Skip to main

Apa Itu Penyakit Parkinson? Ketahui Gejala dan Penyebabnya!

Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif (gangguan/degenerasi pada sistem saraf) yang ditandai oleh gangguan pada gerakan dan keseimbangan tubuh. Sel-sel saraf yang mengontrol pergerakan ini mengalami kerusakan sehingga tubuh kehilangan kemampuan untuk memproduksi zat kimia penting yang disebut dopamin.

Biasanya, dopamin bekerja dalam keseimbangan dengan neurotransmiter lain untuk membantu mengoordinasikan jutaan sel saraf dan otot yang terlibat dalam gerakan. Tanpa dopamin yang cukup, keseimbangan tubuh menjadi terganggu.

Lantas, apa penyebab penyakit Parkinson dan bagaimana gejalanya?

Gejala Penyakit Parkinson

dr. Lisa Maulina, Sp. N, dokter spesialis neurologi dari Klinik Neuro Care by Klinik Pintar mengungkapkan bahwa penyakit Parkinson umumnya mulai timbul pada usia 40-70 tahun dan paling banyak menimpa di usia lansia (dekade ke enam).

Penyakit ini berkembang dan memburuk secara perlahan dengan berjalannya waktu, bahkan penyakit Parkinson tidak dapat disembuhkan secara total.

Meski begitu, dengan pengobatan yang tepat, gejala Parkinson dapat dikendalikan dengan baik sehingga kualitas hidup pasien pun akan meningkat.

Saat mengalami penyakit Parkinson, kamu mungkin akan mengalami sejumlah gejala, seperti:

  • Gejala motorik berupa tremor, rigiditas/kekakuan, bradikinesia atau gerakan menjadi lambat, gangguan keseimbangan tubuh, dan kesulitan mempertahankan posisi tubuh sehingga mudah terjatuh
  • Di samping gejala motorik, ada juga gejala lain yang mungkin akan kamu alami seperti disfagia/gangguan menelan, gangguan bicara, ekspresi wajah berkurang, gangguan penciuman, gangguan tidur, gangguan kognitif, gangguan mental emosional, gangguan otonom (pengeluaran air liur berlebihan, hipotensi, gangguan BAK, obstipasi)

Gejala Parkinson dapat terus memburuk secara bertahap seiring berjalannya waktu. Berdasarkan perkembangan penyakit Parkinson, gejala dapat terbagi menjadi 5 stadium, yaitu:

  • Stadium 1: Gejala dan tanda pada satu sisi tubuh, cenderung ringan dan tidak mengganggu aktivitas, contoh tremor pada satu bagian tubuh
  • Stadium 2: Terdapat gejala pada dua sisi tubuh, terdapat kecacatan minimal, dan sikap atau cara jalan terganggu
  • Stadium 3: Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan terganggu saat berjalan atau berdiri, dan disfungsi umum sedang
  • Stadium 4: Terdapat gejala yang lebih berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak tertentu, kekakuan dan gerakan melambat, tidak mampu berdiri sendiri, dan membutuhkan alat bantu
  • Stadium 5: Kecacatan total, tidak mampu berdiri, dan berjalan, memerlukan perawatan tetap

Baca Juga:

Penyebab Penyakit Parkinson

body image - Penyebab Penyakit Parkinson.jpg

Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui penyebab utama Parkinson. Namun, ada beberapa faktor yang mendasari seseorang bisa mengalami penyakit Parkinson, seperti:

1. Tingkat Dopamin Rendah

Faktor utama gejala Parkinson diakibatkan oleh rendah atau menurunnya kadar dopamin, neurotransmitter.

Kondisi tersebut terjadi ketika sel-sel yang memproduksi dopamin di otak mati.

Padahal, dopamin berperan dalam mengirimkan pesan ke bagian otak yang mengontrol gerakan dan koordinasi.

Oleh karena itu, tingkat dopamin yang rendah dapat mempersulit seseorang untuk mengontrol gerakannya.

2. Rendahnya Kadar Norepinefrin

Penyakit Parkinson kemungkinan besar juga melibatkan kerusakan pada ujung saraf yang menghasilkan neurotransmitter lain, yang disebut norepinefrin.

Norepinefrin ini berkontribusi terhadap sirkulasi darah dan fungsi tubuh lainnya.

Apabila kamu yang mengalami penyakit Parkinson dan juga memiliki kadar norepinefrin yang rendah, besar kemungkinan kamu akan mengalami gejala motorik dan non motorik, seperti:

  • Kekakuan
  • Ketidakstabilan postur
  • Kecemasan
  • Kesulitan fokus
  • Demensia
  • Depresi

Kondisi ini lah yang menjadi alasan mengapa penderita Parkinson sering mengalami hipotensi ortostatik, di mana kondisi tersebut mengakibatkan perubahan tekanan darah seseorang saat berdiri, sehingga menyebabkan sakit kepala ringan dan risiko terjatuh.

3. Lewy Body Dementia

Penyakit Parkinson juga bisa terjadi akibat adanya gumpalan protein di dalam otak penderitanya.

Kondisi ini disebut juga Lewy Body Dementia. Kondisi Lewy Body Dementia ini dapat menyebabkan hilangnya sel-sel saraf, sehingga menyebabkan perubahan gerakan, pemikiran, perilaku, dan suasana hati. Hal ini juga dapat menyebabkan demensia.

4. Faktor Genetik

Pada kasus yang jarang terjadi, Parkinson juga disebabkan oleh faktor genetik, yang berarti salah satu atau kedua orang tuamu mungkin juga mengalami penyakit Parkinson. Namun, kasus penyakit Parkinson akibat faktor genetik ini hanya mencakup 10% dari seluruh kasus.

Pengobatan Parkinson

dr. Lisa Maulina mengungkapkan, ada beberapa pilihan pengobatan Parkinson yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengendalikan gejala-gejala yang dialami, seperti:

1. Pemberian Obat Parkinson

Pada tahap awal, dokter akan memberikan obat Parkinson yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dopamine di otak:

  • Kombinasi obat levodopa/carbidopa atau levodopa benserazide
  • Agonis dopamine: pramipexole, ropinirole, bromocriptine
  • Antikolinergik untuk mengendalikan tremor
  • Monoamine oxidase B (MAO-B) inhibitor, pengobatan alternatif levodopa dengan menghambat enzim MAO yang memecah dopamine sehingga menaikkan kadar dopamine (contohnya: selegiline, rasagiline)
  • Catechol O-methyltransferase (COMT) inhibitors untuk meningkatkan efek levodopa (entacapone)
  • Amantadine untuk memperbaiki gejala ringan dari Parkinson seperti tremor, kaku otot, gerakan lambat

2. Terapi untuk Penyakit Parkinson

Selain penggunaan obat Parkinson, dokter saraf juga akan merekomendasikan pasien dengan penyakit Parkinson untuk melakukan serangkaian terapi seperti:

  • Fisioterapi untuk membantu mengurangi kekakuan pada otot dan nyeri sendi
  • Terapi wicara yang dikhususkan bagi pasien dengan gangguan bicara dan gangguan menelan
  • Psikoterapi yang bisa dilakukan pada pasien dengan gangguan mental emosional
  • Terapi operatif untuk penyakit Parkinson yang gejalanya tidak teratasi dengan obat-obatan, antara lain terapi ablative/lesioning (Thalamotomy, pallidectomy), dan Deep brain stimulation

Apabila kamu mengalami gejala seperti penyakit Parkinson, jangan ragu untuk segera lakukan konsultasi ke klinik saraf terdekat. Dengan melakukan konsultasi di klinik saraf, kamu akan mengetahui diagnosis dan perawatan yang tepat.

Bagi kamu yang berlokasi di wilayah Jakarta, kamu bisa melakukan konsultasi seputar saraf di Klinik Neuro Care by Klinik Pintar.

Klinik saraf yang berlokasi di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan ini dilengkapi dengan teknologi medis terkini yang mampu menunjang berbagai kebutuhan pengobatan sarafmu.

Tak hanya itu, Klinik Neuro Care by Klinik Pintar juga menghadirkan puluhan dokter spesialis saraf ternama dan terbaik di Jakarta. Yuk segera periksakan keluhan sarafmu sekarang!

Sumber:

Mayo Clinic. Parkinson’s Disease.

Medical News Today. Parkinson’s Disease: Early Signs, Cause, and Risk Factors. 4 April 2023.

Amankan Jadwal Anda di Klinik