehat.

Salah satu aspek yang sering terabaikan adalah kebiasaan sehari-hari yang dapat menjadi pemicu sakit kepala atau justru dapat memperburuk gejala sakit kepala.

Beberapa kebiasaan gaya hidup yang dapat memicu atau memperparah sakit kepala tegang dan migrain antara lain:

1. Postur Tubuh yang Buruk

body image - Pemicu Sakit Kepala Sampai ke Mata.jpg

Postur tubuh yang buruk seperti kerap membungkuk saat bekerja dapat menyebabkan ketegangan pada punggung bagian atas, leher, dan bahu, yang pada akhirnya memicu sakit kepala tegang.

Gejala sakit kepala tegang biasanya berupa nyeri terus menerus dan cenderung menyerang kedua sisi kepala dan otot leher kaku atau tegang.

Berdasarkan lama berlangsungnya gejala, sakit kepala tegang dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Sakit kepala tegang episodik terjadi kurang dari 15 hari per bulan
  • Sakit kepala tegang kronis terjadi lebih dari 15 hari dalam sebulan

Cara menghilangkan sakit kepala tegang yaitu dengan:

  • Menghindari duduk atau berdiri terlalu lama dalam satu posisi
  • Melakukan istirahat sejenak setiap 30 menit sekali jika kamu bekerja dalam posisi duduk terlalu lama
  • Usahakan duduk atau berdiri dengan posisi yang baik dengan memastikan tulang belakang lurus dan bahu rileks
  • Lakukan gerakan peregangan leher, bahu, dan punggung secara teratur untuk mengurangi ketegangan otot

2. Menggertakan Gigi

Menggertakkan gigi atau bruxism dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit kepala. Pasalnya, menggertakan gigi dapat memberikan tekanan pada jaringan dan otot di dalam dan sekitar rahang yang pada akhirnya merambat ke otot-otot kepala dan leher, hingga menyebabkan nyeri dan ketegangan di area lain, termasuk leher, bahu, kepala, telinga, maupun sekitar mata.

Masalah bruxism biasanya disebabkan oleh stres maupun adanya masalah pada gigi. Cara terbaik untuk menghilangkan kebiasaan menggertakan gigi yaitu dengan melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya sehingga pengobatannya dapat disesuaikan.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan pelindung gigi di malam hari untuk membantu melindungi gigi dari gesekan akibat bruxism.

3. Melewatkan Waktu Makan

Ketika kamu makan, tubuh akan memecah karbohidrat menjadi glukosa, yang kemudian diserap oleh darah dan digunakan sebagai bahan bakar oleh sel-sel tubuh, termasuk otak.

Namun jika kamu melewatkan makan dalam jangka waktu yang lama, kadar gula darah dapat mengalami penurunan drastis. Pada akhirnya, hipoglikemia atau kadar gula darah rendah dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, pusing, dan perasaan lemah.

Jadi, penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan teratur agar tubuh mendapatkan nutrisi dan energi yang cukup untuk menjaga kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.

Baca Juga:

4. Kurang Tidur

Kurang tidur adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak mendapatkan jumlah waktu tidur yang cukup. Kurang tidur diyakini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit kepala.

Menurut penelitian, kurang tidur dapat menyebabkan sakit kepala akibat menurunnya plastisitas saraf di otak. Hal ini karena ketika seseorang kurang tidur, otak tidak memiliki cukup waktu untuk istirahat dan memperbaiki diri, sehingga menyebabkan jalur saraf menjadi kurang teratur sehingga mengakibatkan sakit kepala.

Beberapa jenis sakit kepala yang umumnya terjadi akibat kurang tidur yaitu sakit kepala tegang dan migrain.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola tidur yang sehat guna menghindari potensi sakit kepala dan masalah kesehatan lainnya.

Untuk meningkatkan kualitas tidur, kamu bisa mempraktekkan kebiasaan tidur yang sehat seperti tidur di ruangan yang sejuk dan gelap serta pastikan berhenti bermain gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.

5. Penggunaan Alkohol

Penggunaan alkohol adalah salah satu kebiasaan pemicu sakit kepala migrain, sakit kepala tegang, hingga sakit kepala cluster.

Pasalnya, alkohol memiliki efek diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine dan menyebabkan kehilangan cairan tubuh. Seperti yang kita tahu, ketika tubuh kehilangan banyak cairan atau dehidrasi, nantinya akan berakibat pada penyusutan otak hingga menyebabkan sakit kepala.

Selain itu, alkohol juga dapat memicu pelebaran pembuluh darah dalam otak, yang dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Peningkatan tekanan darah ini dapat memicu sakit kepala tegang atau migrain.

6. Tidak Cukup Minum Air

Air memiliki peran penting untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal. Ketika tubuh kekurangan cairan, tentunya hal tersebut bisa memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, termasuk otak.

Dehidrasi merupakan salah satu pemicu sakit kepala karena otak secara harfiah mengecil akibat kekurangan cairan. Hal ini menyebabkan penarikan otak dari tengkorak dan hingga mengakibatkan menyempitnya pembuluh darah otak hingga berdampak pada rasa sakit di kepala dan ketidaknyamanan.

Selain itu, air juga penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Elektrolit seperti natrium dan kalium berperan dalam fungsi saraf dan kontraksi otot. Ketidakseimbangan elektrolit akibat dehidrasi juga dapat menyebabkan sakit kepala

Jadi, memastikan tubuh tetap terhidrasi adalah kunci untuk mencegah sakit kepala yang disebabkan oleh kekurangan cairan.

7. Memendam Amarah

Memendam amarah dapat menimbulkan stres yang berlebihan. Ketika kita marah, otot-otot di bagian belakang leher dan kulit kepala akan menegang. Di saat bersamaan, tubuh juga melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.

Jika amarah tidak diungkapkan atau dikendalikan dengan baik, hormon-hormon ini dapat terus diproduksi dalam jumlah besar, yang pada gilirannya dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, otot tegang, dan peningkatan aktivitas saraf.

Stres yang berkelanjutan dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk menyebabkan sakit kepala. Otomatis, kepala kita bisa terasa penuh tekanan dan ketegangan akibat reaksi tubuh terhadap stres yang tidak terselesaikan.

Cara menghilangkan sakit kepala akibat menahan amarah bisa dilakukan dengan bernapas dalam-dalam dan lakukan secara perlahan. Kamu bisa memulai tarik napas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut. Cara ini dilakukan untuk membantu mengendurkan otot kepala dan leher.

Itu dia beberapa kebiasaan pemicu sakit kepala yang bisa kamu hindari mulai sekarang.

Kapan Harus ke Dokter?

dr. Nadia Devianca, dokter spesialis saraf dari Klinik Neuro Care by Klinik Pintar menjelaskan bahwa setiap sakit kepala memiliki gejala tersendiri. Namun yang terpenting, kamu dapat melakukan berbagai cara menghilangkan sakit kepala dengan menghindari pemicunya terlebih dahulu,

Namun untuk mengetahui secara pasti sakit kepala yang kamu alami, dibutuhkan pemeriksaan yang tepat oleh dokter spesialis saraf. Jadi apapun sakit kepala yang kamu alami, dibutuhkan diagnosis yang tepat agar mendapatkan pengobatan yang optimal.

Selain itu, untuk membantu dokter dalam penegakan diagnosis, kamu juga bisa mengisi “buku harian” nyeri kepala, atau “Headache Diary”, yaitu merupakan catatan seorang pasien mengenai nyeri kepala yang dialami setiap hari.

Jadi apabila kamu telah menghindari pemicu-pemicu sakit kepala namun rasa nyerinya tak kunjung hilang, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke klinik saraf terdekat ya!

Bagi kamu yang berlokasi di Jakarta dan sedang mencari klinik saraf terdekat, kamu bisa melakukan pemeriksaan kesehatan sarafmu di Klinik Neuro Care by Klinik Pintar. Klinik saraf di Jakarta ini tidak hanya menghadirkan puluhan dokter spesialis saraf yang kompeten namun juga dilengkapi dengan fasilitas modern yang dapat mendukung selama proses pengobatan.

Sumber:

NHS UK. 10 headache triggers.

Premier Chirotx. Lifestyle Habits That Could Be Making Your Headaches Worse.

Eand Sport Center. Lifestyle Habits That Could Be Contributing to Your Chronic Headaches.

Texas Neuro Spine. Preventable Pain: 5 Bad Habits That Cause Chronic Headaches.

Harvard Health Publishing. Have a headache? The top 7 triggers.

Amankan Jadwal Anda di Klinik